Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Apa itu Radikal Bebas, Penyebab Kanker dan Dampaknya Bagi Tubuh

Mengenal Apa itu Radikal Bebas, Penyebab Kanker dan Dampaknya Bagi Tubuh Ilustrasi radikal bebas. ©Shutterstock.com/Sebastian Kaulitzki

Merdeka.com - Radikal bebas sering disandingkan sebagai penyebab peningkatan resiko berbagai penyakit seperti kanker dan Parkinson. Zat yang menghasilkan radikal bebas dapat ditemukan dalam makanan yang kita makan, obat-obatan yang kita konsumsi, udara yang kita hirup dan air yang kita minum, menurut Huntington's Outreach Project for Education di Stanford University. Zat tersebut antara lain gorengan, alkohol, asap tembakau, pestisida dan polutan udara.

Seperti banyak hal yang terjadi di alam, radikal bebas bukan hanya mustahil untuk dihindari, tetapi juga diperlukan untuk kehidupan. Radikal bebas membantu kita melawan infeksi, memulai proses peradangan yang membantu memperbaiki kerusakan jaringan, dan stres oksidatif jangka pendek dapat menghambat penuaan. Pada saat yang sama, jumlah yang berlebihan berbahaya bagi manusia.

Jika radikal bebas memang sering disebut-sebut sebagai penyebab kanker payudara penting kiranya kita untuk mengetahui tentangnya dan apa saja sumbernya, tapi apakah sebenarnya radikal bebas itu? Berikut mengenal radikal bebas yang dirangkum oleh Merdeka:

Apa itu radikal bebas?

Memahami radikal bebas membutuhkan pengetahuan dasar tentang kimia. Namun sederhananya radikal bebas adalah molekul atau atom tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh Anda. 

Menurut sebuah ulasan dari University of Guanajuato, radikal bebas terbentuk ketika atom atau molekul mendapatkan atau kehilangan elektron, dan menghasilkan elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas umumnya akan bertabrakan dengan sel Anda dalam upaya untuk "mencuri" electron untuk melengkapi mereka, kemudian sel-sel yang kehilangan pasangan elektronnya mungkin mulai tidak berfungsi.

Radikal bebas sering kali terjadi akibat proses metabolisme normal. Misalnya, ketika tubuh Anda menggunakan oksigen, ia menciptakan radikal bebas sebagai produk sampingan, dan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas tersebut disebut "stres oksidatif". 

Tapi metabolisme Anda bukan satu-satunya penyebabnya. Anda juga bisa terkena radikal bebas yang berasal dari berbagai sumber lingkungan seperti radiasi, obat-obatan, pestisida, asap rokok, dan polutan lainnya.

Bagaimana radikal bebas merusak tubuh?

Menurut teori penuaan radikal bebas, yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1956, radikal bebas memecah sel seiring waktu.

Seiring bertambahnya usia, tubuh kehilangan kemampuannya untuk melawan efek radikal bebas. Hasilnya adalah lebih banyak radikal bebas, lebih banyak stres oksidatif, dan lebih banyak kerusakan pada sel, yang menyebabkan proses degeneratif, serta penuaan "normal".

Berbagai penelitian dan teori telah menghubungkan stres oksidatif akibat radikal bebas dengan:

penyakit sistem saraf pusat, seperti Alzheimer dan demensia lainnya penyakit kardiovaskular karena arteri yang tersumbat gangguan autoimun dan inflamasi, seperti rheumatoid arthritis dan kanker katarak dan penurunan penglihatan terkait usia perubahan terkait usia dalam penampilan, seperti hilangnya elastisitas kulit, kerutan, rambut beruban, rambut rontok, dan perubahan tekstur rambut diabetes penyakit degeneratif genetik, seperti penyakit Huntington atau Parkinson

Teori penuaan radikal bebas relatif baru, tetapi banyak penelitian mendukungnya. Studi pada tikus, misalnya, menunjukkan peningkatan radikal bebas yang signifikan seiring bertambahnya usia tikus. Perubahan ini cocok dengan penurunan kesehatan terkait usia.

Seiring waktu, para peneliti telah mengubah teori penuaan radikal bebas untuk fokus pada mitokondria seperti yang dilansir dari Medical News Today. Mitokondria adalah organel kecil dalam sel yang memproses nutrisi untuk memberi daya pada sel.

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa radikal bebas yang diproduksi di mitokondria merusak zat yang dibutuhkan sel untuk bekerja dengan baik. Kerusakan ini menyebabkan mutasi yang menghasilkan lebih banyak radikal bebas, sehingga mempercepat proses kerusakan sel.

Teori ini membantu menjelaskan penuaan, karena penuaan semakin cepat seiring waktu. Penumpukan radikal bebas secara bertahap namun semakin cepat memberikan satu penjelasan mengapa bahkan tubuh yang sehat menua dan memburuk seiring waktu.

Radikal bebas dan kanker

Menurut Rice University, begitu radikal bebas terbentuk, reaksi berantai bisa terjadi. Radikal bebas pertama menarik elektron dari molekul, yang membuat molekul tidak stabil dan mengubahnya menjadi radikal bebas. 

Molekul itu kemudian mengambil sebuah elektron dari molekul lain, membuatnya tidak stabil, dan mengubahnya menjadi radikal bebas. Efek domino ini pada akhirnya dapat mengganggu dan merusak seluruh sel.

Reaksi berantai radikal bebas dapat menyebabkan membran sel rusak, yang dapat mengubah apa yang masuk dan keluar sel, menurut Harvard School of Public Health. Reaksi berantai dapat mengubah struktur lipid, membuatnya lebih mungkin terperangkap di arteri. Molekul yang rusak dapat bermutasi dan menumbuhkan tumor. Atau, kerusakan bertingkat dapat mengubah kode DNA. 

Stres oksidatif terjadi ketika terlalu banyak radikal bebas dan terlalu banyak kerusakan sel. Stres oksidatif dikaitkan dengan kerusakan protein, lipid dan asam nukleat, menurut sebuah artikel di Pharmacognosy Review

Beberapa penelitian selama beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa stres oksidatif berperan dalam perkembangan banyak kondisi, termasuk degenerasi makula, penyakit kardiovaskular, kanker tertentu, emfisema, alkoholisme, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, bisul, dan semua penyakit inflamasi, seperti arthritis dan lupus. 

Apa saja yang meningkatkan radikal bebas dalam tubuh?

Teori radikal bebas tentang penuaan dan penyakit dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang menua lebih lambat daripada yang lain.

Meskipun radikal bebas diproduksi secara alami di dalam tubuh, faktor gaya hidup dapat mempercepat produksinya. Di antaranya yaitu:

paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan polusi udara merokok alkohol gorengan

Faktor gaya hidup ini telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Jadi, stres oksidatif mungkin menjadi alasan mengapa paparan zat ini menyebabkan penyakit.

Bagaimana Nutrisi Mempengaruhi Radikal Bebas? 

Makan makanan sehat, terutama buah-buahan dan sayuran berwarna, dapat membantu memerangi beberapa kerusakan radikal bebas. Nutrisi seperti Vitamin C, beta-karoten, selenium, dan  Vitamin E dapat membantu mencegah radikal bebas yang merusak sel dan mengurangi stres oksidatif, sehingga disebut antioksidan. 

Nutrisi ini ditemukan di berbagai makanan, tetapi paling tinggi di sumber nabati. Itulah mungkin salah satu alasan mengapa makan makanan kaya buah dan sayuran sangat penting untuk kesehatan Anda.

Memang, penelitian menunjukkan bahwa makan makanan tinggi antioksidan dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik. Tentu saja, ada alasan lain mengapa orang yang memiliki asupan antioksidan tinggi mungkin lebih sehat. Orang yang makan dengan sehat juga cenderung lebih aktif secara fisik dan lebih mungkin untuk mempertahankan asupan kalori yang tepat.

(mdk/amd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!

7 Cara Mengatasi Rambut Kering dan Rusak Akibat Sinar Matahari, Yuk Kembalikan Kilau Indahnya!

Cara mengatasi rambut kering dan rusak akibat sinar matahari ternyata praktis, lho!

Baca Selengkapnya
Penyebab Rambut Cepat Bau dan Cara Mengatasinya, Tak Cukup dengan Keramas

Penyebab Rambut Cepat Bau dan Cara Mengatasinya, Tak Cukup dengan Keramas

Penting untuk memahami penyebab munculnya bau pada rambut agar dapat mengambil langkah pencegahannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Efektif, Lakukan Hal Ini

8 Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Efektif, Lakukan Hal Ini

Kulit belang dapat muncul sebagai bercak, noda, atau flek pada wajah, leher, tangan, atau area tubuh lainnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Berbagai Gejala Kanker Serviks dan Langkah Pertama yang Penting Dilakukan Jika Mendeteksinya

Mengenal Berbagai Gejala Kanker Serviks dan Langkah Pertama yang Penting Dilakukan Jika Mendeteksinya

Semakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Mata Merah Sebelah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Penyebab Mata Merah Sebelah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Mata merah terjadi saat pembuluh di mata membengkak atau teriritasi.

Baca Selengkapnya
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari

Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.

Baca Selengkapnya