Memahami Apa itu Childfree dan Berbagai Penyebabnya, Salah Satunya Fokus Karier
Merdeka.com - Childfree istilah yang kini banyak digaungkan terutama oleh influencer maupun artis. Bahkan banyak di antaranya yang sudah memproklamirkan diri untuk childfree, di antaranya komedian Rina Nose dan youtuber Gita Savitri.
Childfree juga ramai diperbincangkan warga Twitter dan tak jarang menjadi perdebatan yang serius. Childfree merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang artinya tanpa anak atau bebas anak.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan childfree? Dan mengapa menjadi polemik bagi kultur masyarakat Indonesia? Berikut apa itu childfree:
Apa itu Childfree?
Childfree adalah istilah yang mengacu pada orang dewasa yang tidak memiliki anak, baik biologis, adopsi, atau lainnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang telah memilih untuk tidak memiliki anak.
Tetapi, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan mereka yang tidak dapat memiliki anak, seperti orang yang berjuang melawan kemandulan atau mereka yang telah menyelesaikan ketidaksuburannya dengan memutuskan untuk tidak memiliki anak. Childfree juga dikenal sebagai childfree by choice atau childless by choice.
Istilah childfree sering digunakan secara bergantian dengan istilah childless. Namun, penting untuk dicatat perbedaan antara kedua istilah tersebut.
Orang dewasa yang melakukan childfree telah secara aktif membuat keputusan untuk tidak memiliki anak. Sedangkan childless adalah mereka yang telah memutuskan untuk memiliki anak tetapi belum mampu. Ini bisa karena berbagai alasan, seperti berencana untuk memiliki anak di masa depan atau berjuang untuk hamil.
Sebelum istilah childfree dipopulerkan, orang dewasa tanpa anak disebut childless. Ini bermasalah karena menyiratkan bahwa setiap orang yang tidak memiliki anak menginginkan mereka.
Sejarah ChildfreeIstilah childfree sudah muncul sebelum tahun 1901 dalam kamus bahasa Inggris Merriam Webster. Istilah tersebut pertama kali muncul dan menjadi suatu istilah yang skeptis sebagai kehidupan kontemporer.
Dalam buku How to Be Childless: A History and Philosophy of Life Without Children yang ditulis oleh Dr. Rachel Chrastil menyebutkan bahwa banyak penduduk Inggris, Belanda, dan Prancis sejak tahun 1500-an yang menunda pernikahan (Chrastil 2019). Wanita muda di kota dan desa di Eropa memilih mendirikan rumah tangga mandiri alih-alih memilih membangun rumah tangga dan bergabung ke rumah mertua.
Di kota- kota Prancis pra-revolusi, 15 hingga 22 persen populasi orang dewasa tetap melajang dan, mungkin, tanpa anak.
Tahun 1800-an, tingkat kelajangan di antara wanita kulit putih di Amerika Serikat meningkat sejalan dengan Eropa Barat, karena lebih banyak wanita percaya bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan yang mereka minati dan berjuang untuk kesetaraan dan hak pilih tanpa beban membesarkan anak.
Terlebih lagi, pada akhir 1800-an, pernikahan dan melahirkan anak perlahan-lahan menjadi terpisah. Lebih banyak wanita, terutama wanita perkotaan dan mereka yang tinggal di New England mulai membatasi melahirkan anak dalam pernikahan, bahkan jika mereka menikah selama masa subur mereka.
Penyebab Melakukan Childfree
Ada banyak alasan mengapa orang memilih untuk tidak memiliki anak. Beberapa orang mungkin tidak merasa ingin atau cenderung untuk memiliki anak, dan mungkin lebih suka fokus pada aspek lain dalam hidup mereka seperti karier, perjalanan, atau pertumbuhan pribadi.
Lainnya mungkin memiliki masalah medis atau kesehatan yang menyarankan untuk tidak hamil. Beberapa mungkin memiliki pertimbangan keuangan atau gaya hidup yang membuat memiliki anak sulit atau tidak praktis.
Selain itu, banyak orang mungkin merasa bahwa kelebihan penduduk adalah masalah yang signifikan dan memilih untuk tidak memiliki anak sebagai cara untuk mengurangi dampak mereka pada lingkungan. Pada akhirnya, keputusan untuk tidak memiliki anak adalah keputusan pribadi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor dan harus dihormati.
(mdk/amd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Aman Bercinta dalam Senyap ketika Sudah Memiliki Anak
Usai memiliki anak, banyak pasangan harus melakukan aktivitas bercinta dengan sangat hati-hati dan senyap.
Baca SelengkapnyaHal yang Perlu Dipelajari Orangtua Milenial dalam Membesarkan Anak
Sebelum menjadi orangtua, milenial perlu mempelajari berbagai hal dalam membesarkan anak.
Baca Selengkapnya6 Perbedaan Gaya Parenting Milenial dibanding Generasi Terdahulu
Milenial memiliki gaya parenting yang sangat berbeda dibanding generasi-generasi terdahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
4 Cara Cerdas Membentuk Karakter Anak Menjadi Mandiri dan Berani Sejak Dini
Saat anak merasa tidak yakin atau takut, sebagai orangtua, tugas kita adalah menjadi "pelindung" yang memberikan dukungan dan kenyamanan.
Baca SelengkapnyaPunya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca SelengkapnyaGak Cuma Raffi Ahmad, Ini 10 Artis Indonesia yang Adopsi Anak dan Dapat Perhatian Penuh Kasih Sayang
Sejumlah selebriti tanah air telah menunjukkan kebaikan hati mereka dengan mengadopsi anak, memberikan contoh yang menginspirasi bagi publik
Baca Selengkapnya10 Hal yang Harus Bisa Dilakukan Anak Sebelum Mulai Bersekolah
Sebelum mulai bersekolah ada hal yang harus dipersiapkan orangtua agar bisa dilakukan anak.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaSejak Usia Berapa dan Bagaimana Karakter Anak Terbentuk dan Muncul
Munculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.
Baca Selengkapnya