Larang Bakar Petasan, Pemuda di Medan Diserang Komplotan Geng Motor

Selasa, 28 Maret 2023 11:07 Reporter : Adrian Juliano
Larang Bakar Petasan, Pemuda di Medan Diserang Komplotan Geng Motor Ilustrasi petasan. ©shutterstock.com/xjbxjhxm123

Merdeka.com - Bulan Ramadan tak lepas dari permainan mercon atau petasan yang biasa terdengar saat malam hari atau setelah waktu berbuka puasa. Namun, penggunaan petasan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitarnya.

Tak hanya itu, suara yang dihasilkan dari ledakan petasan juga menjadi salah satu polusi suara dan sangat mengganggu masyarakat. Tak heran jika masyarakat melarang bakar petasan di kawasan tertentu.

Di Kota Medan, salah seorang remaja menjadi target serangan pelemparan batu oleh sekelompok yang diduga geng motor. Usut punya usut, ternyata masalah bakar petasan yang dilakukan pelaku kemudian dilarang oleh korban. Peristiwa penyerangan tersebut terjadi di Kafe Wimz Coffee, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor pada hari Minggu, 26 Maret 2023 sekitar pukul 03.00 WIB.

2 dari 4 halaman

Tak Terima Dilarang

ilustrasi petasan

©shutterstock.com/wonderisland

Dari unggahan akun Instagram @tkpmedan, Senin (27/3), Fikri Alamsyah Azmi Nasution (19) yang menjadi korban pelemparan batu oleh pelaku yang diduga geng motor. Korban mengatakan, peristiwa penyerangan tersebut bermula saat ia melarang membakar petasan di sekitar Kafe Wimz.

"Awalnya malam minggu saya nongkrong di Kafe Wimz, ada sekelompok pemuda main petasan. Kami protes, mungkin mereka tersinggung dan tidak terima atas teguran tersebut," ujarnya.

Setelah nongkrong, Fikri yang hendak meninggalkan kafe dan hendak pulang ke rumahnya, tiba-tiba dia diserang dengan cara dilempari batu yang mengarah ke tubuhnya serta kendaraan miliknya. Pelemparan batu itu mengakibatkan pelipis kiri korban mengalami luka ringan.

"Mobil saya dilempar. Itu yang menyebabkan kaca mobil pecah dan kepala saya bocor," ucap Fikri.

3 dari 4 halaman

Korban Mengenali Sejumlah Pelaku

motor
©2015 Merdeka.com

Menurut pernyataan korban, dia menduga kuat bahwa para pelaku penyerangan di Kafe Wimz tersebut merupakan segerombolan geng motor.

"Kalau geng motor sepertinya iya, ada sebuah sekolah yang punya geng motor namanya "inang". Buktinya ada di akun Instagram geng motor "inang"," tambahnya.

Dari beberapa pelaku yang berhasil diamankan kepolisian, korban mengenali para pelaku karena dulu sempat menempuh pendidikan di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang jaraknya dekat dengan rumah pelaku.

"Kebetulan SMP saya di Johor, kebetulan rumah mereka ini (pelaku) dekat dengan sekolah saya," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Sempat Kejar-kejaran

ilustrasi petasan

©shutterstock.com/Ak W.

Pasca kejadian penyerangan, korban tidak tinggal diam dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Dari rekaman video yang diunggah @tkpmedan, korban merekam beberapa momen pasca kejadian penyerangan seperti kaca mobilnya yang pecah akibat lemparan batu dan pelipis korban yang mengalami luka.

"Geng motor kau ha?, geng motor kau?, woi kau geng motor a*****," teriak korban saat terjadi aksi kejar-kejaran dengan pelaku.

Kini, korban sudah melapor ke pihak berwajib dan berhasil mengamankan dua orang dari belasan pelaku yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.

[adj]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini