Perjuangan Siswa Difabel Berangkat Sekolah dengan Satu Kaki, Punya Cita-cita Mulia
Merdeka.com - Banyak orang mengutamakan pendidikan formal dalam perjalanan kariernya. Tak sedikit dari mereka berusaha keras agar bisa meraih pendidikan formal setinggi mungkin.
Pendidikan formal itu nantinya akan digunakan untuk meraih pekerjaan yang dicita-citakannya. Seperti yang dilakukan oleh siswa difabel ini.
Siswa yang tak memiliki kaki yang lengkap ini harus berjalan berkilo-kilo ke sekolahnya. Perjuangannya pun mencuri perhatian orang di seluruh dunia.
Berjalan 2 KM
Twitter - Asian News International
Seperti informasi yang dilansir dari mStar, siswa yang bernama Parvaiz ini harus menempuh berjuang untuk menuju sekolahnya. Ia harus berjalan sejauh dua kilometer dengan cara melompat menggunakan satu kakinya.
Ternyata siswa asal Nowgam, India ini kehilangan satu kakinya ketika ia menjadi korban kebakaran saat masih kecil. Tak ada alat bantu apapun ketika ia berjalan dengan kaki kanannya.
Cita-cita
Twitter - Asian News International
Parvaiz yang masih berusia 14 tahun ini harus berjuang menimba ilmu karena ia mempunyai cita-cita mulia. Ia tetap bersemangat belajar karena kelak ia ingin menjadi seorang dokter.
Selain itu, Parvaiz tidak ingin mengecewakan orang tuanya yang sudah mengeluarkan banyak biaya untuk perawatan medisnya. Salah satu fakta menarik mengenai dirinya, ia ternyata mempunyai hobi bermain sepak bola.
(mdk/dem)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaViral perjuangan siswa di Samosir harus berjalan kaki menuju sekolah dalam keadaan hari masih gelap.
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca Selengkapnya