Kisah Pelepasliaran 'Maria', Orang Utan Sumatra yang Dirawat karena Tak Punya Habitat
Merdeka.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara melepasliarkan orang utan sumatra (Pongo Abelii) bernama Maria (13) ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di wilayah Sikundur Seipinang, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
Ia menyebutkan, orang utan itu dikembalikan ke habitatnya pada Sabtu (4/7), di sebuah lokasi yang lebih jauh dari sebelumnya dan wilayahnya yang di kelilingi sungai.
"Diharapkan orangutan itu tidak ke luar dari habitatnya atau kembali mendekati kebun masyarakat," ujarnya, dilansir dari ANTARA.
Menggunakan Perahu Motor
Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli, dalam keterangannya pada Senin (6/7), menyebutkan lokasi pelepasliaran orang utan itu ditempuh melalui jalur sungai menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar lima jam dari Unit Patroli Gajah (UPG) Aras Napal.
Maria Masuk ke Wilayah Kebun Masyarakat
Hotmauli mengatakan, orang utan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara.Maria telah lima kali diselamatkan dari sekitar wilayah tersebut, setelah beberapa kali mendekati wilayah kebun masyarakat. Ia kemudian dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di restorasi Halaban dan Cinta Raja TNGL Langkat.
Dirawat Intensif
Penyelamatan terakhir, orang utan itu didapati dalam kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan instensif sehingga dibawa ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera (PKOS) di Sibolangit pada 18 Juni 2020.Beberapa hari setelah dirawat di PKOS Sibolangit, kondisi kesehatannya stabil sehingga bisa segera dilepasliarkan kembali.
Memperhatikan Protokol Kesehatan COVID-19
Sehubungan dengan pandemi COVID-19, kegiatan pelepasliaran orang utan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19."Kegiatan pelepasliaran orangtan kali ini memperhatikan protokol kesehatan, bagi petugas harus bebas COVID-19 dan lainnya akan berada relatif jauh dari satwa yang akan dilepasliarkan," katanya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMembawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaMenegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaBak Perkampungan di Luar Negeri, Intip Pesona Desa Nagari Pariangan di Sumatra Barat
Keindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaReuni SMA Setelah 40 Tahun Lulus, Geng Paruh Baya Ini Mendaki Gunung Atap Sumatra Pakai Seragam Sekolah
5 orang ini rayakan 40 tahun kelulusan dengan berdiri di atas Gunung yang memiliki nama yang mirip dengan nama SMA mereka.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Orang Kincai, Konon Jadi Penghuni Pertama dan Tertua di Pulau Sumatra
Kelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca Selengkapnya