Kenali Gejala Flu Tulang dan Cara Mencegahnya Jika Tinggal di Daerah Endemik
Merdeka.com - Penyakit flu tulang merupakan istilah orang awam untuk chikungunya, yaitu penyakit yang disebabkan virus (genus Alphavirus) yang biasanya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes.
Dikenal dengan flu tulang sebab salah satu gejalanya membuat sendi penderita terasa nyeri. Selain itu, chikungunya juga kerap disebut dengan “demam tulang”.
Nyamuk Aedes yang terinfeksi biasanya berkembang biak di dalam atau di sekitar tempat tinggal manusia dan lebih suka mengisap darah manusia pada siang hari di tempat yang teduh maupun di malam hari.
Nyamuk yang terinfeksi menyebabkan demam mendadak dan nyeri sendi yang parah. Umumnya, tanda dan gejala Chikungunya mulai terlihat dalam dua hingga tujuh hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Meski gejala flu tulang hampir sama dengan DBD, namun virus penyebab kedua penyakit tersebut berbeda. DBD disebabkan oleh virus dengue. Berikut gejala flu tulang dan cara mencegahnya:
Daerah Endemis Chikungunya
Sebelum mengetahui lebih jelas mengenai gejala flu tulang, ada baiknya memahami daerah endemisnya. Chikungunya ditularkan oleh nyamuk. Aedes sp, untuk wilayah Asia spesies nyamuk penularnya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus dengan Aedes aegypti sebagai vektor utamanya menurut Jurnal Ekologi KesehatanVol. 12 No 4.
Di Indonesia spesies nyamuk tersebut juga merupakan vektor penular utama Demam Berdarah Dengue (DBD), sehingga kasus chikungunya seringkali ditemukan terjadi di daerah endemis DBD.
Aedes aegypti dan Ae. Albopictus menyukai habitat air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah untuk berkembang biak.
Gejala Flu Tulang
Virus ini menyebabkan demam yang berlangsung beberapa hari dan nyeri sendi yang bisa berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala flu tulang mirip dengan gejala penyakit lain seperti demam berdarah. Gejala biasanya muncul hanya beberapa hari setelah nyamuk menggigit seseorang. Gejala flu tulang yang paling umum dilansir dari Medical News Today yaitu:
©2015 Merdeka.com/shutterstock
demam (kadang-kadang setinggi 40 derajat celcius) nyeri sendi sakit kepala nyeri otot ruam bengkak di sekitar persendianLebih jarang, gejala bisa disertai dengan ruam makulopapular (mirip dengan campak atau ruam panas ), konjungtivitis , mual, dan muntah.
Cara Mengobati Flu Tulang
Virus ini jarang berakibat fatal, tetapi gejala flu tulang bisa parah dan melumpuhkan. Kebanyakan pasien sembuh dari demam dalam seminggu, tetapi nyeri sendi telah diketahui berlangsung selama berbulan-bulan. Bahkan setelah 1 tahun, 20 persen pasien melaporkan nyeri sendi berulang.
Tidak ada obat khusus untuk mengobati chikungunya, dokter hanya menganjurkan istirahat dan minum banyak cairan. Obat yang dijual bebas akan membantu meringankan demam dan nyeri sendi. Antara lain:
naproxen ibuprofen parasetamolUntuk nyeri yang bertahan lebih lama, fisioterapi mungkin bisa membantu.
Cara Mencegah Flu Tulang
Jika Anda tinggal di daerah endemik di mana ada peredaran virus dan orang yang menderita flu tulang cukup banyak, bisa diduga virus telah disebarkan nyamuk. Mengingat cara utama penularan chikungunya adalah melalui gigitan nyamuk, metode pencegahan terbaik adalah meminimalkan kontak dengan nyamuk.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala flu tulang meliputi:
Menggunakan obat nyamuk yang mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta-toluamide) atau picaridin pada kulit dan pakaian. Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Sebisa mungkin tinggal di dalam ruangan, terutama pada pagi dan sore hari. Menghindari bepergian ke daerah yang mengalami wabah. Menggunakan produk yang mengandung minyak lemon eucalyptus atau PMD (p-Menthane-3,8-diol) bisa efektif. Menggunakan AC, ini mencegah nyamuk memasuki kamar. Tidur di bawah kelambu. Menggunakan obat nyamuk bakar dan alat penguap insektisida.Meski chikungunya sangat jarang berakibat fatal, gejalanya menyusahkan dan bisa berumur panjang. Menghindari nyamuk adalah kuncinya.
(mdk/amd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Flu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya7 Jenis Buah untuk Atasi Flu dan Radang Tenggorokan, Bantu Percepat Penyembuhan
Tidak memerlukan obat-obatan kimia karena beberapa ragam buah-buahan lokal diyakini berdaya untuk membantu meredakan radang tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Telinga Berdarah, Ketahui Penyebabnya
Kondisi telinga berdarah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera fisik, infeksi, atau gangguan dalam saluran pendengaran.
Baca SelengkapnyaKenali Perbedaan Flu Singapura, Sariawan, dan Cacar
Flu Singapura dikenal juga dengan sebutan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD).
Baca SelengkapnyaAsal Usul Flu Singapura, Penyakit yang Disebut Mirip Cacar Air
Gejala flu singapura disebut-sebut mirip cacar air.
Baca Selengkapnya