Habiskan 12,9 M Tapi Mangkrak, Warga Percut Sei Tuan Pertanyakan Pembangunan Jembatan
Merdeka.com - Warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan dibuat resah dan kebingungan lantaran proyek pembangunan jembatan yang tak kunjung selesai sampai saat ini.
Proyek yang dikerjakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang itu sudah menggelontorkan dana sebesar 12,9 miliar yang seharusnya sudah selesai pada September 2022 lalu. Namun, hingga saat ini proyek itu masih mangkrak dengan kondisi yang dibiarkan begitu saja.
Salah seorang warga setempat bernama Jhon mengatakan, proyek jembatan itu sudah terbengkalai sejak lama dan tidak ada kelanjutan dari pihak-pihak terkait.
"Jembatan itu harusnya selesai bulan September (30/9), tapi tidak tahu kerjanya mereka seperti apa sampai saat ini gak selesai-selesai," ungkap Jhon dikutip dari akun Instagram @tkpmedan, Rabu (18/1).
Tidak Ada Tindak Lanjut
Instagram/tkpmedan ©2023 Merdeka.com
Dalam cuplikan video milik @tkpmedan, terlihat kondisi proyek jembatan yang masih mangkrak. Masyarakat sekitar pun dalam kesehariannya justru menggunakan sebuah jembatan yang hanya bersifat sementara dan sudah tidak layak lagi untuk dilewati kendaraan.
"Bukan hanya jembatan yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar itu belum selesai, tetapi jembatan sementara juga tidak mereka rawat untuk masyarakat," terang Jhon.
Sampai saat ini, Jhon mengaku pihak-pihak terkait seakan tidak bertanggung jawab terhadap proyek yang menghabiskan dana miliaran tersebut. Selain itu, jembatan sementara juga membahayakan bagi pengendara.
"Jembatan sementara itu kan harusnya tanggung jawab kontraktor, namun sampai saat ini tidak pernah dirawat dan kondisinya mengkhawatirkan," katanya.
Gunakan Dana Masyarakat
Instagram/tkpmedan ©2023 Merdeka.com
Jhon mengungkapkan bahwa jembatan sementara ini sudah sering roboh dan sangat menyusahkan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Mengingat jembatan ini merupakan satu-satunya akses dari desa Tanjung Rejo dengan desa lainnya.
"Warga kesal terhadap pemborong yang tidak bertanggungjawab. Harusnya perawatan jembatan sementara ini menggunakan biaya kontraktor, tapi sampai saat ini tidak ada kepastian. Akhirnya perawatan jembatan menggunakan dana masyarakat," tandasnya.
Jhon beserta warga setempat yang terkena dampak pembangunan jembatan itu berharap pihak berwenang untuk segera menindaklanjuti proyek jembatan tersebut karena sudah melewati batas waktu yang sudah direncanakan.
"Kami berharap pihak berwenang termasuk Pak Edy Rahmayadi untuk segera memperhatikan jembatan ini karena sudah lewat batas waktu," harap Jhon.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca SelengkapnyaDampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaJembatan Perawang di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ambruk, Senin (14/8) sekitar pukul 22.45 WIB.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca Selengkapnya