Merdeka.com - Dalam rangka memperingati Hari Bumi, sebanyak 8 kayaker menggelar kegiatan 'Eksplorasi Toba' yang dilaksanakan mulai tanggal 17-23 April 2021 di Danau Toba.

Kegiatan ini diinisiasi oleh organisasi Lentera Pertiwi Sumatra bersama beberapa komunitas kayak yang ada di Sumatra Utara (Sumut).

Berangkat dari Desa Sigapiton, Kabupaten Toba menuju lembah Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan, para kayaker ini menemukan batuan unik di sepanjang pinggiran Danau Toba.

Batuan-batuan itu sangat unik dan diduga memiliki kandungan mineral dari beragam jenis. Formasi bentuk batuannya pun sangat apik, sesuai dengan lokasi di Geopark Kaldera Toba.

Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.

Ada Beragam Jenis Batuan

liputan6.com ©2021 Merdeka.com

Salah satu kayaker, Parmilinta Hutagalung, mahasiswa Teknik Pertambangan Institut Teknologi Medan (ITM) mengatakan, formasi batuan yang ditemukan ini sangat beragam dengan usia sekitar 5 juta tahun.

"Batuan Tufa Toba, Batuan Beku Asam, Granit Toba, Andesit, diperkirakan berusia muda sekitar 5 juta tahun, dan jenis mineral Batuan Toba yang ditemukan beberapa peneliti dari mancanegara maupun geologis Indonesia," kata Parmilinta pada Rabu (21/4).

Potensi Wisata Geologi

liputan6.com ©2021 Merdeka.com

Sementara itu, Ketua Panitia Ekplorasi Toba, Yudha Pohan mengatakan, adanya temuan beragam formasi unik batuan ini membuat Danau Toba memiliki potensi wisata geologi yang harus dijaga. "Perlindungan akan potensi ini patut dijadikan pertimbangan stakeholder pariwisata Danau Toba, dan juga Indonesia," ucap Yudha.Batuan-batuan ini terbentuk karena letusan Gunung Toba zaman dahulu yang skalanya sangat besar. Bahkan, batuan hasil vulkanologi Gunung Toba ini ditemukan tak hanya di Indonesia saja, tapi sampai ke beberapa negara lain. "Karena skala letusannya sampai ribuan kilometer dari Gunung Kaldera Toba," ungkap Yudha.