Ditunjuk Jadi Tenaga Medis Andalan Covid-19, Ini Kisah Perjuangan Dokter di Banyuasin
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih merebak, ada banyak tenaga medis yang masih terus berjibaku menangani pasien Covid-19 yang datang silih berganti. Perjuangan dan pengorbanan para tenaga medis ini tentunya tak mudah untuk dijalani. Seperti yang dialami oleh seorang dokter di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Sosok Tri Sinarum, yang merupakan Kepala Puskesmas Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin, adalah dokter umum yang menjadi tenaga medis andalan Dinas Kesehatan (Dinkes) Musi Banyuasin. Melansir dari Liputan6.com, dokter yang kerap disapa Arum ini, menjadi satu-satunya yang mengikuti pelatihan Polimerase Chain Reaction (PCR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Ia juga ditunjuk Dinkes Musi Banyuasin untuk menangani screening awal Covid-19, seperti Rapid Test Antibody, Rapid Test Antigen hingga Swab Test di Puskesmas Balai Agung. Bahkan, Arum juga bertugas sebagai penanggungjawab Rumah Sehat di Rusunawa Musi BanyuasinSumsel.
Dengan segudang kesibukan dan tanggung jawab yang Ia emban, tentu bukan hal yang mudah bagi Arum. Ia harus mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya, di tengah rasa lelahnya setelah berbulan-bulan menangani pasien Covid-19. Penuh suka duka, berikut kisah Arum dengan tanggung jawabnya menjadi dokter andalan Covid-19 selengkapnya.
Jadi Tempat Pelampiasan Amarah Pasien
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Selama pandemi Covid-19, Arum sering merelakan waktu liburnya untuk tetap bertugas. Ia bercerita, dirinya sering kali jadi tempat pelampiasan para pasien yang tidak terima jika hasil screening awal mereka menunjukkan reaktif Covid-19. Belum lagi jika ada pasien yang hasil PCR swab test nya menunjukkan hasil positif Covid-19.
“Banyak yang marah ke saya, karena mereka tidak terima dengan hasil reaktif Covid-19. Ada yang bahkan maunya ke Palembang untuk tes, karena tidak percaya dengan hasil tes di puskesmas,” ujarnya.
Namun hal itu tak menghentikan Arum untuk tetap bersikap ramah dan terus mengedukasi pasiennya agar melakukan isolasi mandiri.
Lama Tak Bertemu Buah Hati
liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Punya segudang kesibukan dalam menangani pasien Covid- 19, membuat Arum sudah lama tak bisa bertemu dan berkumpul dengan kedua anaknya.
“Kedua anak saya dibawa ke Kediri oleh orangtua saya. Karena saya sibuk menangani pasien, suami saya juga bekerja,” ujarnya.
Setidaknya sudah 3 bulan sejak Ia terakhir bertemu dengan buah hatinya. Meski rindu, tapi Arum tak mau memaksakan karena kondisi kasus Covid-19 yang masih belum juga mereda.
“Tunggu wabah Covid-19 ini usai, mungkin saya bawa anak-anak kembali ke sini. Tapi sekarang belumlah, biar mereka di sana dulu, bersekolah di sana,” katanya.
Bersyukur Masih Bisa Bertemu Banyak Orang
Di tengah beratnya kondisi pekerjaan dan rasa rindunya terhadap kedua anaknya, Arum tetap menikmati tugasnya sebagai dokter pelaksana screening Covid-19 di Musi Banyuasin. Apalagi Ia bisa bertemu dengan para warga dari berbagai profesi dan kalangan.
“Saya jadi semakin banyak bergaul dengan berbagai kalangan masyarakat. Ada dari kalangan atas hingga bawah. Bagi saya, semuanya sama dalam komunikasi dan pelayanan. Saya suka jika banyak berkenalan dengan orang luas,” ujarnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keanehan Praktik Dokter Gadungan di Bekasi, Pasien Selalu Didiagnosis Tifus
Dokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Dokter Kandungan Diungkap Istri, Tetap Layani Pasien di Bandara Padahal Mau Liburan
Diungkap sang istri, dokter tersebut kedapatan tetap melayani kendati tengah berlibur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi
Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Pakai Calo, Begini Cara Mudah Urus STR Bagi Tenaga Kesehatan
Ariyanti mengatakan, pengurusan STR sekarang jauh lebih praktis dan cepat. Named dan nakes pun bisa mengurusnya sendiri.
Baca SelengkapnyaHasto Ungkap Ada Upaya Anggaran Setiap Kementerian Dipotong 5 Persen Demi Elektoral
Anggaran tersebut dipotong guna memenuhi kebutuhan penyediaan Bansos.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya