Merdeka.com - Penjara bukan akhir segalanya, ini kata yang cocok bagi seorang narapidana kasus narkoba di Rumah Tahanan Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo. Narapidana ini bernama Eko Saputra, yang kini menjadi guru mengaji di rutan tersebut.

Pria berusia 35 tahun ini sedang menjalani hukuman pidana penyalahgunaan narkotika. Ia dihukum penjara selama 3 tahun penjara.

Kini, Eko berubah menjadi guru mengaji bagi sesama penghuni rutan. Perubahan Eko ini tak lepas dampak dari perbuatannya dahulu. Begini kisah Eko, narapidana narkoba yang kini menjadi guru mengaji.

Berubah Usai Ibu Meninggal Dunia

Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com

Perbuatan tidak terpuji Eko Saputra menjadi pukulan keras bagi dirinya dan keluarga, termasuk sang ibunda. Jeratan hukum yang menimpa dirinya ini mengakibatkan sang ibunda sakit dan akhirnya meninggal dunia.

Setelah ibunda meninggal dunia, Eko sangat kehilangan sosok orang tuanya tersebut. Karena kejadian itu, kemudian ia termotivasi untuk mengubah dirinya menjadi versi yang lebih baik.

Mengajak Rekan untuk Beribadah

Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com

Setelah Eko kehilangan sosok ibundanya, ia mulai memperdalam ilmu-ilmu dan menerima bimbingan agama meskipun dalam kondisi yang terbatas. Ia mempelajari agama di dalam rutan.

Selain itu, Eko juga kerap mengajak para penghuni rutan untuk taat beribadah. Berawal dari ajakan itu, Eko Saputra menjadi guru mengaji sesama narapidana di Rutan Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo. Bahkan, dirinya juga menjadi khotib rutin di masjid rutan.

Mengajar Ngaji

Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com

Tak hanya memperdalam ilmu agama, Eko juga mengajari para penghuni rutan untuk membaca Iqro sampai Alquran.

"Belajar mengaji dari Iqro sampai ke Alquran, yang sudah sampai tahap Alquran pun masih dibimbing yang belum memahami tanda baca hingga tajwidnya," ucap Eko dikutip dari cuplikan video di Liputan6.

Eko menambahkan, sebagai orang yang berilmu harus membagikan ilmu-ilmu tersebut kepada orang lain. Karena manusia saling membutuhkan satu sama lainnya.

"Menurut Rasulullah, namanya ilmu yang kita miliki itu lebih indah jika kita untuk berbagi dan mengajarkan kepada yang lain. Karena kita sama-sama saling membutuhkan dan saling mengerti dalam ilmu agama," pungkasnya.

Tetap Ada Pembimbing Dari Luar

Youtube/Liputan6 ©2023 Merdeka.com

Pembinaan agama tak semata hanya dari Eko Saputra saja, tetapi dari pihak Rutan Kelas II B Kabanjahe, Kabupaten Karo. Pihak rutan juga menghadirkan pembina agama dari luar rutan.

"Langkah yang sudah kami lakukan yang pertama, menekankan bahwa mereka bukanlah orang jahat, tapi hanya tersesat. Jadi kegiatan-kegiatan yang disampaikan itu (pembinaan agama), bahwa salah satunya adalah kegiatan beribadah," terang Kepala Rutan Kelas II B, Sangapta Surbakti dikutip dari cuplikan video Liputan6.

Sangapta mengatakan, dengan adanya binaan agama ini diharapkan bisa mengubah pola perilaku keseharian mereka sebelum masuk ke rutan.

"Kewajibannya salah satunya adalah untuk beribadah, kegiatan beribadah itu pasti mengubah pola perilaku yang terdahulu. Sehingga seiring berjalannya waktu, karakter mereka semakin baik dan paling utama adalah keimanan," terangnya.