Diklaim Hanya Ditemukan di Sumut, Ini 6 Fakta Menarik Daun Sang yang Berdaun Raksasa
Merdeka.com - Tidak hanya dikenal akan kekayaan adat dan budayanya, Sumatra Utara juga menjadi rumah bagi keragaman hayati yang ada di Tanah Air. Berbagai ragam hewan dan tanaman dapat dijumpai di daerah ini. Bahkan, tidak sedikit dari flora dan fauna tersebut merupakan endemik dan dilindungi.
Seperti salah satu tanaman unik yang ditemukan di daerah ini, yaitu Daun Sang. Tanaman ini memiliki tampilan yang cukup memikat dengan warna hijau berkilat mirip daun kelapa. Tanaman ini memiliki ukuran yang tidak biasa, karena daunnya bisa tumbuh sangat lebar.
Terdapat di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser
Sumber: goodnewsfromindonesia.id ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari indonesia.go.id, tanaman Daun Sang dapat ditemukan di kawasan Aras, sebuah wilayah di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Kawasan ini termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Leuser.
Daun Sang dapat ditemukan di ketinggian 85-175 meter di atas permukaan laut dan terdapat di lereng bukit dengan kemiringan 45 derajat hingga lereng curam dengan kemiringan lebih dari 60 derajat.
Dahulu Dimanfaatkan sebagai Atap Rumah
Tanaman ini memiliki daun yang lebar di tengah-tengahnya serta meruncing ke bagian pangkal dan ujung. Pada daunnya juga terdapat duri di sisi-sisinya. Tanaman ini jika dilihat sekilas terlihat seperti tidak memiliki batang yang menopang dan hanya terdiri dari daun. Hal ini karena ukuran batangnya yang pendek sering tersembunyi dalam tanah, sehingga hanya daunnya saja yang tampak menyembul ke permukaan.Memiliki ukuran daun yang di atas normal itu, membuat daun ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai atap rumah atau gubuk di ladang oleh masyarakat zaman dahulu.
Ditemukan pada Abad 19
Sumber: indonesia.go.id ©2020 Merdeka.com
Daun Sang pertama kali ditemukan oleh seorang profesor botani asal Belanda bernama Teijsman atau Elias Teymann Johannes. Sesuai nama penemunya, tanaman ini kemudian diberi nama latin Johannestijsmania altifrons.Ditemukan pada awal abad ke-19, tanaman ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania, sejenis pinang-pinangan atau palem (Arecaceae) yang tumbuh hanya di kawasan hutan Asia Tenggara.
Hanya Tumbuh di Tempat Sedikit Sinar Matahari
Keunikan lain dari tanaman ini adalah tidak tahan panas dan hanya tumbuh di tempat-tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung.Oleh karena itu, Daun Sang biasa ditemukan di bawah naungan pohon lain. Biasanya ditemukan di bawah pohon-pohon rindang dengan berkelompok membentuk rumpun.
Ditemukan di Tempat Lain
Meski sempat diklaim menjadi tanaman endemik yang hanya ditemukan di Sumatra Utara, ternyata Daun Sang juga ditemukan di daerah lain, seperti di Thailand, Malaysia, Serawak, dan Kalimantan bagian barat. Selain itu, tanaman ini juga memiliki banyak nama. Di Indonesia sendiri, tanaman ini disebut juga sebagai Daun Payung, Sang Gajah, Sang Minyak (Sumatra Utara) atau Daun Salo (Riau). Sementara itu di Malaysia Malaysia tanaman ini dikenal dengan nama Sal, di Thailand dinamai Bang Soon, dan di Inggris disebut Joey Palm, Diamond Joey Palm, atau Umbrella Leaf Palm.
Tanaman yang Dilindungi
Daun Sang saat ini menjadi tanaman yang dilindungi keberadaannya. Tanaman ini dapat ditemukan di dua tempat, yaitu di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNTB) yang berada di Provinsi Riau dan Jambi serta Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wisata Sumatera Utara ini sayang untuk dilewatkan, cocok untuk liburan bersama keluarga.
Baca SelengkapnyaSelain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.
Baca SelengkapnyaTerdapat banyak sumber mata air di kelurahan itu. Namun beberapa di antaranya sudah hilang
Baca SelengkapnyaDibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
Baca SelengkapnyaGunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaKabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca Selengkapnya