Cerita Pembuktian David Je dari Medan, Dulu Siswa Malas Kini Pengajar Berprestasi
Merdeka.com - Pernah dianggap malas tak membuat David Je terpuruk. Ia justru terpacu untuk memperbaiki diri dan meraih impiannya. Sekarang David merupakan seorang pengajar berprestasi dan lulusan terbaik dari University of New South Wales (UNSW), Australia bidang Medical Science.
David merupakan pendiri lembaga pendidikan bernama Scholar Tuition Centre, Medan. Ia banyak menularkan semangat bahwa untuk bisa sukses bisa diraih dengan penuh semangat dalam menempuh pendidikan.
Pengalaman kurang mengenakkannya di masa lalu berhasil menamparnya sehingga bisa sukses seperti sekarang. Ia pun memiliki misi menularkannya melalui bidang pendidikan yang sekarang digelutinya.
"Saya ingin melihat semangat seperti ini ada pada setiap guru, karena saya percaya setiap anak memiliki potensi yang hanya membutuhkan percikan semangat dan dorongan dari guru untuk berkembang," kata David, dikutip dari Liputan6, Rabu (31/5)
Sempat dianggap kurang pintar
David Je pendiri Scholar Tuition Centre Medan ©2023 Instagram @scholartuition.id/Merdeka.com
David menceritakan jika pengalaman berharga itu ia dapatkan saat masih menjadi siswa SMP/SMA.
Ketika itu dirinya mengaku tidak pandai dan malas. Bahkan, ia pernah disuruh mengonsumsi ikan. Ini merupakan sindiran yang diberikan oleh guru lesnya sebagai bentuk sindiran bahwa dirinya dianggap tidak pintar.
Kemudian, ia terpacu untuk memperbaiki diri. Ini menghantarkannya untuk mengenyam pendidikan hingga ke benua tetangga yakni Australia.
Pendidikan di sana menamparnya
Selama berkuliah di Australia, David banyak belajar termasuk kepada para professor. Ini yang kemudian mendorongnya untuk menyerap materi dengan maksimal hingga prestasi akademiknya berubah drastis.
Peningkatan nilai banyak terjadi, dan ia mampu membuktikan bahwa dirinya mampu lulus dengan predikat terbaik di sana.
Sepulangnya ke Indonesia, ia ingin berbagi semangat hingga memutuskan mendirikan lembaga belajar Scholar Tuition Centre di Medan pada 2009.
Lembaga tersebut memuat materi dengan kurikulum nasional dan internasional, seperti IGCSE, AS/A Level serta kelas bahasa Mandarin dan Inggris untuk kategori general course dan IELTS.
Menariknya, Scholar Tuition Centre memiliki program fast track bernama UNSW Foundation Studies.
Berkarya sampai Singapura
David Je mengaku melalui lembaga yang ia dirikan tersebut ingin mengubah perspektif orang tentang tenaga pengajar yang kerap dianggap pekerjaan rendah dan tidak keren. Ini akan berdampak kepada misi pendidikan yang baik bagi anak-anak.
Di lembaga itu akan disiapkan materi terbaik untuk membantu anak-anak agar memiliki ilmu yang menarik dan kreatif. Guru-guru di sana juga berlatar belakang pendidikan dari luar negeri seperti Australia, UK, USA, Singapore dan Malaysia, dan juga tamatan terbaik dari universitas dalam negeri.
“Padahal kita tahu, sebagai orang tua, biaya pendidikan anak merupakan salah satu pengeluaran terbesar. Bayangkan jika setelah mengeluarkan biaya besar, anak-anak kita tidak mendapatkan guru yang baik," tambahnya
Selain Scholar Tuition Centre, David Je juga menjadi co-founder Tutor Next Door di Singapura di tahun 2018 dan co-founder Alchemist Academy pada 2019.
Ia ingin bahwa materi pendidikan tidak hanya berfokus pada pada penguatan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana membekali anak-anak dengan mindset, keterampilan pengelolaan finansial untuk masa depan agar mampu bertarung di kancah global.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berjanji Tak Mengemis Lagi, Ini Momen Ibu Mbal 'Aa Kasian Aa' Bertemu Dokter Richard Lee
Usai viral dan mendapat bantuan, Ibu Mbal berjanji tidak akan mengemis lagi.
Baca SelengkapnyaMengapa Bulan Januari Terasa Lebih Panjang dan Berjalan Lambat? Begini Penjelasan Ilmuwan
Sains ternyata punya jawaban mengapa bulan Januari terasa lambat dari bulan-bulan biasanya.
Baca SelengkapnyaCerita Dokter Pasiennya Usia 25 Tahun Mendadak Masuk IGD lalu Divonis Gagal Ginjal, Ternyata Sering Minum Pil Diet
Setelah menjalani pemeriksaan, hasilnya mampu membuat dokter sedih hingga gregetan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran, IDAI: Jangan Hanya Kejar Kuantitas Dokter tapi Kualitas Acak Kadut
Jangan sampai nanti kita ingin mengejar kuantitas, tapi kualitasnya acak kadut gitu," kata Piprim.
Baca SelengkapnyaMengenal Abdul Rivai, Dokter Sekaligus Wartawan Perintis Surat Kabar Bahasa Melayu
Namanya hingga kini tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menerima gelar Doktor di Universitas Gent, Belgia.
Baca SelengkapnyaCerita AHY Malam-Malam Sowan ke Hadi Tjahjanto, Minta Wejangan Sebelum Dilantik Jadi Menteri ATR
"Tadi malam sekitar pukul 21.00 Wib, saya diterima beliau di kediaman, dan belajar cepat, karena beliau dengan bersemangat," kata AHY
Baca SelengkapnyaKomplikasi adalah Perubahan Kondisi Penyakit dalam Tubuh, Begini Penjelasan Penyebab dan Jenisnya
Dalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaPenemuan Berharga Ini Jelaskan Bagaimana Manusia Purba Mempelajari Anatomi Tubuh
Teks medis kuno juga memberikan gambaran tentang bagaimana orang-orang purba memahami cedera dan luka.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Kemenlu Soal Mahasiswi Asal Jakarta Meninggal Tertimpa Pohon Seberat 10 Ton di Australia
Mahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton
Baca Selengkapnya