Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Covid-19, Jenazah Ibu di Tapanuli Selatan Ditolak Warga karena Alasan Ini

Bukan Covid-19, Jenazah Ibu di Tapanuli Selatan Ditolak Warga karena Alasan Ini Ilustrasi jenazah korban. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Jenazah seorang ibu bernama Dameria Marpaung (68) di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara (Sumut) ditolak warga saat hendak dimakamkan. Kejadian ini membuat sang anak, Junjungan Manik (50) yang merupakan warga Desa Sisoma, Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan terpaksa melaporkan kejadian ini ke Polres Tapanuli Selatan.

Penolakan ini terjadi saat jenazah hendak dimakamkan di lahan tanah milik almarhum sendiri.

"Saya merasa sakit hati, masa ibu kandung saya yang sudah "sarimatua" (memiliki cucu dari anaknya yang sudah berumahtangga) sempat dilarang dimakamkan di tanahnya sendiri di lokasi wisata lupa lelah," kata Junjungan pada Minggu (18/10),melansir dari ANTARA.

Dalam laporannya, Junjungan melaporkan CP dan JS, warga Desa Lumban Ratus, tetangga Desa Sisoma yang masih satu Kecamatan yang sama. Kejadian ini juga dibenarkan oleh Camat Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Indra Sakti.

"Saat peristiwa saya juga berada di lokasi. Ini terkait soal adat di Desa Lumban Ratus," katanya.

Bukan karena riwayat Covid-19, berikut alasan dan kronologi lengkap penolakan jenazah.

Meninggal karena Sakit Jantung

Diceritakan Junjungan, ibunya meninggal di salah satu rumah sakit di Batam akibat Jantung pada 5 Oktober 2020 lalu. Hasil test swab menunjukkan jika sang ibu negatif Covid-19. Kemudian, pada 6 Oktober 2020 jenazah diterbangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan.

"Setibanya, tanggal 7 Oktober 2020 jenazah disemayamkan di Desa Sisoma. Langsung "tonggo raja" (musyawarah antara tetua adat desa) untuk acara pemakaman pada 8 Oktober 2020 yang telah disepakati bersama pihak keluarga di lahan tanahnya sendiri Taman Wisata Lupa Lelah yang kebetulan berlokasi di Desa Lumban Raja," jelasnya.

Alasan Warga Menolak Pemakaman Jenazah

Sebelum rencana pemakaman pada pukul 14.00 WIB, pihak keluarga almarhumah pukul 08.00 WIB mendatangi pihak pemerintahan desa dan pengetua adat Desa Lumban Ratus meminta izin (marparsattabian) untuk memakamkan jenazah tersebut."Namun pihak keluarga demikian perwakilan pengetua adat Desa Sisoma yang datang secara bergantian pagi itu "marparsattabian" tetap mendapat nada penolakan dari Desa Lumban Ratus dengan alasan almarhumah meninggal belum diadati," ungkapnya.Desa Lumban Ratus bukannya melarang pemakaman jenazah ibunda Junjungan di lahan tanahnya sendiri. Hanya saja, permintaan pengetua adat Lumban Ratus sesuai adat menginginkan agar jenazah diadati lebih dahulu sebelum dimakamkan.Padahal, Junjungan mengaku tidak mengadati jenazah sang ibu karena kondisi perekonomian keluarga yang kurang mendukung, ditambah situasi pandemi Covid-19 sebagai upaya pencegahan klaster baru.

Berhasil Dimakamkan di Lokasi Tersebut

Pihak keluarga kecewa dan kesal dengan perlakuan yang didapat dari warga. Aparat Kepolisian dan Camat setempat pun datang setelah mengetahui adanya keributan di tengah keluarga almarhumah akibat penolakan pemakaman."Sempat dihadang, ruas jalan sempat di palang kayu-kayu agar kami tidak bisa melintas, walau sempat tolak-tolakan dan bertengkar mulut akhirya dengan segala upaya keras menerobos pagar betis kami berhasil membawa peti jenazah ibu kami hingga disemayamkan di tanah kebunnya sendiri tersebut," ujar Junjungan.

(mdk/far)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Datangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru
Datangi Makam Ibu yang Terdampak Banjir, Aksi Perempuan Ini Curhat Kesepian Jalani Sahur Sendiri Tuai Haru

Kehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.

Baca Selengkapnya
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).

Baca Selengkapnya
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang

Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Jelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik

Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.

Baca Selengkapnya