BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Belawan, Warga Diminta Waspada
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan adanya potensi banjir rob atau pasang air laut di kawasan pesisir Belawan, Kota Medan dan sekitarnya.
Banjir rob ini diperkirakan berpotensi terjadi di kawasan tersebut mulai Minggu (25/4) hingga 30 April mendatang.
"Terhitung mulai Minggu (25/4) hingga 30 April mendatang adanya fenomena banjir akibat aktivitas pasang besar," ucap Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyono pada Minggu (25/4).
Ia melanjutkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat di Medan Utara agar selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dampak banjir rob yang ditimbulkan. Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya:
Ganggu Aktifitas di Sekitar Pelabuhan
Banjir rob di pesisir Belawan biasanya merendam enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, yakni Belawan Sicanang, Belawan Bahari, Belawan Bahagia, Belawan Satu, Belawan Dua dan Bagan Deli.
Banjir tersebut biasanya membuat transportasi dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan terganggu.
"Selain mengganggu aktivitas masyarakat di Belawan, banjir pasang ini juga membuat kegiatan bongkar muat pelabuhan jadi terganggu," terang Sugiyono.
Simulasi Penanganan Bencana Banjir
Instagram/@humaspolrestabesmedan ©2021 Merdeka.com
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Polrestabes Medan menggelar Tactical Floor Game (TFG) atau simulasi penanganan bencana alam banjir dalam rangka menguji kesiapan para personel dalam menghadapi banjir. Pelatihan yang dipimpin oleh Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko ini bertujuan untuk melatih koordinasi antara stakeholder yang berwenang dengan aparat kepolisian."Pelatihan TFG untuk melatih koordinasi stakeholder dan bersinergi antara TNI-POLRI dan pemerintah daerah/kota maupun kabupaten. Sehingga pada pelaksanaan sebenarnya nanti, dapat dilaksanakan secara maksimal," ucap Riko pada Jumat (16/4).Dalam pelatihan ini, masing-masing satgas TNI, Polri, dan instansi terkait akan melakukan simulasi dalam satu media, sesuai dengan skenario yang akan dihadapi di lapangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaBMKG Umumkan Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banten, Waspadai 9 Titik Ini
Warga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ini Ciri-Ciri Angin Puting Beliung Ekstrem Muncul seperti di Rancaekek
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaKepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut Masih Terjadi 193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban, Ini Imbauan Bupati
Kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya