Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantu Orang Tua dan 6 Adik, Bocah SMP Ini Rela Berjualan Kacang Keliling dari Subuh

Bantu Orang Tua dan 6 Adik, Bocah SMP Ini Rela Berjualan Kacang Keliling dari Subuh Bantu Orang Tua dan 6 Adik, Bocah SMP Ini Rela Berjualan Kacang Keliling dari Subuh. liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap anak memang tidak bisa memilih untuk lahir dari keluarga yang seperti apa. Hal itu lah yang dialami oleh Petrus Suribasesu, seorang bocah yang merupakan pelajar kelas 1 SMPN Rinbesihat Halulik, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Terlahir dari keluarga yang serba kekurangan adalah sebuah takdir yang harus Ia jalani. Petrus sejak kecil tumbuh menjadi sosok yang mandiri. Keadaan membuatnya sudah mengenal kerja keras demi bertahan hidup meski usianya masih belia.

Sehari-harinya, anak pertama dari tujuh bersaudara ini membantu orang tuanya untuk bekerja. Demi membiayai sekolahnya, Petrus rela menjadi penjual kacang keliling di tengah pandemi COVID-19.

Uang Hasil Berjualan untuk Biaya Sekolah dan Keperluan Hidup

Petrus mengaku, pekerjaan itu sudah dilakoninya sejak Ia masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Hidup dari keluarga petani, Ia sadar harus bekerja keras untuk membantu kedua orang tuanya.

Hasil jualannya, Ia sisihkan untuk biaya sekolah dan sisanya diserahkan ke ibunya untuk membeli keperluan hidup di rumah.

"Per hari kadang laku sampai Rp150 ribu. Hasil ini, saya sisihkan Rp 25 ribu untuk uang sekolah dan lainnya saya setor untuk keperluan keluarga dan adik-adik," ujarnya Senin (1/6), dilansir dari liputan6.com.

Berjualan Mulai dari Jam 5 Pagi

Rutinitas ini Petrus lakukan setiap hari. Jam lima pagi, Ia harus berangkat ke pasar membeli kacang. Kacang itu lalu direbus dan sebagian digoreng. Setelah disiapkan ibunya, Petrus berangkat ke Kota Betun, Kabupaten Malaka untuk berjualan. Namun jika sekolah masuk, Petrus hanya berjualan di sekitar desanya.Petrus mengatakan, Ia memilih berjualan di Kota Betun, Malaka daripada di Atambua, Kabupaten Belu karena mudah dijangkau."Saya berangkat ke kota Betun Malaka pakai bemo, biaya pergi pulang (PP) Rp20 ribu ketimbang ke Kota Atambua, Belu cenderung lebih mahal," katanya.

Bercita-cita Sekolah Tinggi dan Biayai Adiknya

Perjuangan gigih anak pasangan suami istri, Fransiskus Taek dan Maria Ut ini lantaran takut orang tuanya tak mampu lagi membiayai sekolahnya. Sebagai anak pertama, Petrus bertekad menempuh pendidikan tinggi untuk mengubah hidup keluarganya."Mimpi saya sekolah tinggi, bisa jadi orang dan biayai pendidikan adik-adik," tandasnya.

(mdk/far)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'

Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'

Berikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Pacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga

Pacaran Bertahun-tahun Cewek ini Nikahnya sama Pria Lain, Si Mantan Datang ke Resepsi Ditangisi Keluarga

Lama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis

Orang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis

Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.

Baca Selengkapnya