Merdeka.com - Seperti diketahui, perubahan iklim yang terjadi saat ini menimbulkan berbagai pengaruh buruk bagi kehidupan. Seperti efek pemanasan global yang dialami kini memicu berbagai bencana alam mengerikan. Mulai dari banjir, kebakaran hutan, hingga kekeringan.
Bukan hanya itu, di kondisi pemanasan global ini juga semakin banyak pencemaran yang terjadi di lingkungan. Mulai dari kualitas udara yang semakin buruk, pencemaran air yang mengurangi suplai untuk kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya. Jika dibiarkan secara terus menerus, tentu ini akan mempengaruhi kesehatan manusia secara keseluruhan.
Salah satu pengaruh yang perlu diwaspadai adalah kesehatan kulit. Dalam hal ini, kulit merupakan bagian tubuh terbesar, terluas, dan terluar, yang tentu akan menerima dampak paling mudah dari kondisi perubahan iklim. Bahkan, terdapat beberapa gangguan kesehatan kulit yang perlu diwaspadai.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit ini bisa memberikan pengaruh pada masalah jerawat, meningkatkan risiko penuaan dini, dan menyebabkan gangguan iritasi dan alergi yang lebih mudah. Lebih parah lagi, bahaya perubahan iklim ini juga bisa meningkatkan risiko kanker kulit semakin tinggi.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui lebih jauh berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dan cara-cara mencegahnya. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasannya bisa Anda simak.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang pertama dapat menimbulkan masalah jerawat. Dalam hal ini perubahan iklim dapat mengubah keseimbangan kulit secara signifikan. Dengan begitu, risiko kulit lebih sensitif terhadap jerawat semakin tinggi.
Selain itu, perubahan iklim dengan suhu bumi yang semakin meningkat tentu berpengaruh pada peningkatan produksi keringat dan minyak tubuh. Pada kondisi kulit yang berkeringat dan minyak keluar lebih banyak, menjadi ladang subur tumbuhnya jerawat pada kulit.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit berikutnya dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan radiasi UV dan polutan lingkungan yang menyebabkan kerusakan radikal bebas, yang memperparah efek paparan sinar matahari.
Sebuah studi tahun 2019 mencatat bahwa polusi udara meningkatkan stres oksidatif pada kulit dan mengakibatkan atau memperburuk penuaan kulit dini. Penggunaan krim tabir surya pun menjadi kewajiban yang tidak boleh dilewatkan agar kulit tetap sehat dan terlindung dari berbagai efek buruk paparan sinar matahari.
Advertisement
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit dapat meningkatkan kambuhnya kondisi penyakit kulit yang dimiliki. Temperatur dan kelembaban yang lebih tinggi dapat menyebabkan lebih banyak keringat, memicu peningkatan munculnya gejala pada orang-orang dengan kondisi eksim dan psoriasis. Ini juga dapat menyebabkan kondisi kulit lain seperti ruam, kutu air, dan gatal-gatal.
Menurut penelitian tahun 2010, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa orang mungkin berisiko lebih tinggi terkena eksim di daerah perkotaan. Ini menunjukkan bahwa polusi berperan penting sebagai salah satu pemicu timbulnya eksim. Selain panas matahari, eksim juga dapat dipicu oleh beberapa daktor lain seperti kualitas udara, asap, hingga alergen seperti serbuk sari.
Bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit yang terakhir dapat memicu beragam penyakit kulit lainnya. Misalnya, saat terjadi bencana banjir akibat perubahan iklim, penyakit kulit akibat paparan air kontaminasi banjir akan semakin umum terjadi. Mulai dari dermatitis kontak, alopecia areata, vitiligo, psoriasis, urtikaria atau gatal-gatal. Bukan hanya itu, dampak banjir juga meningkatkan penyakit menular alinnya, seperti impetigo, campak, demam berdarah, malaria, leish maniasis, dan leptosirosis.
Setelah mengetahui berbagai bahaya perubahan iklim bagi kesehatan kulit, terakhir akan dijelaskan beberapa langkah pencegahannya. Pertama, selalu gunakan krim tabir surya setiap hari. Baik Anda beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan. Terlebih bagi Anda yang tinggal di perkotaan, di mana faktor-faktor pemicu masalah kulit semakin banyak. Gunakan tabir surya minimal SPF 30 dan jangan lupa aplikasikan kembali setelah beberapa jam.
Kedua, hindari jam-jam sibuk. Usahakan untuk tetap berada di rumah atau di dalam ruangan di jam-jam terik siang hari. Mulai dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore. Jika Anda tidak dapat menghindari jam-jam tersebut, pertimbangkan untuk memakai tabir surya SPF yang lebih tinggi dan aplikasikan ulang setiap 60-90 menit.
Ketiga, periksa kualitas udara. Sebelum menghabiskan waktu di luar ruangan, periksa kualitas udara. Anda bisa memeriksa kualitas udara melalui situs web atau aplikasi-aplikasi khusus. Menggunakan sistem penyaringan udara di rumah Anda juga merupakan langkah yang sangat baik untuk dilakukan.
Keempat, tetap terhidrasi dengan baik. Usahakan untuk minum air yang cukup selama beraktivitas sehari-hari. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat meminimalisir kondisi kulit kering dan berbagai masalah kulit lainnya. Selain itu, minum yang cukup juga dapat menjaga elastisitas kulit. Selain itu, imbangi dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
Terakhir, kenakan pakaian pelindung dan topi. Kenakan pakaian pelindung yang tepat seperti berlengan panjang saat berada di bawah sinar matahari. Pilihlah warna baju terang, hindari warna baju gelap yang dapat menyerap sinar matahari. Jangan lupa kenakan topi ketika berkegiatan di luar ruangan.
Advertisement
Mengenal Tradisi Dayang, Kepercayaan Supranatural Desa di Serdang Bedagai
Sekitar 16 Jam yang laluGunakan Konsep Iklim Tropis, Ini 4 Keunikan Rumah Adat Suku Batak Karo
Sekitar 17 Jam yang laluBupati Padang Lawas Sakit Motorik, Pemerintahannya Digantikan Sosok Ini
Sekitar 18 Jam yang laluViral Pria Bawa Kardus Berisi Uang Ratusan Juta saat Setor Tunai, Curi Perhatian
Sekitar 19 Jam yang laluDriver Ojol Lakukan Aksi Tambal Jalan Rusak di Kota Medan, Cegah Terjadi Kecelakaan
Sekitar 20 Jam yang laluIntip Potret Menawan Novita Yumi, Model yang Dilamar Kemal Palevi
Sekitar 22 Jam yang laluMeski Kalah di Final Road to UFC, Jeka Saragih Cetak Sejarah Baru di Indonesia
Sekitar 22 Jam yang laluIrgi Fahrezy Kenang Pernah Alami Gejala Stroke, Tiba-tiba Sembuh saat Jumatan
Sekitar 23 Jam yang laluMengenal Merdang Merdem, Tradisi Kerja Tahunan Khas Suku Karo
Sekitar 1 Hari yang laluSukses Berkat TikTok, Intip Sosok Danil Sapt yang Dulu Pernah Kena PHK saat Covid-19
Sekitar 1 Hari yang laluMembanggakan, Bocah SD Asal Tapsel Ini Akan Ikuti Olimpiade Sains-Matematika Asia
Sekitar 1 Hari yang laluPengendara Motor Ini Pakai Panci sebagai Helm, Aksinya Curi Perhatian
Sekitar 1 Hari yang laluGempi Jadi Juara di Kompetisi Wushu, Ini Potretnya saat Beraksi
Sekitar 1 Hari yang laluPolisi Telusuri Imunisasi yang Dipakai Anak Gagal Ginjal Akut di Jakarta
Sekitar 15 Jam yang laluAnggota Brimob Bentak Babinsa TNI AD, Reaksi Prajurit Ini Bikin Merinding
Sekitar 19 Jam yang laluKetemu Jenderal Polisi, Pak Bhabin Ngaku Sama-sama Pernah Jadi Ajudan Wapres
Sekitar 19 Jam yang laluMomen Jenderal Mantan Ajudan Wapres Semangati Anggota Sakit, Beri Pelukan Hangat
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 4 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 5 Hari yang laluKemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat
Sekitar 18 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang lalu3 Fakta Javier Roca: Pelatih Paling Apes pada BRI Liga 1 Musim Ini
Sekitar 29 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami