Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

9 Fakta Terbaru Pasca Meninggalnya Satu PDP Asal Padangsidimpuan di Medan

9 Fakta Terbaru Pasca Meninggalnya Satu PDP Asal Padangsidimpuan di Medan 9 Fakta Terbaru Pasca Meninggalnya Satu PDP Asal Padangsidimpuan di Medan. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang warga asal Kota Padangsidimpuan berjenis kelamin perempuan dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 meninggal dunia saat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan pada Jumat (3/4) malam.

Koordinator Penanganan COVID-19 RSUP Haji Adam Malik Medan, dr Ade Rahmaini yang dikonfirmasi ANTARA, Sabtu (4/4), membenarkan hal tersebut.

Namun, Ia mengatakan bahwa setibanya pasien berinisial EK berjenis kelamin perempuan ini di RSUP Adam Malik, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Sebelumnya, Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution mengatakan bahwa EK dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik atas permintaan pasien sendiri.

Irsan yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kota Padangsidimpuan menjelaskan bahwa pasien tersebut telah menjalani isolasi di RSUD Kota Padangsidimpuan sejak Kamis (2/4).

Namun, Tim Medis COVID-19 Kota Padangsidimpuan mengatakan bahwa kondisi kesehatan PDP COVID-19 itu semakin buruk, sehingga akhirnya diputuskan dirujuk ke Medan pada Jumat (3/4).

Pasca meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) asal Padangsidimpuan ini, kini telah ada beberapa fakta yang merupakan perkembangan dari kasus tersebut.

Dikebumikan di TPU Khusus Pasien COVID-19 di Medan

Warga asal Kota Padangsidimpuan dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang meninggal dunia di Medan, dikebumikan di tempat pemakaman khusus korban COVID-19 di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sabtu (4/4).

"Jenazah dimakamkan di tempat pemakaman yang disediakan Pemerintah Kota Medan khusus bagi pasien COVID-19 yang meninggal dunia," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, dilansir dari ANTARA.

Berprofesi Sebagai Pedagang di Pasar Sangkumpal Bonang

Satu pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 ini adalah seorang pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Sangkumpal Bonang. Diketahui bahwa sebelum dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), almarhumah masih melakukan kontak dengan banyak pelanggannya di pasar.

Pedagang Pasar Sangkumpal Bonang Resah

Terkait meninggalnya satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Kota Padangsidimpuan ini, membuat sejumlah pedagang di tempat sehari-hari almarhumah berjualan menjadi takut dan resah.Hal ini mengakibatkan banyak kios di pasar tersebut memilih untuk tutup."Selain takut, juga sepi pembeli. Tapi masih ada beberapa kios yang tetap buka untuk melakukan aktivitas jualannya," kata Ketua Himpunan Pedagang Pasar Sangkumpal Bonang, Halomoan Harahap, Sabtu (4/4), seperti yang dilansir dari ANTARA.Namun, meskipun resah, pedagang di Pasar Sangkumpal Bonang menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersebut. "Kami juga turut berduka cita kepada saudari kita teman seprofesi sesama pedagang yang meninggal setelah ditetapkan PDP COVID-19," katanya.

Punya Kontak Erat dengan 45 Orang

Dilansir dari ANTARA, Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyampaikan data terbaru pasca meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 asal Kota Padangsidimpuan yang sempat dirujuk ke Medan pada Jumat (3/4) malam.Sesuai catatan yang dipublikasikan Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui Gugus Tugas, Sabtu (4/4) malam, sebanyak 45 orang kini masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) ekstra karena memiliki riwayat kontrak erat dengan PDP COVID-19 yang meninggal tersebut.Puluhan orang itu diketahui sempat terlibat interaksi yang cukup intens dengan pasien di beberapa titik di Kota Padangsidimpuan.Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution menegaskan, siapa saja yang pernah melakukan kontak langsung dengan PDP COVID-19 tersebut harus segera mengisolasi diri secara mandiri paling tidak selama 14 hari ke depan."Jika ada gejala-gejala segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Mata rantai penyebaran COVID-19 ini harus kita putus," tegasnya.

Kapolres Padangsidimpuan Imbau Warga Tetap Tenang

Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Juliani Prihatini meminta warga untuk tetap tenang pasca meninggalnya PDP COVID-19 saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan ini."Warga seputaran lingkungan dimana muncul kasus COVID-19 diminta untuk selalu tenang dan waspada, dan secara luas se Kota Padangsidimpuan," katanya, Minggu (5/4), dilansir dari ANTARA.AKBP Juliani mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan mendukung kondisi saat ini dan bersama-sama berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, diantaranya dengan tetap membatasi mobilitas di luar rumah dan menerapkan pola hidup sehat dengan sering mencuci tangan.Seluruh warga juga diminta untuk bijak dalam menggunakan media sosial, jangan sampai menimbulkan kepanikan dan keresahan sehingga memunculkan masalah baru nantinya.

Gugus Tugas Sibolga Gerak Cepat Data Warga yang Pernah Berbelanja ke Toko Korban di Padangsidimpuan

Pasca meninggalnya satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) warga Padangsidimpuan ini, Sabtu (4/4) Gugus Tugas Percepatan Penangangan COVID-19 Kota Sibolga langsung bergerak melakukan pendataan terhadap warga Sibolga yang pernah belanja ke toko almarhumah EK (33) di Padangsidimpuan.Hal itu dikatakan Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sibolga, Letkol Inf Dadang Alex, yang juga Dandim 0211/TT dilansir dari ANTARA, Sabtu (4/4).Alex mengatakan, Gugus Tugas Sibolga sudah berkoordinasi dengan semua unsur yang tergabung di Gugus Tugas untuk melakukan pendataan serta mengimbau kesadaran warga Sibolga yang pernah kontak atau belanja ke toko almarhumah untuk segera melapor ke Tim Gugus Tugas, atau menghubungi call center Dinas Kesehatan Sibolga untuk dilakukan pemeriksaan."Kami mohonkan untuk segera melapor demi keselamatan kita bersama. Tidak perlu takut, justru dengan cepat melapor berbagai tindakan dapat kita lakukan sebelum terlambat. Dan kami pun saat ini sedang melakukan pendataan," ujarnya.

Mayoritas Pelanggan PDP COVID-19 Asal Padangsidimpuan Warga Sibolga, Dinas Kesehatan Lakukan Rapid Test

Dinas Kesehatan Kota Sibolga melakukan sterilisasi di Pasar Sibolga sekaligus melakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (rapid test) setelah diketahui bahwa pelanggan PDP COVID-19 asal Padangsidimpuan yang meninggal dunia mayoritas merupakan warga Sibolga.Upaya ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kota Sibolga, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Firmansyah Hulu kepada ANTARA, Sabtu (4/4) malam.Disebutkan Hulu, pada Minggu (5/4) dua pasar terbesar di Sibolga yaitu Pasar Sibolga Nauli lantai II dan Pasar Inpres Aek Habil Sibolga Selatan akan disemprot disinfektan. Untuk itu ia mengimbau warga Sibolga yang pernah kontak atau berbelanja minimal dua minggu terakhir ke toko almarhumah agar segera melapor untuk dilakukan pemeriksaan cepat COVID-19 (rapid test)."Segera datangi Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan gratis, atau hubungi call center COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Sibolga dengan nomor 0852 7040 7787," tandasnya.

Bupati Tapanuli Tengah Imbau Warga yang Kontak dengan PDP COVID-19 Asal Padangsidimpuan Segera Melapor

Selain memiliki pelanggan dari Kota Padangsidimpuan dan Sibolga, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 asal Kota Padangsidimpuan yang meninggal di Medan juga memiliki pelanggan dari Kabupaten Tapanuli Tengah.Menyikapi hal ini, Bupati Tapanuli Tengah langsung gerak cepat membuka layanan pengaduan 24 jam bagi warga Tapteng yang pernah kontak dengan almarhumah dalam 2 minggu terakhir."Kita buka layanan laporan 24 jam bagi warga Tapteng yang pernah kontak dengan almarhumah. Bisa kontak langsung ke saya, ke Gugus Tugas Tapteng, ke call center Dinas Kesehatan, atau melalui akun media sosial kami," ujar Bupati kepada ANTARA, Sabtu (4/4/2020) malam.Bupati menekankan bahwa COVID-19 bukanlah aib, melainkan wabah. Jadi tidak perlu takut atau malu jika ada yang mengalami gejala yang mengarah ke COVID-19 atau pernah kontak dengan pasien COVID-19."Justru makin cepat melaporkan hal itu, makin cepat teratasi. Saya atas nama Bupati Tapanuli Tengah, memohon kepada masyarakat saya, agar segera melapor jika ada kontak atau berbelanja ke toko almarhumah dalam kurun waktu dua minggu terakhir. Karena informasi yang kita terima, banyak juga warga Tapteng dan Sibolga yang belanja ke sana. Kalau warga Sibolga silakanlah melapor ke Pemkot Sibolga, kalau yang di Tapteng langsung ke kami di Tapteng," katanya.Ada pun call center COVID-19 Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah di nomor 085270407878.

Upaya Bupati Tapanuli Tengah Pasca Meninggalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Asal Padangsidimpuan

Upaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 pasca meninggalnya satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Padangsidempuan ini juga telah dilakukan oleh Bupati Tapanuli Tengah.Kepada ANTARA, Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dikonfirmasi melalui selulernya, Sabtu (4/4) menegaskan, pintu masuk ke wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah akan diperketat."Mulai minggu depan kami akan lakukan pengecekan bersama dengan TNI, Polri, Satpol PP dan petugas kesehatan. Setiap orang yang masuk ke Tapteng wajib diperiksa kesehatannya sesuai dengan standart kesehatan. Sedangkan untuk kendaraan, wajib disemprot menggunakan disinfektan," tegasnya.Sebagaimana diketahui ada beberapa pintu masuk ke Kabupaten Tapanuli Tengah khususnya jalur darat, yakni, melalui perbatasan Tapanuli Utara, Sibolga, Perbatasan Aceh, dan Perbatasan Tapanuli Selatan. Sedangkan jalur udara melalui Bandara FL Tobing Pinangsori. Dan untuk jalur laut melalui Pelabuhan Sibolga.

(mdk/far)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inilah beberapa Fakta Unik tentang Asri Welas yang Terbukti sebagai Keturunan Pahlawan Nasional Indonesia.

Inilah beberapa Fakta Unik tentang Asri Welas yang Terbukti sebagai Keturunan Pahlawan Nasional Indonesia.

Inilah Fakta Unik Asri Welas, Masih Ada Keturunan dari Pangeran Diponegoro. Yuk, Intip Faktanya!

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.

Baca Selengkapnya
Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

Peluang Menteri PDIP Mundur, Hasto: Gampang, Lihat Dinamika

PDIP akan mencermati terlebih dahulu dinamika politik yang ada jelang hari pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Fakta Wika Salim, Pernah Dilempari Penonton Karena Tak Bisa Goyang

Fakta Wika Salim, Pernah Dilempari Penonton Karena Tak Bisa Goyang

Wika Salim, seorang pedangdut, pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan saat memulai karirnya dari satu panggung ke panggung lainnya.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos

Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.

Baca Selengkapnya
PSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi

PSI Terancam Tak Masuk ke Senayan Meski Dipimpin Kaesang, Ini Respons Presiden Jokowi

Adapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.

Baca Selengkapnya
Efek Kaesang, Perolehan Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat

Efek Kaesang, Perolehan Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat

Karena karakter dari putra bungsu Presiden Joko Widodo dinilai membuat masyarakat Maluku terpukau.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.

Baca Selengkapnya