Foto:
Sriwijaya air merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia. Sriwijaya air berdiri sejak 10 November 2003. Perusahaan ini adalah perusahaan swasta murni yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Sriwijaya air mengawali usahanya dengan bermodalkan satu armada Boeing 737-200. Selengkapnya
Ketua Komisi V DPR Lasarus mengungkapkan dapat laporan adanya sejumlah syarat dari maskapai Sriwijaya, salah satunya membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun jika ingin dana santunan cair.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan, pertemuan membahas pemeriksaan komponen milik Sriwijaya Air yang dikirim ke Amerika Serikat. Namun, pemeriksaan tersebut belum selesai dilakukan karena alat pengetesan tersebut rusak.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet mengatakan, besaran santunan tersebut telah sesuai dengan arahan dari Menteri Keuangan, yang dirangkum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 15 dan Nomor 16 Tahun 2017.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan, CVR itu berisi rekaman percakapan selama dua jam, termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan. Data tersebut sangat penting untuk kebutuhan investigasi.
Penemuan CVR ini adalah sebagai tindak lanjut operasi pencarian di mana pada tanggal 12 Januari 2021 FDR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah ditemukan. CVR adalah perekam audio yang mencatat rekaman percakapan pilot dan suara-suara yang timbul di area cockpit pesawat.
Soerjanto menjelaskan, meskipun posisi dua pinker tersebut dalam kondisi terpisah, tim gabungan berhasil menemukan FDR.
Budi Karya mengatakan, CVR itu sebelumnya terus diupayakan untuk ditemukan. Sebab, tanpa CVR, investigasi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tidak akan tuntas.
KNKT bersama tim gabungan kemudian memutuskan menghentikan pencarian sementara selama 1 pekan. Momen ini juga dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi metode pencarian.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, penemuan cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
Cockpit Voice Recorder (VCR) milik pesawat Sriwijaya Air 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada awal Januari lalu akhirnya ditemukan. Proses pencarian dalam tiga bulan terakhir menggunakan berbagai cara dan berhasil setelah menggunakan kapal penyedot lumpur.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah ditemukan pada Selasa (30/3).
Ningrum menambahkan, tim dan anggotanya termasuk dari Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri resmi berakhir, pada Selasa 2 Maret 2021. Diketahui, tim ini telah bekerja selama 52 hari atau sejak insiden nahas itu terjadi.
Rusdi menyampaikan, pihak keluarga dari tiga jenazah yang tidak teridentifikasi telah mengetahui kabar tersebut. Tim DVI Polri sendiri telah berupaya maksimal demi mengidentifikasi seluruh korban.
"Jadi dengan keberhasilan identifikasi hari ini jumlah seluruhan korban yang berhasil diidentifikasi tim dvi sebanyak 59 korban. 30 laki2 dan 29 perempuan," sebutnya
Direktur Utama Askrindo, Dedi Sunardi mengatakan, penyerahan santunan ini merupakan bentuk komitmen Askrindo kepada tertanggung. Askrindo meng-cover produk Group Personal Accident and Loss of License Insurance untuk seluruh kru pesawat yang menjadi korban kecelakaan pada tanggal 9 Januari 2021.
Sebagaimana diketahui, proses penyelaman kembali dilakukan pada Senin 15 Februari 2021 dengan fokus pencarian CVR yang berisi data komunikasi dalam cockpit yang berguna sebagai bahan investigasi KNKT.
Karena auto pilot tidak aktif, pemandu lalu lintas udara atau Air Traffic Controller (ATC) memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39.59 WIB.
Sriwijaya Air akhirnya memasukkan pelatihan bidang penanggulangan pesawat dalam kondisi upset (upset recovery training) ke dalam program Line Oriented Flight Training (LOFT) – Pilot Proficiency Check (PPC).
Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo menyampaikan terkait hasil investigasi berdasarkan data perawatan pesawat Sriwijaya SJ-182 tersebut. Pihaknya menemukan adanya penundaan perbaikan pada 25 Desember 2020.
Setelah dipetakan, diyakini Nurcahyo, dimensinya pencarian ada di luas 25 X 25 meter. KNKT pun memetakan dengan membagi luas tersebut ke luas 5 X 5 meter, sehingga didapati lima kotak dimensi pencarian.
Advertisement
Advertisement
BERITA TERKAIT
PROFIL LAINNYA