Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Soeprijadi

Profil Soeprijadi | Merdeka.com

Piek Soeprijadi adalah seorang sastrawan terkemuka asal Indonesia angkatan 1966 yang banyak menghasilkan karya – karya yang menuai berbagai macam penghargaan di tanah air.

Sepanjang hidupnya, Piek telah mengumpulkan 14 penghargaan di bidang sastra yang ia terima dari berbagai lomba atau sayembara mengarang puisi, prosa dan esai sastra.

Piek lahir di kota Magetan, Jawa Timur pada tanggal 7 Agustus 1929. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, Piek melanjutkan ke Sekolah Guru Bantu kemudian ia masuk ke Sekolah Guru Atas. Dia berhasil diterima di Sekolah Guru Atas setelah melalui seleksi ketat.

Antara tahun 1950—1960, dia mengikuti kursus PGSLP dan B1 di Semarang. Selain sibuk belajar di sana, Piek yang mulai memiliki kebiasaan menulis saat di SGA, melahirkan beragam karya puisi, cerpen, dan fragmen.

Karya-karyanya tersebut dimuat di berbagai media massa antara lain: Gelora, Basis Indonesia, Sastra, Horison, dan lain-lain. Ketika Piek dipindahtugaskan ke SMA 1 Kota Tegal tahun 1961, dia semakin produktif menulis puisi, esai sastra, dan mengisi rubrik kebudayaan di Harian Tempo setiap pekan untuk mengulas sajak-sajak penyair muda yang bermunculan di Nusantara.

Dari semua kiprah dan kegiatannya di bidang sastra, HB Jassin memasukkan nama Piek Ardijanto Soeprijadi ke dalam Sastrawan Angkatan 66.    

Berikut ini adalah karya-karya Piek yang menjadi sumbangsih besar bagi kesastraan Indonesia:

- Burung-burung di Ladang (1983)
- Percakapan Cucu dengan Neneknya (1983)
- Desaku Sayang (1983)
- Lelaki di Pinggang Bukit (1984) 
- Lagu Bening dari Rawa Pening (1984)
- Nelayan dan Laut (1995)
- Biarkan Angin Itu (1996)
- Kawindra-kawindra (bersama Rita Oetoro, 1984)
- Laut Sebagai Gelanggang Hidup Manusia (bacaan anak-anak, 1984)
- Apresiasi Sastra dalam Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa (sebuah wawasan, 1984)
- Senayu (bersama penyair Purwokerto, 1995)

Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani

Profil

  • Nama Lengkap

    Soeprijadi

  • Alias

    Piek Ardijanto Soeprijadi | Piek

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Magetan, Jawa Timur

  • Tanggal Lahir

    1929-08-07

  • Zodiak

    Leo

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Piek Soeprijadi adalah seorang sastrawan terkemuka asal Indonesia angkatan 1966 yang banyak menghasilkan karya – karya yang menuai berbagai macam penghargaan di tanah air.

    Sepanjang hidupnya, Piek telah mengumpulkan 14 penghargaan di bidang sastra yang ia terima dari berbagai lomba atau sayembara mengarang puisi, prosa dan esai sastra.

    Piek lahir di kota Magetan, Jawa Timur pada tanggal 7 Agustus 1929. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, Piek melanjutkan ke Sekolah Guru Bantu kemudian ia masuk ke Sekolah Guru Atas. Dia berhasil diterima di Sekolah Guru Atas setelah melalui seleksi ketat.

    Antara tahun 1950—1960, dia mengikuti kursus PGSLP dan B1 di Semarang. Selain sibuk belajar di sana, Piek yang mulai memiliki kebiasaan menulis saat di SGA, melahirkan beragam karya puisi, cerpen, dan fragmen.

    Karya-karyanya tersebut dimuat di berbagai media massa antara lain: Gelora, Basis Indonesia, Sastra, Horison, dan lain-lain. Ketika Piek dipindahtugaskan ke SMA 1 Kota Tegal tahun 1961, dia semakin produktif menulis puisi, esai sastra, dan mengisi rubrik kebudayaan di Harian Tempo setiap pekan untuk mengulas sajak-sajak penyair muda yang bermunculan di Nusantara.

    Dari semua kiprah dan kegiatannya di bidang sastra, HB Jassin memasukkan nama Piek Ardijanto Soeprijadi ke dalam Sastrawan Angkatan 66.    

    Berikut ini adalah karya-karya Piek yang menjadi sumbangsih besar bagi kesastraan Indonesia:

    - Burung-burung di Ladang (1983)
    - Percakapan Cucu dengan Neneknya (1983)
    - Desaku Sayang (1983)
    - Lelaki di Pinggang Bukit (1984) 
    - Lagu Bening dari Rawa Pening (1984)
    - Nelayan dan Laut (1995)
    - Biarkan Angin Itu (1996)
    - Kawindra-kawindra (bersama Rita Oetoro, 1984)
    - Laut Sebagai Gelanggang Hidup Manusia (bacaan anak-anak, 1984)
    - Apresiasi Sastra dalam Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa (sebuah wawasan, 1984)
    - Senayu (bersama penyair Purwokerto, 1995)

    Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani

  • Pendidikan

    • Sekolah Rakyat
    • Sekolah Guru Bantu
    • Sekolah Guru Atas

  • Karir

    • Guru SMP di Gombong (1950)
    • Guru SMA 1 Tegal (1961)

  • Penghargaan

    • Juara ke-2 beberapa puisi dimuat dalam Majalah Sastra (1962)
    • Juara ke-2 Sayembara menulis puisi dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (1964)
    • Juara Harapan Sayembara Menulis Esei Sastra, Dewan Kesenian Jakarta (1978)
    • Penghargaan dari Yayasan Buku Utama dari karya cipta puisi Lagu Bening dari Rawa Pening (1984)
    • Penghargaan untuk penulisan Esei Bahasa Jawa, Ninthingi Geguritan, dari Lembaga Pemeliharaan Bahasa Jawa “Javanologi”
    • Penghargaan dari Pusat Bahasa untuk buku "Biarkan Angin Itu"
    • Penghargaan sebagai Pelopor Penyair Tegal dari Dewan Kesenian Kota Tegal. Hari meninggalnya (22 Mei) dijadikan Hari Kepenyairan Tegal (2005)
    • Penghargaan Pakarti Seni dari Walikota Tegal sebagai penyair yang ikut mengangkat citra Kota Tegal (2008)

Geser ke atas Berita Selanjutnya