Profil
Serzh Sargsyan
Serzh Azati Sargsyan adalah presiden Armenia yang mulai menjabat sejak tahun 2008. Ia memulai karirnya sebagai tentara Uni Sovyet pada tahun 1971-1972. Berselang tujuh tahun, pria yang kerap kali disapa Sargsyan ini bergabung dengan sebuah organisasi anak muda, Stepanakert City Communist Party Youth Association Committee, dan menjabat sebagai ketua. Selain itu, ia juga menjabat sebagai ketua daerah perwakilan Nagorno-Karabakh yang saat itu terjadi kerusuhan antara warga Armenia dan Azerbaijan. Ia berhasil mendamaikan kedua belah pihak yang berpecahbelah. Berkat usahanya tersebut, ia kemudian diangkat sebagai Menteri Pertahanan Armenia pada tahun 1993 menyusul kemudian diangkat sebagai Menteri Keamanan Nasional tiga tahun berselang.
Sukses berkarir di bidang militer mengantarkan suami dari Rita Sargsyan ini menempati posisi menguntungkan dalam dunia politik. Berulang kali ia berganti jabatan dalam bidang militer akhirnya berhasil mengantarkannya duduk sebagai Perdana Menteri pada tahun 2007. Hingga pada pemilu tahun 2008, Sargsyan yang bergabung dengan Republican Party ini diusung oleh partainya mencalonkan diri sebagai presiden. Dalam pemilu tersebut, ia memperoleh banyak suara dan dilantik sebagai presiden pada 9 April 2008.
Semasa kepemimpinannya, korupsi menyerang pemerintahannya. Ia menyatakan bahwa korupsi akan menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mematuhi Dewan Eropa untuk mengakhiri korupsi dengan bertindak tegas terhadap pemerintahan yang ia pimpin.
Bulan Oktober 2009 Sargsyan membuat perjanjian damai dengan Turki untuk membentuk kerja sama bilateral. Sebelumnya, pada 1915 tercatat Turki melakukan penyerangan terhadap Armenia dengan menewaskan ribuan rakyat Armenia. Peristiwa ini disebut Armenian Genocide atau pembunuhan masal pada suatu bangsa. Ia juga membantu pengakuan kemerdekaan atas Kosovo karena baginya suatu bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri termasuk kemerdekaannya.
Bukan jalan mulus bagi Sargsyan untuk duduk di kursi kepresidenan. Tahun 2011, kandidat calon presiden pada pemilu 2008 menggugatnya. Saat itu, ia berjanji akan melakukan investigasi terkait tuduhan kecurangan yang diajukan oleh rivalnya semasa pemilu, Levon Ter-Petrossian.
Oleh: Atiqoh Hasan
Last udpate 18/12/2013