Profil
Sergei Bagapsh
Sergei Uasyl-ipa Bagapsh lahir di Abkhaz, 4 Maret 1949. Ia adalah mantan presiden Abkhazia, salah satu dari dua wilayah separatis Georgia yang didukung Rusia, bersama Ossetia Selatan. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai Perdana Menteri pada tahun 1997-1999. Karir politik pria yang akrab disapa Bagapsh ini dimulai dari bidang militer. Selama kuliah, Bagapsh bekerja sebagai satpam di sebuah bank.
Pada tahun 1972, ia serius menekuni dunia militer yaitu bergabung dengan Komsomol, sebuah partai komunis yang berisi banyak kaum pemuda di sisi ia bekerja sebagai kepala sovkhoz atau perkebunan. Enam tahun setelahnya, ia dipercaya sebagai penanggungjawab atas informasi di komite sentral yang merupakan cabang dari Komsomol Georgia. Ia juga dipercaya sebagai sekretaris wilayah Abkhazian pada tahun 1980.
Perlahan-lahan tapi pasti karir politik suami dari Marina Shonia ini merangkak naik. Ia pun sempat menjabat sebagai sekretaris partai komunis sebelum akhirnya pada tahun di atas 1982-an paham komunis runtuh. Selepas runtuhnya paham komunis, Bagapsh menjadi seorang pengusaha sekaligus perwakilan pemerintah Abkhazian di Moskow.
Menjabat sebagai perwakilan pemerintah Abkhazian membuat nama Bagapsh disebut dan ditunjuk sebagai Perdana Menteri pertama Republik Abkhazian pada tahun 1995-1997. Pada pemilu tahun 2004, Bagapsh yang sebelumnya menjabat sebagai direktur perusahaan listrik negara ini mencalonkan diri sebagai calon presiden melalui partai yang baru dibentuknya, United Abkhazia. Dalam pemilu, ia dinyatakan menang setelah mengalahkan Khadjimba.
Bagapsh memimpin Abkhazia hingga tahun 2009 sebelum ia kemudian memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu yang digelar pada bulan Oktober 2009 dan ia kembali memenangkannya.
Pada bulan Mei 2011, Bagapsh didiagnosa mengalami penyakit komplikasi yang mengharuskan dirinya untuk segera dioperasi. Namun, operasi yang dilakukan tim medis saat itu mengalami kegagalan. Setelah operasi tersebut, tim medis menemukan kanker yang menyerang di tubuh Bagaps telah menyebar. Posisi presiden secara otomatis digantikan oleh Alexander Ankvab yang sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri.
Oleh: Atiqoh Hasan