Protes Keras di Kongres FIFA: Presiden UEFA dan FA Walk Out karena Infantino Telat Datang usai Temani Trump
UEFA memutuskan untuk memboikot Kongres FIFA yang diadakan di Paraguay sebagai bentuk protes terhadap keterlambatan Gianni Infantino.

Media asal Amerika Serikat, The Athletic, melaporkan bahwa Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, serta Presiden Federasi Sepak Bola Inggris (FA), Debbie Hewitt, bersama enam anggota UEFA lainnya di Dewan FIFA, melakukan aksi walk out saat berlangsungnya kongres tahunan FIFA. Kongres FIFA yang ke-75 ini diadakan di Asuncion, Paraguay, pada hari Kamis, 15 Mei 2025.
Ceferin dan Hewitt memutuskan untuk memboikot kongres tersebut sebagai bentuk protes terhadap keterlambatan kedatangan Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang lebih memilih untuk menghadiri pertemuan politik dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Aksi walk out tersebut terjadi setelah kongres FIFA mengalami penundaan selama tiga jam, yang disebabkan oleh Infantino yang lebih memilih untuk bertemu Trump di Arab Saudi dan Qatar pada minggu ini.
Jadwal Mendadak Berubah

Jadwal pertemuan dewan FIFA telah mengalami perubahan. Awalnya, pertemuan tersebut direncanakan berlangsung secara langsung di Paraguay pada Selasa (13/5/2025), namun kini akan dilaksanakan secara virtual pada 9 Mei 2025. UEFA mengungkapkan bahwa perubahan mendadak ini diduga bertujuan untuk memenuhi kepentingan politik pribadi, sehingga mengesampingkan kepentingan sepak bola.
Selain itu, tindakan pemboikotan ini juga dipicu oleh masalah jadwal penerbangan, di mana penerbangan ke Eropa hanya tersedia pada malam hari dari Asuncion, meskipun beberapa peserta menggunakan jet pribadi. Diperkirakan, pesawat Infantino masih berada di udara saat kongres yang seharusnya dimulai pada pukul 09.30 waktu setempat, sehingga harus diundur menjadi pukul 12.30.
UEFA Kecewa
UEFA menyatakan kekecewaannya terhadap perubahan waktu mendadak untuk Kongres FIFA. Kongres ini merupakan salah satu pertemuan paling penting dalam dunia sepak bola, di mana semua 211 negara anggota berkumpul untuk membahas isu-isu yang berdampak pada olahraga secara global. "Perubahan waktu pada menit terakhir untuk Kongres FIFA sangat kami sesalkan," ujar UEFA dalam pernyataannya yang dinukil dari The Athletic.
Dalam pernyataannya, UEFA mengapresiasi upaya besar yang dilakukan oleh tuan rumah, Asosiasi Sepak Bola Paraguay, dan mitra mereka di CONMEBOL untuk mengakomodasi banyak delegasi. "Kami berterima kasih atas keramahtamahan mereka," lanjut UEFA.
Namun, mereka juga menegaskan bahwa "menjadwalkan ulang acara di menit terakhir hanya demi mengakomodasi kepentingan politik pribadi tidak membantu kemajuan sepak bola dan tampaknya menempatkan kepentingan olahraga ini di tempat kedua."
UEFA menekankan bahwa semua pihak yang terlibat ada di posisi ini untuk melayani sepak bola. "Kami semua ada di posisi ini untuk melayani sepak bola; dari jalanan hingga podium, dan anggota UEFA dari Dewan FIFA merasa perlu untuk memberikan pernyataan bahwa sepak bola adalah yang utama, dan karena itu pergi sesuai jadwal semula," jelas UEFA. Pernyataan ini menunjukkan komitmen UEFA untuk menjaga integritas dan prioritas olahraga yang dicintai banyak orang ini.
Norwegia Merasa Kecewa
Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia (NFF), Lise Klaveness, yang juga melakukan walk out pada kongres FIFA, mengungkapkan rasa kecewanya kepada Infantino. "Keterlambatan kedatangan Presiden FIFA pada Kongres FIFA ke-75 sangat mengecewakan. Kongres tahunan adalah badan terpenting untuk memastikan tata kelola yang baik dalam sepak bola internasional," jelas Klaveness.
Ia menambahkan, "Situasinya mengkhawatirkan, 210 asosiasi anggota telah datang dari seluruh dunia untuk berpartisipasi, dengan harapan akan adanya kepemimpinan profesional dan dialog di tingkat tertinggi."
Klaveness juga menyatakan, "Saya memahami frustrasi dan kekecewaan dari anggota FIFA Eropa. Wakil presiden NFF dan saya memilih untuk meninggalkan lokasi kongres bersama beberapa kolega Eropa pada pukul 14.00, sesuai rencana awal, sebagai bentuk kepergian yang penuh hormat."
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Norwegia, Karl-Petter Loken, memutuskan untuk tetap tinggal guna menyuarakan dukungan Norwegia terhadap kasus Asosiasi Sepak Bola Palestina yang menjadi agenda kongres. "Kami sekarang mengharapkan FIFA memberikan penjelasan kepada anggotanya dan memastikan bahwa suara dari asosiasi anggota didengar dan dihormati," tutup Klaveness.
Gianni Infantino Sampaikan Permohonan Maaf
Gianni Infantino, dalam merespons keterlambatannya di kongres tahunan FIFA, menyampaikan permohonan maaf. Ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke Timur Tengah bertujuan untuk membahas berbagai hal terkait Piala Dunia, termasuk Piala Dunia Antarklub.
"Sebagai Presiden FIFA, tanggung jawab saya adalah mengambil keputusan demi kepentingan organisasi. Saya memutuskan untuk menghabiskan dua hari terakhir di Timur Tengah, mengetahui bahwa Piala Dunia 2034 akan diadakan di Arab Saudi dan Piala Dunia 2022 diadakan di Qatar. Piala Dunia Antarklub 2025 dan Piala Dunia 2026 akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko," ungkap Infantino.
Lebih lanjut, ia menambahkan, "Beberapa diskusi penting mengenai Piala Dunia berlangsung dan saya perlu hadir untuk mewakili sepak bola dan kalian semua. Kami mengalami masalah dengan penerbangan kami, yang menyebabkan keterlambatan ini, saya minta maaf, dan saya menantikan untuk menghabiskan waktu bersama kalian di sini." Pernyataan tersebut menunjukkan komitmennya terhadap organisasi dan pentingnya kehadirannya dalam pertemuan tersebut.
Sumber: The Athletic