Pelatih Bahrain Kena Senjata Makan Tuan Akibat Sindirannya Sebelum Pertandingan, Indonesia Raih 3 Poin Penuh!
Pelatih Timnas Bahrain menyebut bahwa meskipun memiliki populasi ratusan juta, negara tersebut justru mengandalkan pemain Belanda.
Pelatih Timnas Bahrain mengalami insiden yang tidak diinginkan karena senjata miliknya sendiri. Hal ini terjadi setelah pernyataannya yang menyinggung Indonesia, di mana ia menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki ratusan juta penduduk, mereka masih mengandalkan pemain yang berasal dari Belanda. Ucapan Dragan Talajic sebelum pertandingan tersebut justru membangkitkan semangat para pemain naturalisasi yang mengisi starting XI Timnas Indonesia.
Dengan semangat juang yang tinggi, mereka berhasil mengalahkan The Dilmun's Warriors, julukan untuk Timnas Bahrain, dengan skor tipis 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada malam hari, Selasa, (25/3/2025).
Gol tunggal yang membawa kemenangan bagi Timnas Indonesia tercipta berkat kerja sama yang sangat baik antara dua pemain dari klub Oxford United. Ole Romeny berhasil mencetak gol setelah menerima umpan matang dari Marselino Ferdinan pada menit ke-24.
"Timnas Indonesia memiliki banyak pemain naturalisasi dan selalu ada wajah baru, itu adalah kenyataan. Seharusnya pelatih internasional seperti Dragan Talajic tidak perlu mengomentari hal tersebut. Kini, dia harus merasakan konsekuensi dari ucapannya sendiri. Saya melihat bahwa spirit semua pemain juga terpengaruh oleh ejekan itu," ungkap Gusnul Yakin.
Pujian untuk Skuad Garuda

Pelatih senior yang berasal dari Malang memberikan pujian kepada Patrick Kluivert dan timnya, karena mereka telah mengambil pelajaran dari kekalahan 1-5 melawan Australia sebelumnya. "Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan dalam kesabaran. Beruntung, Bahrain juga terbawa dalam tempo permainan itu, sehingga para pemain Timnas Indonesia dapat menguasai jalannya pertandingan. Dari hasil dan cara bermain yang ditunjukkan, Patrick Kluivert mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang strategi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," ungkapnya.
Gusnul Yakin juga memperhatikan bahwa pergantian pemain yang dilakukan oleh Patrick Kluivert sangat efektif. Di babak kedua, Kevin Diks, Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny, Marselino Ferdinan, dan Thom Haye ditarik keluar. Kehadiran Eliano Reijnders, Sandy Walsh, Ricky Kambuaya, Ivar Jenner, dan Ramadhan Sananta tidak mengurangi performa tim.
Bahkan, Eliano Reijnders mendapatkan peluang emas berkat umpan terukur dari Ricky Kambuaya yang datang dari sisi kiri pertahanan Bahrain. Ivar Jenner dan Ricky Kambuaya yang bekerja sama dengan Joey Pelupessy berhasil mengimbangi lini tengah Bahrain yang sangat mengancam di babak kedua.
"Patrick Kluivert mulai mengenali potensi para pemain. Dia bisa melihat siapa yang kondisinya menurun dan perlu diganti dengan pemain yang lebih segar tanpa mengurangi kekuatan Timnas Indonesia," jelasnya.
Finishing jadi Sorotan

Gusnul Yakin memberikan perhatian khusus terhadap aspek finishing yang perlu ditingkatkan oleh Patrick Kluivert menjelang pertandingan melawan China dan Jepang pada bulan Juni mendatang. "Ole Romeny sudah jadi jawaban di lini depan. Berikutnya Patrick Kluivert harus memperbaiki skema menyerang yang lebih tertata dan tajam lagi di laga selanjutnya. Selain mengejar poin, Timnas Indonesia masih punya defisit gol cukup banyak," tuturnya.
Menurut Gusnul, peningkatan dalam hal penyelesaian akhir merupakan hal yang krusial bagi Patrick Kluivert. Ia menekankan pentingnya untuk memperbaiki taktik menyerang agar lebih terorganisir dan efektif pada pertandingan yang akan datang. Timnas Indonesia tidak hanya berfokus pada perolehan poin, tetapi juga harus memperhatikan selisih gol yang masih menjadi masalah. Dengan demikian, Kluivert diharapkan bisa mengoptimalkan strategi untuk mencapai hasil yang lebih baik di laga-laga mendatang.