Pelatih Arema FC memberikan apresiasi kepada Timnas Indonesia.
Pujian datang bertubi-tubi untuk Timnas Indonesia menyusul hasil imbang pada laga lawan Arab Saudi
Pujian mengalir deras kepada Timnas Indonesia setelah mereka berhasil meraih hasil imbang melawan Arab Saudi, termasuk dari pelatih Arema FC, Joel Cornelli. Dia menganggap bahwa Skuad Garuda menunjukkan performa yang baik dan mampu bersaing di level tertinggi sepak bola Asia. Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 dalam pertandingan pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil ini terasa spesial karena berlangsung di kandang Arab Saudi, Stadion King Abdullah. Witan Sulaeman dan rekan-rekannya patut diperhitungkan setelah hasil tersebut. "Saya tidak menyaksikan pertandingan secara langsung saat melawan Arab Saudi karena siaran langsungnya berlangsung dini hari," ungkap Joel. "Namun, di pagi hari, saya menonton siaran ulangnya dan mengetahui hasilnya 1-1. Permainan Indonesia sangat baik," tambah pelatih berusia 57 tahun ini. Untuk ulasan lebih lengkap, simak di bawah ini ya Bolaneters.
Arab Saudi berada di posisi teratas, sementara Indonesia mampu bersaing.
Menurut Joel, sepak bola di Arab Saudi kini telah mencapai tingkat tertinggi, yang dapat dilihat dari kompetisinya. Liga Arab Saudi diisi oleh banyak pemain bintang dunia, seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, dan lainnya. "Tingkat sepak bola Arab Saudi kini meningkat dengan banyaknya pemain asing berkualitas di liga tersebut. Oleh karena itu, hasil imbang yang diraih Indonesia sangat mengesankan," jelasnya. Namun, saat ini kontribusi Liga 1 terhadap Timnas Indonesia masih tergolong rendah, karena dari 26 pemain yang dipanggil, hanya 12 di antaranya yang berasal dari Liga 1. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa pemain Timnas Indonesia telah mengalami perkembangan, dengan banyak di antaranya yang bermain di Eropa atau negara-negara Asia lainnya, khususnya para pemain naturalisasi.
BRI Liga 1 Dapat Memperkuat Timnas Indonesia Lebih Baik.
Joel Cornelli berpendapat bahwa Liga 1 di masa depan akan memberikan kontribusi yang lebih signifikan. Hal ini disebabkan oleh penambahan kuota pemain asing yang kini menjadi delapan. Di sisi lain, hal ini akan membuat persaingan untuk mendapatkan tempat di starting eleven klub menjadi lebih ketat. Akibatnya, pemain lokal dituntut untuk berusaha lebih keras dalam meningkatkan performa mereka. Setelah pemain lokal berhasil masuk ke tim inti, mereka akan menghadapi lebih banyak pemain asing dari lawan dibandingkan musim sebelumnya. Secara tidak langsung, situasi ini akan membiasakan pemain Indonesia untuk berhadapan dengan lawan-lawan yang lebih tangguh. "Saya percaya, ke depan Indonesia akan mengalami kemajuan. Banyaknya pemain asing dapat memberikan pengalaman dan pelajaran berharga," ungkap mantan asisten pelatih Corinthians dari Brasil tersebut.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence