Federasi Sepak Bola Portugal: Tidak Ada Ancaman Ronaldo Tinggalkan Piala Dunia 2022
Ekspresi Ronaldo duduk di kursi cadangan. ©2022 REUTERS
Merdeka.com - Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) membantah kabar mengenai ancaman mega bintang mereka Christiano Ronaldo untuk meninggalkan Piala Dunia 2022 karena isu pertengkaran dengan pelatih Fernando Santos.
Mereka menegaskan, Ronaldo bakal terus berada di Qatar untuk mengikuti turnamen hingga selesai.
"FPF mengklarifikasi bahwa tidak sekalipun kapten tim nasional, Cristiano Ronaldo, pernah mengancam akan meninggalkan tim nasional selama sesi latihan berlangsung," demikian tulis pernyataan resmi.
Dengan adanya penegasan tersebut, mereka memastikan isu mengenai ancaman itu yang bersumber dari surat kabar tidaklah benar.
"Sebuah artikel di surat kabar yang diterbitkan pada Kamis memastikan kalau Cristiano mengancam akan meninggalkan tim saat ada perbincangan dengan Fernando Santos selaku pelatih timnas," tulisnya.
"Cristiano Ronaldo setiap hari selalu menciptakan rekor unik selama melayani tim nasional dan negara. Hal itu perlu dihormati dan sebagai testimoni betapa tingginya komitmen dia untuk Portugal."
Koran Portugal Tulis Ancaman Ronaldo
Awal mula isu ini berhembus kala Ronaldo dicadangkan di laga melawan Swiss pada babak 16 besar. Ronaldo baru masuk di menit ke-73.
Momen Ronaldo dicadangkan itu memang terbilang langka. Terakhir kali Ronaldo memulai laga dari bangku cadangan saat membela Portugal adalah pada tahun 2008.
Kemudian di akhir laga, Ronaldo menunjukkan gestur seperti tidak ingin merayakan kemenangan 6-1 Portugal atas Swiss. Ia juga tampak tidak ingin memberikan terima kasih kepada para pendukung yang hadir di stadion.
Atas momen-momen tersebut, Record, salah satu koran nasional di Portugal melakukan analisis. Analisis itu kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan di halaman depan.
Headline tulisan tersebut terbilang menggemparkan. Record tidak segan menaruh judul seperti ini, “Ronaldo mengancam akan pergi.”
Tulisan itu berdasarkan informasi bahwa ada ketegangan antara Ronaldo dengan pelatih timnas Portugal Fernando Santos. Sehingga, ada spekulasi yang keluar kalau perbincangan itu soal ketidakpuasan sang pemain dicadangkan.
Sumber: Bolanet [hrs]
Baca juga:
Penampilan Glamor Kekasih Ronaldo saat Nonton Portugal vs Swiss
Piala Dunia 2022: Curhatan Sedih Georgina Tak Lihat Ronaldo Main Lawan Swiss
Ekspresi Cristiano Ronaldo Menunggu Panggilan Bermain di Bangku Cadangan Piala Dunia
Ekspresi Cristiano Ronaldo Menunggu Panggilan Bermain di Bangku Cadangan Piala Dunia
Hoaks Catut Cristiano Ronaldo di Sepanjang Piala Dunia 2022, Terbaru Disebut Mualaf
Perjalanan Panjang Klub Liga 1 untuk Hadapi Cristiano Ronaldo di Liga Champions Asia Tahun Depan
Advertisement
Advertisement
Topik berita Terkait:
Komentar Pembaca
Be Smart, Read More
-
Kronologis Perusakkan Bus Arema FC oleh Oknum Suporter: Dilempar Batako dan Dikejar Pakai Motor
Sekitar 5 Jam yang lalu -
BRI Liga 1: Luis Milla Happy Bisa Reuni dengan Rezaldi Hehanussa di Persib
Sekitar 7 Jam yang lalu -
Kalah dari PSS di BRI Liga 1, Arema Seperti Kehilangan Ruh Permainan
Sekitar 7 Jam yang lalu -
Seto Nurdiyantoro Ungkap 2 Kunci Sederhana PSS Jungkalkan Arema di BRI Liga 1
Sekitar 8 Jam yang lalu -
Bus Arema FC Dilempari Batu saat Keluar dari Stadion Maguwoharjo
Sekitar 8 Jam yang lalu -
-
-
Luis Milla Unbeaten! Persib Perpanjang Rekor 12 Laga Tak Terkalahkan di BRI Liga 1
Sekitar 10 Jam yang lalu -
Hasil BRI Liga 1: PSS Perkasa, Arema FC Telan Empat Kekalahan Beruntun
Sekitar 10 Jam yang lalu -
-
Hasil BRI Liga 1: Menang Tipis atas Borneo FC, Persib Gantikan Persija di Puncak Klasemen
Sekitar 11 Jam yang lalu -
Sulit Menerima Kekalahan di BRI Liga 1, Pelatih PSM Sebut 4 Gol Persija Tidak Sah
Sekitar 12 Jam yang lalu -
Link Live Streaming BRI Liga 1 di Vidio: Persib Vs Borneo FC
Sekitar 13 Jam yang lalu -
Bripka HK Ditetapkan Menjadi Tersangka Kasus Selingkuhi Istri Hingga KDRT
Sekitar 1 Jam yang lalu -
Polisi Bali Tertidur di Pinggir Jalan, Motor Raib Digondol Maling
Sekitar 6 Jam yang lalu -
Pengajuan Pelat RF, QH dan IR Dibuka Lagi Februari 2023, Tidak untuk Mobil Pribadi
Sekitar 14 Jam yang lalu -
Detik-detik Polisi Bersenpi Laras Panjang Bekuk Preman Resahkan Sopir Truk di Jakbar
Sekitar 16 Jam yang lalu -
Besok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 8 Jam yang lalu -
Soal Isu 'Gerakan Bawah Tanah' Kasus Sambo, Mahfud: Tunggu Vonis
Sekitar 13 Jam yang lalu -
VIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang lalu -
VIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang lalu -
Besok, Hendra Kurniawan Cs Dengar Tuntutan Jaksa Terkait Obstruction Of Justice
Sekitar 8 Jam yang lalu -
CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi Bebaskan Bharada E dari Jerat Hukum
Sekitar 16 Jam yang lalu -
VIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang lalu -
VIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang lalu -
VIDEO: Eliezer Minta Maaf ke Ayah, Karena Peristiwa Ini Harus Kehilangan Pekerjaan
Sekitar 17 Jam yang lalu -
VIDEO: Emosi Eliezer ke Sambo "Bharada Pangkat Rendah, Saya Diperalat Jenderal"
Sekitar 17 Jam yang lalu -
VIDEO: Judul Pleidoi Bharada E "Apa Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara"
Sekitar 17 Jam yang lalu -
Antisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Hari yang lalu -
5 Juta Dosis Vaksin IndoVac Sudah Disebar ke Masyarakat, 2 Juta Sudah Disuntikkan
Sekitar 2 Hari yang lalu -
Kronologis Perusakkan Bus Arema FC oleh Oknum Suporter: Dilempar Batako dan Dikejar Pakai Motor
Sekitar 5 Jam yang lalu -
BRI Liga 1: Luis Milla Happy Bisa Reuni dengan Rezaldi Hehanussa di Persib
Sekitar 7 Jam yang lalu
Advertisement
Advertisement
Opini
-
-
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara -
Moch N. Kurniawan
Dosen Ilmu Komunikasi Swiss German University - Selengkapnya
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami