12 Pemain Manchester United yang Berpotensi Didepak Ruben Amorim Musim Depan, ini Nama-namanya
Ruben Amorim menyadari bahwa tidak semua aspek berjalan lancar di Manchester United.

Ruben Amorim menyadari bahwa situasi di Manchester United tidak berjalan sesuai harapan. The Mirror pun memberikan analisis mengenai pemain-pemain yang kemungkinan akan ditendang oleh manajer tersebut pada musim 2025/2026 mendatang. MU mengalami kekalahan dalam dua pertandingan terakhir di Premier League, yaitu melawan Crystal Palace dan Tottenham. Akibat hasil buruk ini, Bruno Fernandes dan rekan-rekannya terpuruk di posisi ke-15 klasemen Premier League dengan total 29 poin. Dalam pertandingan melawan Tottenham, terdapat fakta menarik yang tercatat; sembilan pemain duduk di bangku cadangan, namun hanya satu di antaranya yang berstatus senior, yaitu Victor Lindelof.
Amorim telah mengambil beberapa langkah di bursa transfer Januari 2025, termasuk melepaskan Antony dan Marcus Rashford ke klub lain. Dengan situasi yang ada, pertanyaan yang muncul adalah siapa saja pemain yang mungkin akan dilepas oleh Amorim pada awal musim depan? Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Victor Lindelöf

Posisi yang dijabat oleh Lindelof adalah bek tengah, dan saat ini ia berusia 30 tahun. Ia berasal dari Swedia dan tampaknya masa depannya di Manchester United (MU) semakin suram. Dalam musim ini, Lindelof hanya tampil sebanyak lima kali di Premier League, dan semuanya sebagai pemain pengganti. Hal ini menunjukkan bahwa ia bukan lagi menjadi pilihan utama dalam skema permainan tim.
Kontrak yang dimiliki Lindelof dengan MU dijadwalkan akan berakhir pada Juni 2025. Dengan mempertimbangkan komposisi bek tengah yang ada saat ini dan situasi yang dihadapi oleh tim dalam dua musim terakhir, peluang bagi Lindelof untuk mendapatkan kontrak baru tampak sangat minim. Dalam kondisi ini, bisa jadi ia harus mencari klub baru untuk melanjutkan kariernya di dunia sepak bola.
Andre Onana

Andre Onana, seorang kiper berusia 28 tahun asal Kamerun, telah menjadi sosok yang sangat penting bagi Manchester United (MU). Dalam kompetisi Premier League, mantan pemain Ajax Amsterdam ini telah menunjukkan perannya yang krusial, meskipun performanya kerap kali tidak konsisten.
Ada kemungkinan bagi MU untuk mempertimbangkan melepas Onana pada awal musim depan, asalkan mereka menemukan pengganti yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa Onana sering melakukan kesalahan yang berakibat pada gol yang tercipta ke gawang MU, yang tentunya menjadi perhatian serius bagi tim.
Matthijs de Ligt

Matthijs de Ligt, seorang bek tengah berusia 25 tahun asal Belanda, bergabung dengan Manchester United setelah sebelumnya bermain untuk Bayern Munchen. Harapan yang tinggi disematkan padanya, namun hingga saat ini, De Ligt belum menunjukkan performa terbaiknya, sehingga lini belakang MU belum sepenuhnya solid.
Meskipun demikian, De Ligt masih memiliki potensi untuk dipertahankan oleh Manchester United di musim depan. Dia akan bersaing dengan Lisandro Martinez dan Leny Yoro untuk merebut posisi sebagai pilihan utama. Kehadirannya tetap penting bagi Setan Merah dalam upaya memperkuat pertahanan tim.
Tyrell Malacia

Malacia berposisi sebagai bek kiri dan saat ini berusia 25 tahun. Ia berasal dari Belanda dan sebelumnya bersaing dengan Luke Shaw dalam tim. Namun, sayangnya, ia mengalami cedera yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk bermain selama musim 2023/2024. "Faktor itu membuat performa Malacia turun drastis," ungkap sumber yang dekat dengan situasi tersebut.
Akibat cedera yang dialaminya, Amorim memutuskan untuk melepas Malacia pada bursa transfer Januari 2025. Ia dipinjamkan ke PSV Eindhoven, di mana ia memiliki kesempatan untuk kembali menunjukkan kemampuannya. Jika Malacia mampu membuktikan kualitasnya selama masa peminjaman ini, ada peluang baginya untuk kembali bergabung dengan Manchester United.
Mason Mount

Posisi yang dijalani oleh Mason Mount adalah gelandang, dan saat ini ia berusia 26 tahun. Ia berasal dari Inggris dan selama dua musim pertamanya di Manchester United, performanya dianggap kurang memuaskan. Banyak yang beranggapan bahwa ia menjadi investasi yang kurang menguntungkan bagi klub, mengingat biaya transfer dan gaji yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh seringnya ia mengalami cedera, yang membuatnya tidak bisa bermain secara maksimal.
Selama musim 2023/2024, Mason Mount hanya tampil sebagai pemain inti sebanyak lima kali. Sementara itu, pada pekan ke-25 Premier League musim ini, ia baru mencatatkan empat penampilan sebagai starter. “Mount punya potensi, akan tetapi faktor kebugaran bisa berdampak pada masa depannya.” Ini menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki kemampuan yang baik, masalah kebugaran menjadi kendala yang serius bagi kariernya di level tertinggi.
Christian Eriksen

Christian Eriksen telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi Manchester United selama musim 2022/2023. Penampilannya yang mengesankan menjadikan lini tengah tim semakin berwarna dan dinamis. Namun, memasuki musim 2023/2024, performa Eriksen mulai menunjukkan penurunan. "Faktor kebugaran dinilai jadi kendala bagi Eriksen," ungkap beberapa analis. Hal ini disebabkan oleh staminanya yang tidak lagi berada dalam kondisi optimal akibat faktor usia yang terus bertambah.
Kontrak Eriksen dengan Manchester United dijadwalkan berakhir pada Juni 2025. Dalam situasi ini, ada kemungkinan bahwa perpanjangan kontrak tidak akan dilakukan, mengingat penurunan performanya yang cukup signifikan. Dengan demikian, masa depan Eriksen di klub tersebut menjadi tanda tanya, dan banyak penggemar yang berharap agar dia bisa kembali ke performa terbaiknya sebelum kontrak berakhir.
Casemiro

Posisi yang dimainkan oleh Casemiro adalah gelandang, dan saat ini ia berusia 32 tahun. Ia berasal dari Brasil dan telah memberikan kontribusi yang signifikan pada musim pertamanya di Manchester United (MU). Dalam penampilannya, Casemiro menunjukkan kemampuan teknis yang sangat baik, dan pengalaman yang ia peroleh selama bermain di Real Madrid juga memberikan dampak yang besar. Namun, sayangnya, pada musim ketiganya, performa Casemiro mengalami penurunan yang cukup mencolok.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, terdapat kemungkinan bahwa Casemiro akan meninggalkan MU pada Januari 2025. Ia memiliki opsi untuk pindah ke klub-klub di Arab Saudi atau Amerika Serikat. Opsi-opsi tersebut diperkirakan akan tetap tersedia untuknya hingga bulan Juni 2025 mendatang. Keputusan ini tentu akan sangat berpengaruh bagi kariernya di masa depan, terutama mengingat pengalaman dan kemampuannya yang telah terbukti di level tertinggi.
Jadon Sancho

Jadon Sancho, yang berposisi sebagai winger, kini berusia 24 tahun dan berasal dari Inggris. Dia telah kehilangan kesempatan kedua di Manchester United (MU) setelah musim lalu dipinjamkan ke Borussia Dortmund dengan harapan bisa menunjukkan performa terbaiknya. Namun, kenyataannya, dia tidak tampil istimewa dan akhirnya dipinjamkan ke Chelsea untuk musim 2024/2025.
Di Chelsea, performa Sancho juga belum menunjukkan konsistensi yang diharapkan. Banyak yang berpendapat bahwa Sancho memiliki tingkat disiplin yang kurang baik, yang berdampak negatif terhadap penampilannya di lapangan. Jika anggapan tersebut benar adanya, MU mungkin akan mempertimbangkan untuk melepasnya dari tim.
Antony

Posisi yang dijalani Antony adalah winger, dan saat ini ia berusia 24 tahun serta berasal dari Brasil. Setelah mengalami masa sulit pada paruh pertama musim 2024/2025 dan juga sepanjang musim 2023/2024, Antony berhasil memulihkan kariernya di klub Real Betis. Dalam empat pertandingan pertamanya di Real Betis, Antony menunjukkan penampilan yang sangat mengesankan. Dia juga pernah ditugaskan sebagai wingback oleh pelatih Amorim dan berhasil melaksanakan perannya dengan baik.
Dengan kemampuan adaptasi yang tinggi dan performa cemerlang yang ditunjukkannya di Real Betis, kini Manchester United perlu mempertimbangkan kembali keputusan mereka jika ingin melepas Antony. Keberhasilan Antony dalam beradaptasi dan tampil baik di posisi yang berbeda menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Oleh karena itu, penting bagi MU untuk mengevaluasi situasi ini secara mendalam sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Marcus Rashford

Posisi Rashford adalah sebagai penyerang dan saat ini ia berusia 27 tahun, berasal dari Inggris. Dalam dua musim terakhir, banyak kabar negatif yang beredar mengenai dirinya. Hal ini semakin diperburuk oleh penurunan performa yang dialaminya. Terakhir, Rashford terlibat perselisihan dengan Ruben Amorim yang berujung pada dicoretnya ia dari skuad utama.
Keputusan untuk meminjamkan Rashford ke Aston Villa akan menjadi penentu bagi kariernya. Jika ia tidak mampu memberikan dampak positif di Aston Villa, maka Amorim mungkin tidak akan mempertimbangkan untuk memanggilnya kembali. Sebaliknya, jika Rashford menunjukkan performa yang baik, kesempatan untuk kembali ke tim utama akan terbuka lebar baginya.
Joshua Zirkzee

Zirkzee bergabung dengan Manchester United pada saat yang kurang menguntungkan. Manajer Erik ten Hag, yang menjadi alasan kedatangannya ke Old Trafford, dipecat sebelum Zirkzee bisa menemukan ritme permainan terbaiknya seperti saat ia bermain di Bologna. Dalam skema permainan Ruben Amorim, Zirkzee tidak benar-benar menjadi pilihan utama. Oleh karena itu, Manchester United mungkin mempertimbangkan untuk melepas Zirkzee, tetapi hal ini akan bergantung pada apakah mereka dapat mendatangkan penyerang tengah baru. Jika tidak ada penyerang baru yang didapatkan, Zirkzee yang memiliki kemampuan serbaguna mungkin akan tetap dipertahankan di dalam tim.
Luke Shaw

Manchester United sebaiknya mempertimbangkan kembali masa depan Luke Shaw. Pasalnya, kontribusi pemain bek kiri berusia 29 tahun asal Inggris ini telah mengalami penurunan yang signifikan dalam dua musim terakhir. Selain itu, Luke Shaw juga sering kali tidak dapat bermain akibat cedera yang menghampirinya. Tanda-tanda penurunan performa juga terlihat jelas pada dirinya, yang semakin memperkuat alasan untuk mengevaluasi posisinya di tim.
Dengan kontrak yang masih tersisa hingga Juni 2027 dan gaji yang cukup tinggi, akan menjadi tantangan bagi MU untuk melepaskan Luke Shaw. Hal ini menambah kompleksitas situasi yang dihadapi klub, terutama dalam mempertimbangkan opsi di lini belakang. Mengingat semua faktor tersebut, keputusan mengenai masa depan Shaw perlu diambil dengan hati-hati.
Sumber: The Mirror, Transfermarkt