Waspadai Terjadinya Mendengkur! Indikasi Adanya Masalah Penyempitan Saluran Napas
Merdeka.com - Selama ini, ketika seseorang tidur hingga mendengkur, sering dipikir bahwa dia mengalami tidur malam yang nyenyak dan menyenangkan. Padahal, munculnya dengkuran ini merupakan tanda adanya risiko masalah kesehatan yang mungkin terjadi.
Dokter spesialis paru Andika Chandra Putra menjelaskan mengenai kebiasaan mendengkur yang bisa mengganggu tidur dan berdampak buruk bagi kesehatan. Menurutnya, tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat berkaitan dengan kesehatan dan produktivitas sehari-hari.
Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina hingga berada dalam kondisi yang optimal. Namun, jika terjadi gangguan tidur maka seseorang tidak bisa mendapat manfaat tidur dengan maksimal.
Salah satu gangguan yang sering dikeluhkan terkait tidur adalah mendengkur. Dari persepsi yang beredar pada masyarakat luas, mendengkur sering dianggap sebagai suatu tanda tidur nyenyak.
“Tetapi sebenarnya mendengkur adalah suatu gangguan penyempitan saluran napas saat tidur,” kata Andika beberapa waktu lalu.
Penyempitan ini menyebabkan aliran udara yang masuk dalam saluran pernapasan menjadi berkurang sehingga suplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh menjadi berkurang.
Awal Terjadinya OSA
Lebih jauh, Andika menjelaskan, mendengkur merupakan mekanisme awal terjadinya gangguan henti napas saat tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA).
OSA merupakan kejadian berhentinya napas lebih dari 10 detik yang terjadi secara berulang sepanjang waktu tidur.
OSA sering terlambat terdiagnosa pada fase awal yang apabila tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi kardiovaskular, metabolik, neuroendokrin, hingga kematian mendadak saat tidur dan dapat terjadi pada seluruh rentang usia.
Laki-laki usia menengah dikatakan paling banyak mengidap OSA. Pada anak, faktor terjadinya OSA disebabkan oleh pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid yang menghalangi masuknya udara dalam jalan napas.
Kelainan bawaan sejak lahir seperti pada ukuran rahang bawah yang mengecil, lidah yang besar atau terlalu panjang juga menjadi faktor OSA pada usia muda. Bentuk leher yang besar dan wanita menopause juga menjadi faktor risiko OSA. Pada umumnya, faktor penyebab OSA adalah kegemukan/obesitas.
Penanganan OSA
Pendekatan dini melalui kuesioner sebagai metode penapisan sangat diperlukan bagi orang yang beresiko tinggi mengidap OSA.
Penilaian gangguan kualitas tidur dilakukan dengan pemeriksaan sederhana berupa wawancara medis untuk menilai latensi tidur, riwayat sering terbangun ketika tidur pada malam hari, dan efisiensi tidur.
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti polisomnografi dapat dilakukan dengan cara merekam aktivitas gelombang otak (Electroencephalography), perekam jantung (electrocardiography), pengukur gerakan bola mata (electrooculography), dan pengukur aktivitas otot (electromyography).
Pemeriksaan polisomnografi yang ideal harus dilakukan di laboratorium tidur sehingga dapat dimonitor penuh oleh petugas dengan durasi tidur minimal yang dianjurkan untuk dapat mengukur kualitas tidur selama 6 jam.
Pemeriksaan ini bisa mengenali gangguan yang muncul terhadap kondisi tidur normal. Hal ini penting untuk membantu dokter dalam mengetahui kelainan yang terjadi dan merancang program pengobatan yang diperlukan.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Kebiasaan Tidur yang Bisa Buat Awet Muda, Penting Dilakukan untuk Cegah Penuaan Dini
Cukup tidur merupakan hal yang penting dilakukan karena bisa menjaga kesehatan kita termasuk mencegah terjadinya penuaan dini.
Baca SelengkapnyaTidur di Lantai Bukan Pemicu Paru-paru Basah, Ini Penyebab Sebenarnya
Selama ini, banyak orang percaya bahwa paru-paru basah terjadi akibat kebiasaan tidur di lantai. Namun ternyata faktanya tidak seperti itu.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya
Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPenyebab Mengapa Ketiak Berbau Tak Sedap saat Bangun Tidur
Pada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaIni Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur
Pada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.
Baca Selengkapnya7 Dampak Buruk Tidur Setelah Sahur, Bisa Ganggu Kualitas Tidur Hingga Pencernaan
Tidur setelah sahur bisa menyebabkan terjadinya berbagai dampak tak diinginkan pada puasa yang kita jalani.
Baca Selengkapnya