Merdeka.com - Anda tentu tahu Maria Sharapova kan? Petenis wanita ini disebut-sebut sebagai wanita paling berisik saat bertanding. Peneliti memperkirakan teriakan Sharapova di lapangan tenis bisa mencapai 100 desibel. Jauh lebih tinggi dibanding teriakan petenis pria.

Terlepas dari teriakan wanita di lapangan tenis, tahukah Anda di mana lagi wanita bisa berteriak lebih keras di bandingkan pria? Jawabannya adalah di atas ranjang.

Dari poling yang dilakukan oleh Lovehoney pada 1.171 orang (566 wanita dan 605 pria), 94% wanita mengaku bahwa mereka lebih berisik dibandingkan pasangan mereka saat bercinta. Sementara 70% pria setuju bahwa pasangan mereka bersuara lebih keras saat berhubungan seks.

"Seks seperti lapangan tenis di Wimbledon, di mana wanita membuat lebih banyak keributan dibanding pria," Daily Mail mengutip tulisan salah satu responden.

Ahli seks Tracey Cox mengatakan tak ada alasan ilmiah di balik fenomena ini. Menurutnya kemungkinan besar alasannya adalah karena orgasme pada wanita lebih hebat atau karena para wanita memang pintar berpura-pura.

"Hal ini bisa berbeda pada tiap orang. Beberapa orang berteriak saat melihat konser, sementara yang lain hanya diam saja. Ini tak bisa jadi ukuran seberapa mereka menikmatinya," kata Cox pada Times of India (04/07).

Salah satu teori yang dikemukakan oleh Cox bahwa wanita ingin menunjukkan 'tanda' bahwa mereka menikmati hubungan seks. Namun Cox menekankan bahwa suara yang keras saat bercinta tak berhubungan dengan seberapa besar mereka menikmati seks.

"Bersuara keras tak akan membuat kemampuan bercinta Anda lebih baik. Meski menurutku bersuara keras saat bercinta adalah salah satu cara berkomunikasi dengan pasangan," tambahnya.

Bagi beberapa orang bersuara saat bercinta bisa memberikan sensasi tersendiri. Namun, bagi beberapa orang lainnya, suara yang berlebihan bisa mengganggu. Bagaimana menurut Anda?