

Video ini menampilkan seorang bayi laki-laki yang punggungnya tampak memerah akibat kerokan yang tak beraturan. Akun @tia.rochman, yang ternyata adalah ibu dari bayi tersebut, mengunggah video ini.
Video ini langsung mendapat perhatian dari banyak pengguna media sosial yang prihatin dengan kondisi si bayi. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kerokan memiliki manfaat medis dan apakah aman dilakukan pada bayi?
Kerokan atau mengerik adalah tindakan yang telah dipercayai sejak lama untuk mengatasi masuk angin. Beberapa ahli menganggap tindakan ini positif karena dipercayai dapat meningkatkan aliran darah di permukaan kulit melalui gerakan mengerik yang dilakukan secara beraturan.
Namun, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika melakukan kerokan, terutama pada bayi.
Profesor Didik, seorang guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, menekankan pentingnya memperhatikan kondisi anak. Bayi dan anak-anak dengan kulit yang masih lembut dan rentan terhadap tekanan kuat sebaiknya tidak dikerok dengan kekuatan yang berlebihan.
Bawang merah mengandung flavonglikosida yang memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan bisa membantu menurunkan panas tubuh. Namun, perlu diingat untuk tidak melakukan kerokan terlalu lama pada bayi, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit mereka.
Oleh karena itu, dari sudut pandang medis, kerokan tidak memiliki hubungan langsung dengan proses penyembuhan penyakit dalam tubuh. Bahkan, pecahnya banyak pembuluh darah kecil dapat menjadi masalah kesehatan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa efek positif yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang menjalani kerokan bisa disebabkan oleh pelepasan hormon endorfin atau hormon bahagia. Namun, ada cara lain yang lebih aman untuk meningkatkan produksi hormon endorfin dalam tubuh tanpa risiko kerokan.
Meskipun kerokan telah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia dan diyakini oleh sebagian orang dapat memberikan manfaat, perlu diingat bahwa dalam perspektif medis, kerokan masih menjadi hal yang kontroversial.
Penggunaan bawang merah yang telah dipotong kecil-kecil bisa menjadi pilihan yang lebih lembut, tetapi tetap perlu dilakukan dengan hati-hati.
Jika masih ingin mengerok anak, gunakan bawang merah karena Bawang merah mengandung flavonglikosida.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apa yang terjadi jika seorang bayi ikut kuliah di kelas?
Baca SelengkapnyaBapak-bapak muda ini tampak begitu asyik nongkrong meski harus sambil mengasuh anak
Baca SelengkapnyaMomen tasyakuran akikah biasa digelar untuk menyambut bayi yang baru lahir. Namun hal itu berbeda dengan acara akikah ini.
Baca SelengkapnyaOrang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Kisah satu ini contohnya.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini viral kisah seorang anak kecil yang dititipkan ibunya untuk naik kereta api jarak jauh sendirian. Ia dititipkan dengan secarik surat.
Baca SelengkapnyaMeski keduanya memiliki usia yang cukup jauh, namun sang adik tetap menghormati dan menghargai sang kakak.
Baca SelengkapnyaSaat memegang pintu, tiba-tiba pintu berbahan kaca ini pecah seperti meledak. Begini momennya.
Baca Selengkapnya