Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Jadi Pertanda Adanya Alzheimer

Tidur Siang Terlalu Lama Bisa Jadi Pertanda Adanya Alzheimer tidur siang. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Tidur siang merupakan cara yang baik untuk membangun kembali mood atau menyegarkan kepala di tengah aktivitas sehari-hari. Namun ternyata ketika kamu tidur siang terlalu lama, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang terjadi di otakmu.

Keinginan untuk tidur siang terutama dalam waktu lama ini diungkap sebagai sebuah tanda awal dari penyakit alzheimer. Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian menyebut bahwa sel otak yang membuat kita terjaga di siang hari merupakan yang pertama diserang oleh penyakit otak.

Sebelumnya, hancurnya sel ini dipikir terjadi karena protein bernama beta-amlyoid. Namun saat ini peneliti telah mengetahui disebabkan karena gumpalan racun yang dihasilkan oleh protein bernama tau.

Pada penderita alzheimer awal, bagian otak yang membuatmu terjaga mengalami kerusakan. Peneliti menyebut bahwa hal ini menyebabkan seseorang yang menderita Alzheimer cenderung tidur dalam waktu lama sebelum mereka kesulitan untuk mengingat sesuatu.

Masalah tidur di siang hari yang dialami oleh pasien ini dilaporkan telah terjadi lama sebelum penyakit alzheimer ditemukan pada seseorang. Namun tidak diketahui bahwa masalah yang berhubungan dengan tidur ini meningkatkan risiko Alzheimer seseorang atau penyakit ini yang mempengaruhi otak mereka.

Peneliti mengungkap bahwa temuan ini dapat berujung pada diagnosis awal penggunaan obat dan perubahan gaya hidup lebih bermanfaat dibanding penanganan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan gaya hidup bagi penderita penyakit ini.

Mempengaruhi Kemampuan Terjaga

Temuan ini didapat oleh peneliti dari University of California di San Fransisco. Mereka menganalisis otak dari 13 pasien penderita Alzheimer yang sudah meninggal dunia.

Pada para penderita ini, diketahui bahwa tiga area otak yang meningkatkan kondisi terjaga seseorang yaitu, locus coeruleus, lateral hypothalamic, dan tuberomammillary nucleus mengalami perubahan. Mereka diketahui kehilangan sebanyak 75 persen dari neuron yang dimiliki.

Terjadi di Sejumlah Bagian Otak

Peneliti utama temuan ini, Dr. Jun Oh dari Memory and Ageing Centre USCF mengungkap bahwa temuan ini sangat mengejutkan. Pasalnya, hal ini tidak hanya terjadi pada satu bagian nukleus di otak saja namun pada seluruh bagian otak yang menyebabkan seseorang terjaga.

"Secara krusial, hal ini berarti bahwa otak tidak memiliki cara untuk mengompensasi seluruh hal ini karena secara fungsional semua hal yang berhubungan dengan jenis sel ini telah dihancurkan pada waktu yang sama," terang dr. Jun Oh.

Temuan Penting untuk Diagnosis Alzheimer

Alzheimer disebut bisa berada pada seseorang, bahkan 20 tahun sebelum gejalanya muncul. Pengobatan saat ini disebut belum berhasil mengatasi maslaah ini karena ketika penyakit ini sudah menunjukkan gejala, maka sudah terlalu terlambat.

Temuan ini menunjukkan bahwa protein tau memiliki peran yang sangat besar dalam munculnya Alzheimer pada seseorang dibanding dengan protein amyloid yang banyak diteliti. Selama ini, penelitian terhadap amyloid masih belum menunjukkan efek yang efektif dalam penangan Alzheimer.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek

Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek

Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur

Ini Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur

Pada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Awas, Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Diabetes

Awas, Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Diabetes

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masih Menyusui Bayi, Ini Cara bagi Ibu agar Bisa Tidur Cukup

Masih Menyusui Bayi, Ini Cara bagi Ibu agar Bisa Tidur Cukup

Ibu menyusui cenderung kekurangan tidur sehingga penting untuk melakukan sejumlah cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Membiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.

Baca Selengkapnya
Badan Lelah Namun Sulit Tidur Malam? Temukan Penyebab dan Cara Mengatasinya

Badan Lelah Namun Sulit Tidur Malam? Temukan Penyebab dan Cara Mengatasinya

Rasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.

Baca Selengkapnya
Habis Sahur Langsung Tidur, Rupanya Berpotensi Naikkan Gula Darah

Habis Sahur Langsung Tidur, Rupanya Berpotensi Naikkan Gula Darah

Ternyata, tidur setelah makan sahur dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, di antaranya adalah peningkatan kadar gula darah. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Apakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya

Apakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya

Bayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.

Baca Selengkapnya