Teknologi Bayi Tabung Bisa Perkecil Risiko Anak Alami Kelainan Genetik
Merdeka.com - Bagi pasangan suami istri yang memiliki kelainan genetik, keinginan mempunyai anak yang sehat merupakan sebuah hal yang mungkin terwujud. Dengan teknologi bayi tabung, risiko penyakit langka yang mungkin diidap oleh anak (keturunan) bisa diperkecil atau diminimalisir.
Dokter Spesialis Penyakit Anak Klinis Damayanti R Sjarif menjelaskan, teknologi bayi tabung bisa dicoba oleh pasangan yang mengidap kelainan genetik untuk meminimalisir risiko pada anak mereka. Namun, sebelum menjalani proses bayi tabung, suami istri harus dipastikan memang benar punya kelainan genetik.
"Pastikan dulu benar ada kelainan genetik. Suami istri diperiksa gen, ada kelainan genetik atau tidak. Ini membuat risiko (penyakit langka pada anak) kecil," jelas Damayanti.
Hasil pemeriksaan pasutri yang positif dapat menjadi syarat menjalani proses bayi tabung. Sebelum ditanamkan ke rahim, embrio harus diperiksa dan diteliti.
"Ada teknologi membuat bayi tabung. Embrio diperiksa, kemudian dipilih embrio mana yang sehat," lanjut Damayanti, yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Proses bayi tabung dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur ibu dan sel sperma ayah menggunakan alat khusus di laboratorium. Proses ini disebut sebagai pembuahan yang menghasilkan embrio.
Di sisi lain, pemeriksaan screening sebelum menikah untuk mengetahui apakah punya kelainan genetik yang menimbulkan penyakit langka pada keturunan belum tentu jitu.
"Tidak semua skrining bisa (mengetahui kelainan genetik). Screening biasanya buat penyakit yang bisa diobati," tandas Damayanti.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak
Sejumlah kondisi bisa diturunkan pada anak oleh ayah karena genetik.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca Selengkapnya8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca SelengkapnyaBioteknologi Konvensional: Pengertian, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya
Bioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaCara Seorang Anak dapat Mewarisi Sifat dari Orang Tuanya, Simak Lebih Lanjut
Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik tetapi juga sifat-sifat kepribadian orang tua.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca Selengkapnya