Simak Rekomendasi Terbaru IDAI Sebelum Ajak Anak Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Antusias mengajak anak Anda untuk ikut program vaksinasi Covid-19 untuk anak di usia 6-11 tahun? Pada 16 Desember, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk vaksinasi COVID-19 anak usia 6-11.
Dalam rekomendasi terbaru ini, ada beberapa ubahan yang dikeluarkan dari hasil diskusi banyak pihak yang berwenang.
“Ada beberapa perubahan terkait dengan beberapa penemuan atau hasil diskusi dengan banyak pihak. Dari rekomendasi sebelumnya, yaitu yang bulan November, pemutakhiran 16 Desember ini ada beberapa perubahan,” kata Ketua Umum IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) saat konferensi pers virtual, Jumat (17/12).
Saat ini IDAI merekomendasikan anak dengan penyakit kormobid seperti kondisi kronis yang stabil boleh diberikan imunisasi setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawatnya. Menurut IDAI, mereka mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi jika terinfeksi COVID-19.
“Di lapangan itu anak-anak dengan kondisi yang kronis seringkali ditolak, tapi IDAI justru menguatkan bahwa anak-anak dengan kronis tapi stabil, misalnya penyakit jantung bawaan tapi dia kondisinya stabil, diabetes melitus tapi gula darahnya terkontrol, atau kondisi autoiumun terkontrol, yang seperti ini justru harus mendapatkan vaksinasi karena kalau mereka kena COVID-19 risikonya lebih tinggi,” terang Piprim.
Selain itu, anak yang telah sembuh dari COVID-19, termasuk yang mengalami long COVID-19, perlu dilakukan vaksinasi COVID-19.
Namun pada anak yang menderita COVID-19 derajat berat atau MIS-C (Multi System Inflammantory Syndrome in Children) maka pemberian vaksinasi COVID-19 ditunda 3 bulan, sementara pada derajat ringan hingga sedang dapat ditunda 1 bulan.
IDAI juga merekomendasikan anak dengan kebutuhan khusus, anak dengan gangguan perkembangan dan perilaku, dan anak di panti asuhan/perlindungan perlu mendapat vaksinasi COVID-19 melalui pendekatan khusus untuk pelaksanaannya.
Terakhir, jika sebelumnya jarak pemberian vaksin COVID-19 dengan vaksin lainnya minimal 4 minggu, kini IDAI merekomendasikan minimal 2 minggu.
“Karena vaksin COVID-19 seperti Sinovac, Coronavac, atau vaksin biofarma, termasuk vaksin mati maka tidak masalah dengan jarak 2 minggu,” kata Piprim.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) mengatakan program vaksinasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebaiknya dilakukan terlebih dahulu. Namun apabila sekolah telah mendatangkan vaksin COVID-19, maka tidak masalah anak diberikan vaksin COVID-19 terlebih dahulu dan setelah 2 minggu kemudian dilakukan imunisasi BIAS.
“Atau kalau misalnya di daerah yang masih menunggu vaksin COVID-19-nya datang, silakan imunisasi BIAS terlebih dahulu, baru setelah itu diberikan vaksinasi COVID-19,” sambung Hartono.
Piprim menegaskan bahwa imunisasi kejar juga sangat penting dilakukan karena dapat mencegah penyakit-penyakit yang lebih berbahaya, terutama apabila penurunan cakupan vaksinasi berada di bawah 60 persen maka dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) timbul kembali.
“Difteri contohnya, dari 30.000 kasus yang terkena difteri yang meninggal 3.000, jadi sekitar 10 persen case fatality rate-nya, sedangkan COVID-19 ini 1 persen,” ujarnya.
Selain melakukan vaksinasi, sebaiknya anak juga terus diajak untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, hingga menjauhi kerumunan.
Sumber: antaranews
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Rekomendasi Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaik Edisi Terbaru 2024
Anak Kamu mengalami penurunan berat badan? Yuk simak beberapa rekomendasi susu anak untuk menaikkan berat badan!
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Skincare Aman dan Terbaik untuk Ibu Hamil Edisi 2024
Rekomendasi produk skincare terbaik yang aman untuk dipakai ibu hamil.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaIbu-Ibu PNS Langsung Minta Rekomendasi ke Kapolri Sigit Anaknya Ditembak KKB, Permintaannya Bikin Merinding Bikin Panglima TNI Nengok
Alasan ibu tersebut akhirnya membuat hati Listyo Sigit tersentuh dan akan mencoba membantunya.
Baca SelengkapnyaTips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya10 Rekomendasi Sabun Bayi Terbaik untuk Kulit Sensitif Edisi Terbaru 2024
Rekomendasi sabun bayi terbaik yang aman digunakan kulit sensitif dengan kualitas terbaik di 2024.
Baca SelengkapnyaGejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya