Merdeka.com - Sebuah penelitian menyebutkan bahwa siklus menstruasi mempengaruhi kinerja saluran pernapasan wanita, misalnya memperparah kondisi asma. Tepatnya, peneliti dari Norwegia yang menganalisis 4.000 wanita menemukan kalau asma semakin parah menjelang masa subur mereka.

Seperti yang dilansir dari BBC (09/11), wanita yang dilibatkan dalam penelitian umumnya memiliki siklus menstruasi selama 28 hari. Di antara mereka, sebanyak 27,5 persen aktif merokok dan 8 persen didiagnosis penyakit asma.

Gejala asma semakin parah dan membuat wanita menderita ketika memasuki hari ke 10-22 pada siklus menstruasi. Napas juga semakin pendek pada hari ke 7-21.

Ternyata, peneliti bahkan menemukan fakta bahwa bukan hanya wanita yang didiagnosis asma saja yang mengalami gejala gangguan pernapasan. Batuk juga semakin buruk dan dialami wanita saat memasuki masa ovulasi, terutama pada mereka yang obesitas dan aktif merokok.

"Dari penelitian ini, menurut kami penyebab dari kondisi pernapasan wanita adalah adanya perubahan hormon yang naik turun saat menstruasi. Perubahan itu mempengaruhi saluran pernapasan, sehingga memberi dampak tidak langsung pada inflamasi dan memicu infeksi," tulis kepala peneliti Dr Ferenc Macsali dari Haukeland University Hospital dalam jurnal American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine.

Dr Macsali lantas menyarankan sebaiknya para wanita memahami situs menstruasinya. Sehingga mereka bisa mengontrol dan menemukan cara yang tepat untuk meredakan gejala asma yang dialami.