Sering Dianggap Remeh, Ini Langkah Tepat Menghindari Radiasi Ponsel
Radiasi pada gadget seringkali sebagian dari kita mengabaikannya, padahal efeknya terhadap kesehatan cukup besar.
Penggunaan ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dengan estimasi sekitar lima miliar pengguna di seluruh dunia pada tahun 2011, perhatian terhadap dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan ponsel kian meningkat. Meski hingga saat ini belum ditemukan bukti konklusif yang menunjukkan bahwa ponsel berbahaya bagi kesehatan, penting untuk memahami risiko yang mungkin terjadi serta cara mengurangi paparan radiasi yang dihasilkan.
Kekhawatiran terhadap Dampak Kesehatan Penggunaan Ponsel
Ponsel berkomunikasi dengan stasiun pemancar menggunakan radiasi frekuensi radio (RF). Radiasi ini, jika berada pada tingkat yang sangat tinggi, dapat menimbulkan efek termal yang meningkatkan suhu tubuh. Namun, tingkat radiasi RF yang dihasilkan ponsel umumnya rendah, sehingga efek ini jarang terjadi. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa paparan radiasi RF dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti sakit kepala atau bahkan tumor otak.
-
Bagaimana cara mencegah efek negatif cahaya ponsel pada kulit? Meskipun sulit untuk sepenuhnya menjauh dari penggunaan ponsel, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan wajah. Pertama, kamu bisa memasang pelindung layar atau memanfaatkan aplikasi yang dirancang untuk mengurangi intensitas cahaya biru.
-
Bagaimana radiasi smartphone dapat berdampak pada sistem saraf? Radiasi RF-EMF dapat merangsang pelepasan hormon stres seperti kortisol yang berdampak pada sistem saraf otonom. Hormon kortisol yang dilepaskan dalam jangka waktu lama diketahui dapat mengganggu fungsi memori dan konsentrasi, serta menyebabkan gangguan tidur (Mander et al., 2016).
-
Apa yang bisa terjadi pada otak akibat radiasi smartphone? Penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Environmental Health Sciences ditemukan bahwa penggunaan smartphone secara intensif selama lebih dari 10 tahun dapat peningkatan risiko glioma, yaitu tumor otak ganas, pada pengguna smartphone berat (Hardell & Carlberg, 2015).
-
Bagaimana cara mengurangi penggunaan ponsel? Maka dari itu, penting untuk membatasi waktu layar, terutama di malam hari, untuk menjaga kesehatan mental dan tidur yang berkualitas.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan bahaya? Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan mata dan meningkatkan risiko miopi. Ketika anak terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, otot-otot mata menjadi tegang dan dapat menyebabkan kelelahan visual.
-
Kapan penggunaan ponsel berisiko meningkatkan cedera? Risiko tersandung atau jatuh saat menggunakan ponsel dapat terjadi pada semua kelompok usia, tetapi orang muda cenderung memiliki proporsi cedera yang lebih tinggi.
Pada tahun 2011, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan radiasi RF sebagai "kemungkinan karsinogenik bagi manusia" berdasarkan penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan risiko glioma, jenis kanker otak tertentu. Hal ini memunculkan seruan untuk mengambil pendekatan kehati-hatian dalam penggunaan ponsel, meskipun penelitian lebih lanjut masih berlangsung.
Radiasi dan Cara Kerja Sistem Ponsel
Radiasi adalah kombinasi energi listrik dan magnetik yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan cahaya. Radiasi ini terbagi menjadi dua jenis utama:
- Radiasi Ionisasi: Dapat menyebabkan perubahan pada atom atau molekul tubuh yang dapat merusak jaringan, seperti sinar-X dan sinar gamma.
- Radiasi Non-Ionisasi: Tidak menyebabkan perubahan atom, tetapi dapat membuat molekul bergetar, sehingga meningkatkan suhu. Contohnya termasuk radiasi ultraviolet, cahaya tampak, dan radiasi RF.
Sistem ponsel bekerja seperti radio dua arah. Saat melakukan panggilan, ponsel menggunakan radiasi RF untuk berkomunikasi dengan stasiun pemancar terdekat. Intensitas radiasi yang dipancarkan ponsel bergantung pada beberapa faktor, termasuk durasi penggunaan, jarak ponsel dengan tubuh, dan kekuatan sinyal dari stasiun pemancar.
Bagaiman Radiasi Berdampak Pada Tubuh Anda?
Seperti halnya banyak kontaminan atau racun lainnya, DNA (materi genetik) adalah target utama radiasi.
Radiasi dapat berinteraksi langsung dengan DNA dan menyebabkan kerusakan dengan memutus ikatan dalam DNA. Radiasi juga dapat merusak DNA secara tidak langsung dengan memecah molekul air yang mengelilingi DNA. Ketika molekul air ini terpecah, mereka menghasilkan ion tidak stabil dan molekul lain yang dapat merusak sel dan organ.Setelah sel rusak, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi:
- Sel memperbaiki dirinya sendiri dan kembali ke keadaan normal.
- Kerusakan sel tidak diperbaiki atau diperbaiki dengan cara yang salah, sehingga sel tersebut berubah. Perubahan ini bisa berujung pada kanker.
- Kerusakan pada sel terlalu besar, sehingga sel tersebut mati.
Jika beberapa sel yang rusak oleh radiasi mati, tubuh Anda akan pulih dan tidak ada risiko bagi sel-sel tersebut untuk berkembang menjadi kanker. Namun, kematian sel yang meluas, seperti yang terjadi akibat paparan radiasi tinggi, dapat menyebabkan kegagalan organ dan, akhirnya, kematian.
Paparan radiasi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau Cedera Radiasi Kulit (CRI). Paparan radiasi tinggi juga dapat menyebabkan kanker di kemudian hari.
Langkah Pencegahan untuk Mengurangi Paparan Radiasi
Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ponsel berbahaya, langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mengurangi paparan radiasi RF:
- Pilih ponsel dengan tingkat Specific Absorption Rate (SAR) rendah.
- Gunakan telepon rumah jika tersedia.
- Batasi durasi panggilan ponsel.
- Gunakan perangkat hands-free untuk menjauhkan ponsel dari kepala.Hindari membawa ponsel terlalu dekat dengan tubuh saat menyala.
- Waspadai klaim perangkat pelindung atau shield yang dikatakan dapat mengurangi radiasi RF. Beberapa perangkat ini justru dapat meningkatkan radiasi karena ponsel akan otomatis meningkatkan output RF untuk mempertahankan sinyal.
Penggunaan ponsel telah merevolusi komunikasi, tetapi juga memunculkan kekhawatiran terhadap dampak kesehatan yang mungkin terjadi. Penelitian hingga saat ini menunjukkan bahwa radiasi RF dari ponsel tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, tetapi langkah-langkah pencegahan tetap disarankan, terutama untuk mengurangi paparan jangka panjang.Sebagai pengguna, penting untuk bijak dalam menggunakan ponsel dan selalu mengikuti pedoman keamanan yang berlaku. Jika memiliki kekhawatiran lebih lanjut, konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli terkait untuk mendapatkan informasi dan panduan yang tepat.