Merdeka.com - Salah satu faktor dari kanker hati, usus besar, dan lambung adalah inflamasi kronis pada tiga jenis organ tersebut yang disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Sebuah penelitian dari MIT pun menginformasikan tentang bagaimana sebuah infeksi bisa berujung pada penyakit kanker.

Studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini melacak varietas gen dan perubahan kimia dalam hati dan usus besar tikus yang telah disuntik dengan bakteri penyebab kanker.

Penelitian ini membantu para peneliti mengembangkan cara untuk memprediksi konsekuensi kesehatan akibat inflamasi kronis yang diderita manusia, misalnya dengan menciptakan obat-obatan baru yang bersifat menghambat inflamasi.

"Jika Anda mengetahui mekanismenya, maka Anda bisa mendesain sebuah penemuan baru. Contohnya, bagaimana jika kami mengembangkan obat untuk menghalangi efek racun dari inflamasi kronis?" terang Peter Dedon dan MIT, seperti yang dilansir dari Science Daily (16/06).

Inflamasi merupakan reaksi normal tubuh karena infeksi yang terjadi. Namun jika berlangsung terlalu lama, maka jaringan bisa rusak.

Ketika sistem imun mendeteksi sel kerusakan, maka ia akan mengaktifkan sel tertentu yang akan menelan bakteri, sel-sel rusak, dan pecahan dari protein, asam nuklea, dan molekul lain yang dihasilkan dari sel yang rusak. Sebagai bagian dari proses ini, sel khusus tadi juga memproduksi senyawa kimia yang membantu mendegradasi bakteri.

"Proses ini berusaha menghilangkan bakteri dengan senyawa kimia tertentu yang mampu menyebar ke dalam jaringan dan itu adalah awal mula masalah datang," tutur Dedon.

Jika proses tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka inflamasi akan memicu kanker.

Para peneliti menyimpulkan proses infeksi yang berubah menjadi penyakit kanker tersebut berdasarkan tikus percobaan laboratorium. Dalam studi berikutnya, mereka juga berencana untuk menginvestigasi mekanisme perkembangan kanker dengan lebih detail, termasuk bagaimana kinerja sel membuat peningkatan kerusakan DNA namun tidak pada bagian yang lain.