Perokok berat berisiko terkena pendarahan otak
Merdeka.com - Orang yang merokok lebih dari 20 batang sehari memiliki risiko terkena pendarahan otak fatal hingga dua kali lipat, berdasarkan sebuah penelitian.
Jika perokok berhenti, maka risikonya akan berkurang dari waktu ke waktu, namun masih tetap ada, seperti dilansir oleh Times of India (30/08).
Pendarahan otak bisa terjadi karena aneurysm. Aneurysm adalah tonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah. Ini bisa terbentuk pada semua pembuluh darah, terutama pembuluh darah jantung dan otak.
Ketika aneurysm ini pecah, maka darah akan mengalir ke otak. Jika ini terjadi, maka kemungkinan selamat hanya 50 persen dan bisanya mereka yang selamat mengalami cacat atau kelumpuhan seumur hidup.
Penemuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap 426 kasus pendarahan otak yang terjadi pada 33 rumah sakit di Korea antara tahun 2022 - 2004. Data yang ada kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang terdiri atas 426 orang dari bermacam-macam latar belakang.
Peneliti mengamati faktor-faktor seperti catatan kesehatan, kebiasaan merokok, dan lainnya. Hasilnya, diketahui bahwa kebanyakan orang yang mengalami pendarahan otak adalah perokok dengan sejarah keluarga yang memiliki penyakit stroke dan tekanan darah tinggi.Hanya 38 persen dari penderita pendarahan otak adalah perokok baru, sementara kurang dari 25 persen orang biasa yang memiliki kemungkinan terkena pendarahan otak.
Setelah peneliti mengamati faktor-faktor lainnya, seperti konsumsi garam, jam kerja, berat badan, dan sejarah diabetes dalam keluarga, diketahui bahwa perokok memiliki risiko mengalami pendarahan otak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang bukan perokok.
Semakin lama dan semakin banyak merokok, maka semakin besar pula risiko perokok terkena pendarahan otak. Namun berhenti merokok bisa mengurangi risiko hingga 59 persen setelah lima tahun. Ini berlaku bagi perokok biasa.
Sementara bagi perokok berat, risiko masih akan ada dan baru menghilang setelah perokok berhenti selama 10 - 15 tahun. Dalam jangka pendek, merokok bisa menebalkan darah dan meningkatkan tekanan darah. Keduanya bisa meningkatkan risiko pendarahan otak.
Bahkan ketika berhenti, merokok telah menghasilkan perubahan permanen pada dinding arteri. Ini semakin besar pada perokok berat. Meski begitu, efek negatif rokok dan risiko terkena pendarahan otak masih bisa berkurang ketika perokok memutuskan berhenti.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaDeretan Kebiasaan Sehari-hari yang Ternyata Berdampak Buruk bagi Otak
Berbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Penyebab Berat Badan Susah Naik, Kurang Asupan Kalori Hingga Stres
Susah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaAwas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca Selengkapnya