Perlukah Anak SD juga Mendapat Vaksin HPV?
Merdeka.com - Suntik vaksin HPV bertujuan untuk mencegah wanita terhindar dari kanker serviks atau mulut rahim. Di Indonesia, berdasarkan data dari Global Cancer Incidence, Mortality, and Prevalance (GLOBOCAN) 2018, kasus dari salah satu jenis kanker yang bisa dicegah ini terus meningkat.
Pada saat ini, bersama sejumlah vaksin lain, suntuk HPV tengah digalakkan untuk dilakukan bahkan pada anak-anak. Benarkah hal ini juga perlu dilakukan pada mereka yang masih anak-anak seperti usia SD?
Dokter Venita Eng MSc, perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta dan Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) mengatakan bahwa lebih dari 50 orang anak di Indonesia menjadi piatu setiap bulannya, lantaran sang ibu meninggal dunia akibat kanker serviks.
"50 itu jumlah per hari, berarti setahun sekitar 18 ribu. Segitu banyaknya orang yang kehilangan ibunya. Itu kalau anaknya satu. Kalau anaknya tiga, berarti tiga orang anak menjadi anak piatu. Jadi, kalau dikali banyak sekali," kata Venita kepada Health Liputan6.com usai meluncurkan kampanye Sehat Sebelum Nikah: Pentingnya Vaksinasi HPV untuk Pasangan yang Berencana Menikah.
Padahal, mencegah datangnya penyakit ini sangat mudah, yaitu dengan suntik vaksin HPV. Vaksinasi ini bukan suatu hal yang menakutkan dan prosesnya sederhana.
Pemberian Vaksin HPV Sejak Anak SD
Untuk hasil yang maksimal, Venita mengatakan bahwa suntik vaksin HPV bisa dimulai dari kisaran umur sembilan sampai tiga tahun.
Mengapa di usia anak kelas 5 SD? Sebab, di usia tersebut anak memiliki imunitas tubuh dengan respons yang sangat baik. Ditambah pula belum aktif secara seksual.
Jumlah vaksinasi yang diberikan pada anak sebanyak dua kali. Dimulai dari vaksinasi HPV enam sampai 12 bulan setelah dosis pertama.
"Setelah anak berusia 13 tahun, vaksinasi HPV dilakukan sebanyak tiga kali," katanya.
Venita menyadari bahwa tantangan untuk memberikan vaksin HPV ke anak-anak adalah omongan dari orang-orang. Tidak sedikit di luar sana, yang menganggap vaksin ini hanya untuk wanita dewasa yang akan menikah.
Jangankan anak-anak, lanjut dia, wanita dewasa yang berencana vaksinasi HPV pun masih dipandang yang 'aneh-aneh' sama orang lain. Mereka bilang, vaksin HPV hanya untuk mereka yang berperilaku seks bebas.
"Jangan stigma kan kanker serviks dengan seksualitas," katanya.
"Banyak pasienku yang berhijab, hidup baik-baik, bisa kena kanker serviks. Maksud saya, kita enggak bisa bilang kalau kanker serviks ini hanya menimpa masyarakat-masyarakat berperilaku seks bebas. Tidak," Venita menekankan.
Kanker Serviks Bisa Menimpa Siapa Saja
Memang, terpaparnya virus HPV ini lewat kontak seks atau skin to skin. "Tapi tidak berarti hanya orang 'nakal' yang kena kanker serviks, enggak sama sekali," ujarnya.
Yang namanya wanita, kata Venita, punya serviks, oleh sebab itu lindungi. Tidak peduli latar belakangnya maupun perilaku seksualnya, kanker serviks bisa menimpa siapa saja.
"Masyarakat kita memang begitu. Di luar negeri, ke obgyn itu biasa banget. Coba di Indonesia, belum menikah datang ke obgyn pasti dikira hamil. Padahal, enggak cuma itu," katanya.
Venita hanya mengingatkan bahwa ketika wanita mendatangi seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan tidak melulu soal kehamilan. Menstruasi tidak teratur dan keputihan pun akan datang ke sana.
"Jangan sampai kesehatan itu dikaitkan dengan seksualitas dan lain-lain," katanya.
"Jangan berpikir cuma perempuan nakal yang terkena kanker serviks . Itu mitos banget," tandasnya.
Reporter: Aditya Eka PrawiraSumber: Liputan6.net
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manfaat Vaksin HPV yang Penting Dipahami, Ketahui Efek Sampingnya
Penjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaJenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak
Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaApa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaBagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaBisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaGaya Hidup yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Waspadai
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya