Merdeka.com - Memercayai adanya Tuhan dan dekat dengan Tuhan tak hanya berkaitan dengan jiwa, namun juga pikiran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kepercayaan pada Tuhan lebih mudah sembuh dari depresi.

Hal ini didapatkan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap 159 pasien selama lebih dari setahun di program Behavioral Health Partial Hospital. Mereka mencari tahu kaitan antara tingkat kepercayaan pasien pada Tuhan, harapan terhadap perawatan, dan hasil perawatan di akhir.

Masing-masing partisipan diminta mengukur kepercayaan mereka pada Tuhan dan harapan mereka terhadap perawatan melalui skala poin satu sampai lima. Sementara peneliti mengukur tingkat depresi, keadaan, dan kecenderungan pasien untuk melukai diri mereka sendiri pada awal dan akhir program.

Peneliti menemukan bahwa pasien yang memiliki tingkat kepercayaan yang rendah pada Tuhan seringkali tidak merespon terhadap perawatan dibandingkan dengan pasien yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada Tuhan.

Hal ini membuat peneliti menyimpulkan bahwa kepercayaan pada Tuhan berkaitan dengan perawatan yang baik secara mental pada pasien. Kepercayaan tak hanya berkaitan dengan perawatan yang lebih baik, namun juga menurunkan tingkat depresi dan kecenderungan seseorang untuk melukai diri mereka sendiri.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pasien yang memercayai Tuhan lebih mudah merasakan manfaat dari perawatan yang mereka dapatkan, tak peduli agama apa yang mereka yakini," ungkap David Rosmarin dari McLean Hospital, seperti dilansir oleh Daily Mail (25/04).

Rosmarin berharap penelitian ini bisa mengarah pada penelitian yang lebih besar. Sebelumnya penelitian di San Fransisco General Hospital telah menunjukkan kekuatan doa pada kesehatan seseorang.

Diketahui bahwa orang yang namanya disebutkan dalam doa lebih sehat, mengalami lebih sedikit komplikasi, pneumonia, dan membutuhkan lebih sedikit pengobatan. Tak hanya itu, mereka juga diketahui lebih cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit dengan lebih cepat.