Peneliti Ungkap Anak Kota Ternyata Lebih Anteng Dibanding Anak Desa
Merdeka.com - Selama ini anak kota selalu dianggap lebih rewel dan manja sedangkan anak desa bisa lebih mandiri dan tangguh. Namun sebuah penelitian terbaru menyebut bahwa pada balita yang terjadi bisa jadi sebaliknya.
Balita dari keluarga yang tinggal di pedesaan cenderung lebih sering menampilkan emosi negatif seperti frustrasi dan kemarahan. Hal ini tampak ketika dibandingkan dengan balita yang tinggal di perkotaaan.
Hal ini diketahui berdasar hasil penelitian terbaru yang dimuat pada Journal of Community Psychology. Bayi yang tinggal di kota besar cenderung tidak rewel dan terganggu oleh berbagai batasan dari pengasuh mereka.
Temuan ini diperoleh dari penelitian psikolog dari Washington State University, Maria Gartstein dan Alyssa Neumann. Mereka mempelajari perbedaan temperamen balita, interaksi anak dan orang tua, serta stres parenting amtara keluarga dengan kondisi sosioekonomik dan komposisi rasial yang sama.
Peneliti mengetahui bahwa ibu di kota cenderung lebih cepat merespons ketika bayi mereka membutuhkan sesuatu. Hal ini kemudian membuat balita lebih tenang dan tidak mudah marah-marah.
"Fakta bahwa pada penelitian kami ibu di pedesaan lebih sering menunjukkan ekspresi marah dan frustrasi dari balita mereka mungkin berdampak tingginya tingkat frustrasi pada usia balita dan meningkatkan risiko masalah perhatian, emosional, sosial, dan perilaku," terang Gartstein.
Untuk penelitian ini, dibandingkan data dari dua penelitian yang pernah dilakukan terkait interaksi ibu dan anak serta temperamen anak. Penelitian pertama dilakukan terhadap 68 partisipan beserta balita mereka di San Fransisco Bay Arena. Sedangkan penelitian kedua dilakukan pada 120 ibu di pedesaan di Inland Northwest, Amerika Serikat.
Para ibu diberi kuisioner untuk mencatat frekuensi dari 191 perilaku anak yang berbeda pada usia 6 dan 12 bulan setelah lahir. Peneliti kemudian menganalisis bayi dengan 14 dimensi berbeda.
Penelitian ini masih akan dikembangkan lebih lanjut untuk melihat mengapa perbedaan ini bisa terjadi. Akan dikaitkan mengenai konteks lokasi tempat tinggal mereka yang berbeda dengan temperamen antara kedua kelompok itu.
"Sebagai contoh, akses pada layanan kesehatan mental dan perilaku serta sumber daya anak yang lebih terbatas pada masyarakat pedesaan," terang Gartstein.
"Mengetahui apa peran dari lokasi tempat tinggal ini pada perkembangan emosi sosial balita bakal jadi tahap selanjutnya pada penelitian," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaApakah Perbedaan Ciri-ciri Anak Laki-laki dan Perempuan pada Masa Kanak-kanak? Begini Penjelasannya
Dengan mengenal ciri-ciri anak perempuan dan anak laki-laki, Anda bisa menyesuaikan pola pengasuhan yang mendukung tumbuh kembangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
98.221 Pengunjung Padati Ragunan, 12 Anak Sempat Terpisah dari Orangtua
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca Selengkapnya8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca Selengkapnya8 Kondisi Kesehatan yang Bisa Dikaitkan dengan Ukuran Tangan Pria Menurut Penelitian
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaKenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak
Sejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.
Baca SelengkapnyaMengupas Mitos Orang Bunian, Makhluk Bertubuh Pendek yang Dipercaya Tinggal di Kaki Gunung Kerinci
Keberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca SelengkapnyaApakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya
Bayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca Selengkapnya