Pelukan Orangtua Jadi Kunci untuk Membesarkan Anak yang Baik dan Percaya Diri
Penelitian terbaru menunjukkan pentingnya pelukan dalam perkembangan kepribadian anak, membentuk rasa percaya diri, dan kemampuan mencintai diri sendiri.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal American Psychologist mengungkap fakta mengejutkan tentang dampak pelukan dalam perkembangan anak. Penelitian yang melibatkan 2.232 pasang kembar identik di Inggris ini melacak perkembangan mereka dari lahir hingga usia 18 tahun. Dilansir dari News-Medical.net, para peneliti menganalisis rekaman percakapan ibu dengan anak-anaknya, menilai tingkat kehangatan dan kasih sayang yang diberikan. Hasilnya menunjukkan korelasi kuat antara kasih sayang ibu, khususnya antara usia 5 hingga 10 tahun, dengan kepribadian anak saat dewasa. Anak-anak yang mendapatkan lebih banyak kasih sayang cenderung lebih terbuka, bertanggung jawab, dan ramah.
Temuan ini memberikan bukti ilmiah tentang pentingnya sentuhan fisik, khususnya pelukan, dalam membentuk karakter anak. "Temuan kami menunjukkan bahwa intervensi untuk meningkatkan pengasuhan positif di masa kanak-kanak berpotensi memberikan dampak positif secara menyeluruh melalui efek kecil namun berkelanjutan pada sifat kepribadian," tulis para peneliti dalam kesimpulan mereka. Dr. Jasmin Wertz, penulis utama studi dan profesor psikologi di Universitas Edinburgh, menambahkan, "Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa cara orang tua memperlakukan anak-anak mereka—seperti seberapa penuh kasih sayang dan suportif mereka—terkait dengan bagaimana kepribadian anak-anak berkembang."
Keunikan studi ini terletak pada kemampuannya memisahkan pengaruh genetika dan pengasuhan. Dengan meneliti kembar identik yang memiliki gen sama dan tumbuh di lingkungan yang sama, peneliti dapat mengisolasi dampak pengasuhan terhadap kepribadian anak. "Dengan mempelajari kembar yang memiliki semua gen mereka dan tumbuh di rumah yang sama, kami dapat mempelajari efek pengasuhan secara terpisah dari efek gen, untuk melihat apakah pengasuhan berpengaruh pada kepribadian kaum muda," jelas Dr. Wertz.
Dampak Pelukan terhadap Perkembangan Anak
Mengapa kasih sayang ibu, yang diwujudkan dalam bentuk pelukan dan perhatian, dapat membentuk anak yang lebih terbuka dan ramah? Dr. Wertz menjelaskan, "Jika orang tua penuh kasih sayang, ini mungkin mengajarkan anak-anak untuk lebih memahami dan berempati dengan diri mereka sendiri, sehingga menumbuhkan sifat ramah." Pelukan juga membantu anak mengatur emosi dan perilaku, membuat mereka lebih gigih dan bertanggung jawab. Dukungan dari orang tua melalui pelukan menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga anak merasa lebih percaya diri untuk mengeksplorasi dunia dan berinteraksi dengan orang lain.
Dr. Tamar Gur, psikiater reproduksi dan peneliti di Ohio State University Wexner Medical Center, menekankan pentingnya pelukan sebagai alat untuk mendukung anak yang sedang mengalami kesulitan. "Jika seorang anak jatuh, Anda ingin memastikan bahwa mereka merasa dicintai," katanya. "Jika mereka mengalami hari yang sulit dan membutuhkan pelukan hangat, kasih sayang mutlak merupakan alat penting di sana."
Namun, penting untuk diingat bahwa kasih sayang bukan satu-satunya faktor dalam pengasuhan anak. Konsistensi dan ketegasan dalam mendisiplinkan anak tetap penting. "Anak-anak paling kesulitan dengan ketidakstabilan kasih sayang," kata Dr. Gur. "Jika Anda bersikap panas dingin, yang dapat terjadi, itu bisa menjadi yang paling sulit bagi anak-anak."
Kasih sayang harus menjadi alat penting sebagai orang tua, kata Dr. Gur, "tetapi itu tidak boleh menjadi satu-satunya alat dalam kotak peralatan Anda." "Jika seseorang berperilaku buruk atau benar-benar tidak stabil dan Anda menemui mereka dengan kasih sayang, itu bisa sangat membingungkan," katanya. "Itu bukan cara dunia bekerja."

Pelukan: Jembatan Menuju Empati dan Kepercayaan Diri
Pelukan bukan hanya sekadar sentuhan fisik, tetapi juga sarana komunikasi emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Pelukan menciptakan ikatan yang mendalam, membangun rasa aman dan kepercayaan diri pada anak. Dengan memeluk anak, orang tua memberikan pesan implisit bahwa anak tersebut dicintai, dihargai, dan diterima apa adanya. Hal ini sangat penting dalam membentuk harga diri anak sejak dini.
Selain itu, pelukan juga mengajarkan anak tentang empati. Saat anak merasakan kehangatan dan kasih sayang dari pelukan orang tua, mereka secara tidak langsung belajar memahami perasaan orang lain. Mereka belajar bahwa cinta adalah jalan dua arah, dan mereka dapat menunjukkan cinta kepada orang lain dengan cara yang sama, misalnya dengan memberikan pelukan sebagai balasan.
Dalam konteks mendisiplinkan anak, pelukan dapat menjadi alat yang efektif untuk menenangkan emosi anak sebelum memberikan penjelasan tentang kesalahannya. Pelukan dapat meredakan ketegangan dan menciptakan suasana yang kondusif untuk komunikasi yang efektif. Anak yang merasa aman dan dicintai akan lebih mudah menerima koreksi dan nasihat dari orang tuanya.
Secara keseluruhan, pelukan berperan penting dalam membangun fondasi emosional yang kuat bagi anak. Pelukan memberikan 'jaring pengaman' emosional, membantu anak merasa aman dan nyaman, terutama saat menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan. Pelukan mengajarkan anak tentang cinta, empati, dan pentingnya hubungan interpersonal yang sehat.
Penelitian dan pemahaman tentang pentingnya pelukan dalam perkembangan anak memberikan panduan berharga bagi orang tua. Memberikan pelukan secara rutin, khususnya selama masa kanak-kanak, dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan kepribadian anak, membentuk rasa percaya diri, dan kemampuan mencintai diri sendiri. Namun, penting untuk diingat bahwa kasih sayang harus diimbangi dengan konsistensi dan ketegasan dalam mendisiplinkan anak. Dengan menggabungkan kasih sayang dan disiplin yang tepat, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang baik, bertanggung jawab, dan berempati.