Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasien dan Dokter Perlu Banyak Berkomunikasi untuk Cegah Penyalahgunaan Antibiotik

Pasien dan Dokter Perlu Banyak Berkomunikasi untuk Cegah Penyalahgunaan Antibiotik Ilustrasi antibiotik. ©Thinkstock photos/ Getty Images

Merdeka.com - Salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami pada saat ini adalah konsumsi antibiotik berlebih. Hal ini bisa menimbulkan ancaman bakteri resistensi antimikroba di masa depan. Untuk itu, pasien dan dokter haruslah saling mengkomunikasikan soal pengobatan yang diterima ketika berobat.

"Dulu kita selalu mendengar bahwa dokter itu anti kalau ditanya, tetapi sekarang pasien sebagai konsumen malah harus bertanya kepada dokternya," kata Nani Widodo, Kepala Sub Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Dalam temu media virtual beberapa waktu lalu, Nani mengatakan bahwa pasien saat ini harus berani untuk bertanya mengenai pengobatan apa yang diterima untuk menangani penyakitnya, salah satunya terkait pemberian antibiotik.

"Dokter pun juga harus memberikan informasi tersebut. Tidak boleh tidak mau bicara, setelah menulis resep pasien disuruh keluar, sudah tidak laku dokter seperti itu," kata Nani.

Terkait pemberian antibiotik, dokter pun diminta untuk menjelaskan dengan baik kepada pasien soal hal tersebut. "Kalau dokternya tidak menjelaskan, kita sebagai pasien harus bertanya," sambungnya.

Kewajiban Apoteker untuk Menjelaskan

Selain itu, pasien pun juga harus bertanya kepada apoteker ketika melakukan pengambilan resep di apotek.

"Mereka pun punya kewajiban untuk menjelaskan obat yang diberikan oleh dokter tersebut. Bagaimana cara pemakaiannya atau berapa hari harus dihabiskan," kata Nani.

Sebabkan Resistensi Antimikroba

Berbagai penyalahgunaan antibiotik di masyarakat sendiri berkontribusi pada meningkatnya risiko resistensi antimikroba.

"Bisa jadi penggunaan antimikroba yang tidak tepat bisa disebabkan karena pemberian resep yang berlebihan, jadi mestinya antibiotik itu diberikan sesuai dengan indikasi, tetapi diberikan secara berlebihan," katanya.

"Atau resep antibiotiknya diberikan untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya bukan penyakit karena bakteri," ujarnya.

Ia menambahkan, tidak diselesaikannya pengobatan oleh pasien karena dirasa sudah sembuh, juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.

Yang tak kalah penting, meski saat ini sudah banyak berkurang karena gencarnya kampanye, masyarakat yang membeli antibiotik tanpa resep secara bebas juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.

"Saat ini teman-teman dari farmasi sudah giat juga, sehingga penggunaan antibiotik tanpa resep sudah jauh berkurang walaupun mungkin masih ada di beberapa tempat," tandasnya.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Dikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya

Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya