Pasien dan Dokter Perlu Banyak Berkomunikasi untuk Cegah Penyalahgunaan Antibiotik
Merdeka.com - Salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami pada saat ini adalah konsumsi antibiotik berlebih. Hal ini bisa menimbulkan ancaman bakteri resistensi antimikroba di masa depan. Untuk itu, pasien dan dokter haruslah saling mengkomunikasikan soal pengobatan yang diterima ketika berobat.
"Dulu kita selalu mendengar bahwa dokter itu anti kalau ditanya, tetapi sekarang pasien sebagai konsumen malah harus bertanya kepada dokternya," kata Nani Widodo, Kepala Sub Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Dalam temu media virtual beberapa waktu lalu, Nani mengatakan bahwa pasien saat ini harus berani untuk bertanya mengenai pengobatan apa yang diterima untuk menangani penyakitnya, salah satunya terkait pemberian antibiotik.
"Dokter pun juga harus memberikan informasi tersebut. Tidak boleh tidak mau bicara, setelah menulis resep pasien disuruh keluar, sudah tidak laku dokter seperti itu," kata Nani.
Terkait pemberian antibiotik, dokter pun diminta untuk menjelaskan dengan baik kepada pasien soal hal tersebut. "Kalau dokternya tidak menjelaskan, kita sebagai pasien harus bertanya," sambungnya.
Kewajiban Apoteker untuk Menjelaskan
Selain itu, pasien pun juga harus bertanya kepada apoteker ketika melakukan pengambilan resep di apotek.
"Mereka pun punya kewajiban untuk menjelaskan obat yang diberikan oleh dokter tersebut. Bagaimana cara pemakaiannya atau berapa hari harus dihabiskan," kata Nani.
Sebabkan Resistensi Antimikroba
Berbagai penyalahgunaan antibiotik di masyarakat sendiri berkontribusi pada meningkatnya risiko resistensi antimikroba.
"Bisa jadi penggunaan antimikroba yang tidak tepat bisa disebabkan karena pemberian resep yang berlebihan, jadi mestinya antibiotik itu diberikan sesuai dengan indikasi, tetapi diberikan secara berlebihan," katanya.
"Atau resep antibiotiknya diberikan untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya bukan penyakit karena bakteri," ujarnya.
Ia menambahkan, tidak diselesaikannya pengobatan oleh pasien karena dirasa sudah sembuh, juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.
Yang tak kalah penting, meski saat ini sudah banyak berkurang karena gencarnya kampanye, masyarakat yang membeli antibiotik tanpa resep secara bebas juga dapat meningkatkan risiko resistensi antimikroba.
"Saat ini teman-teman dari farmasi sudah giat juga, sehingga penggunaan antibiotik tanpa resep sudah jauh berkurang walaupun mungkin masih ada di beberapa tempat," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca Selengkapnya