Pakar Kesehatan Sebut Perlu Dibuat Standardisasi Mengenai Masker
Merdeka.com - Penggunaan masker merupakan sebuah hal yang dilakukan oleh hampir semua orang pada saat ini. Terdapat banyak jenis masker yang bisa digunakan dan ditemui pada saat ini. Sayangnya tidak semua masker ini memenuhi standard yang dibutuhkan.
Praktisi klinik sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i berpendapat, pemerintah perlu membuat panduan mendetil mengenai masker kain yang direkomendasikan dipakai masyarakat. Panduan ini memuat soal bahan masker yang sebaiknya dipilih, jumlah lapisan kain, tingkat kerapatannya, misalnya dalam bentuk infografis atau melalui iklan layanan masyarakat.
"Karena masker kain yang beredar kan sangat banyak ya. Harus dikasih lihat maskernya, bentuknya seperti apa, harus ada contoh kongkret. Masker beragam, bisa saja membuat masker sendiri. Kita support pemerintah keluarkan regulasi," ujarnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan panduan mencegah infeksi termasuk mengenai pemakaian masker yang benar dan cara membuatnya sendiri di rumah, namun belum membahas detil mengenai bahan masker.
"Standarisasi kalau perlu," kata Fajri.
Sosialisasi mengenai masker juga perlu dilakukan secara ekstensif dan diulang-ulang, misalnya melalui iklan layanan masyarakat di televisi. Iklan ini bisa berdurasi pendek namun diulang-ulang, karena tak semua elemen masyarakat terakses media sosial.
"Perlu juga sering turun ke lapangan untuk menyentuh masyarakat yang kurang terakses media," tutur Fajri.
Jenis Bahan Masker yang Tepat
Belum lama ini, pemerintah melalui Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba karena tidak mampu melindungi diri dari penularan virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19.
Masker scuba hanya terdiri dari satu lapisan kain elastis dan cenderung bisa menjadi longgar saat dipakai. Menurut Fajri, masker ini tidak efektif melindungi diri dari paparan virus karena berbahan neoprene, cenderung elastis sehingga jika ditarik pori-pori kain akan membesar.
"Padahal kita butuh kemampuan fitrasinya," ujar dia.
Terkait ini, menurut Fajri bisa saja pemerintah akhirnya membuat regulasi mengenai masker scuba. Masker termasuk kain telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan risiko penularan COVID-19 bahkan 85-90 persen, jika dipakai secara benar dan tepat memilih jenis bahannya.
Kain yang direkomendasikan salah satunya katun cult tiga lapis dengan kerapatan 180 benang per inci. Selain itu, bisa juga masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus, atau sifon yang dipadukan dengan katun.
"Pakai masker harus pas. Kalau pakai masker jangan dilepas-lepas, kalau mau dilepas pergi ke tempat kosong. Melepasnya dari belakang. Jangan dilepas saat ada orang lain," jelas dia.
Penggunaan Masker di Moda Transportasi Umum
Selain itu, saat berada di moda transportasi umum sebaiknya tak perlu berbicara apalagi tertawa untuk mengurangi risiko droplet yang bisa saja mengandung virus penyebab COVID-19 dari Anda tersebar ke orang lain.
"Di bus, kereta jangan banyak bicara dan tertawa, supaya tidak banyak (droplet) yang ditumpahkan juga. Kita tidak bisa selalu menjaga jarak, (saat berada di sarana angkutan umum)," tandas Fajri.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus
Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus
Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaAlarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya