Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang Alergi hingga Memiliki Penyakit Hati Layak Terima Vaksin Covid-19

Orang Alergi hingga Memiliki Penyakit Hati Layak Terima Vaksin Covid-19 Vaksin Corona Covid 19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menurut Surat Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) tertanda 18 Desember 2020, orang yang memiliki riwayat alergi hingga penyakit hati termasuk dalam kategori layak menerima vaksin COVID-19.

Seperti yang dikutip dari Health Liputan6.com, Minggu (27/12/2020), Sekretaris Jenderal PAPDI Eka Ginanjar membenarkan, PAPDI mengeluarkan rekomendasi Pemberian Vaksinasi COVID-19 (Sinovac/Inactivated), yang di dalamnya termaktub riwayat penyakit yang layak menerima vaksin Corona.

Berikut ini daftar riwayat penyakit yang layak menerima vaksin Corona menurut PAPDI:

1. Reaksi anafilaksis (bukan akibat vaksinasi Corona): Jika tidak terdapat bukti reaksi anafilaksis terhadap vaksin Corona ataupun komponen yang ada dalam vaksin COVID-19 sebelumnya, maka individu tersebut dapat divaksinasi.

Vaksinasi dilakukan dengan pengamatan ketat dan persiapan penanggulangan reaksi alergi berat. Sebaiknya dilakukan di layanan kesehatan yang mempunyai fasilitas lengkap.

2. Alergi obat: Pasien dengan alergi obat dapat diberikan vaksinasi Corona. Namun, harus diperhatikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik neomicin, polimiksin, streptomisin, dan gentamisin perlu menjadi perhatian, terutama vaksin yang mengandung komponen antibiotik.

3. Alergi makanan: Alergi makanan tidak menjadi kontraindikasi dilakukan vaksinasi Corona.

4. Asma bronkial: Asma bronkial yang terkontrol dapat diberikan vaksinasi COVID-19. Jika pasien dalam keadaan asma akut, disarankan menunda vaksinasi sampai asma pasien terkontrol baik.

5. Rhnitis alergi--peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi: Rinitis tidak menjadi kontraindikasi untuk dilakukan vaksinasi COVID-19.

6. Urtikaria (biduran): Jika tidak terdapat bukti timbulnya urtikaria akibat vaksinasi Corona, maka vaksin layak diberikan. Jika terdapat bukti urtikaria, maka menjadi keputusan dokter klinis untuk pemberian vaksinasi. Pemberian antihistamin dianjurkan sebelum dilakukan vaksinasi.

7. Dermatitis atopi: Dermatitis atopi tidak menjadi kontraindikasi untuk dilakukan vaksinasi.

8. HIV: Vaksinasi yang mengandung kuman yang mati/komponen tertentu dari kuman dapat diberikan walaupun CD4200.

9. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): PPOK yang terkontrol dapat diberikan vaksin COVID-19. Pasien dalam kondisi PPOK akut disarankan menunda vaksinasi sampai kondisi serba teratasi.

10. Tuberkulosis: Pasien TBC dalam pengobatan layak mendapat vaksin Corona minimal setelah dua minggu mendapat Obat Anti Tuberkulosis.

11. Kanker Paru: Pasien kanker paru dalam kemoterapi/terapi target layak mendapat vaksinasi.

12. Interstitial lung disease (ILD)--bekas luka progresif pada jaringan paru-paru: Pasien ILD layak mendapatkan vaksinasi Corona jika dalam kondisi baik dan tidak dalam kondisi akut.

Penyakit Hati - Pendonor Darah Layak Terima Vaksin Corona

13. Penyakit hati: Vaksinasi kehilangan keefektifannya sejalan dengan progresifisitas penyakit hati. Oleh karena itu, penilaian kebutuhan vaksinasi pada pasien dengan penyakit hati kronis sebaiknya dinilai sejak awal, saat vaksinasi paling efektif/respons vaksinasi optimal.Jika memungkinkan, vaksinasi diberikan sebelum transplantasi hati. Inactivated vaccine lebih dipilih pada pasien sirosis hati.14. Diabetes melitus: Penderita DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen dapat diberikan vaksin Corona.15. Obesitas: Pasien dengan obesitas tanpa komorbid yang berat.16. Nodul tiroid: Jika tidak terdapat keganasan tiroid.17. Pendonor darah: Pada Permenkes RI, donor darah sebaiknya bebas vaksinasi selama setidaknya 4 minggu (untuk semua jenis vaksin). Jika vaksin Sinovac diberikan dengan jeda 2 minggu antar dosis, maka setelah 6 minggu baru bisa donor kembali.18. Penyakit gangguan psikosomatis: Sangat direkomendasikan dilakukan komunikasi, pemberian informasi dan edukasi yang cukup lugas pada penerima vaksin.

Dilakukan identifikasi pada pasien dengan masalah gangguan psikosomatik, khususnya ganggguan ansietas dan depresi perlu dilakukan KIE yang cukup dan tatalaksana medis.Orang yang sedang mengalami stres (ansietas/depresi) berat, dianjurkan diperbaiki kondisi klinisnya sebelum menerima vaksinasi COVID-19.

Perhatian khusus terhadap terjadinya Immunization Stress-Related Response (ISRR) yang dapat terjadi sebelum, saat, dan sesudah imunisasi pada orang yang berisiko pada usia 10-19 tahun.

Selain itu, perlu diperhatikan riwayat terjadi sinkop vaso-vagal (pingsan), serta pengalaman negatif sebelumnya terhadap pemberian suntikan juga ada ansietas sebelumnya.Sambil menunggu jadwal vaksinasi covid-19, tetap terapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dimanapun kamu berada.

Sumber : Liputan6.comReporter : Fitri Haryanti Harsono

(mdk/ttm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya