Operasi Ambeien Bikin Was-Was, Cari Tahu Metode HAL-RAR yang Minim Rasa Sakit

Merdeka.com - Ambeien atau wasir mungkin termasuk salah satu penyakit yang sudah nggak asing lagi bagi masyarakat. Sayangnya, letaknya yang tersembunyi membuat sebagian orang masih kurang aware dengan gejala yang dialami. Ketika kondisinya sudah parah, opsi penanganan ambeien dengan prosedur operasi menjadi hal yang bikin cemas dan was-was.

Seiring dengan dunia kedokteran yang lebih modern, kini ternyata ada teknik penanganan ambeien dengan metode HAL-RAR yang tanpa menggunakan pisau bedah dan minim rasa sakit, lho. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh dr. Felmond Limanu, Sp.B.SubBDig, Spesialis Bedah - Subspesialis Bedah Digestif RS EMC Cikarang & Pekayon dalam sebuah wawancara bersama reporter Merdeka.com. Gali lebih jauh, yuk!

Mengenal Faktor Penyebab Ambeien

©Shutterstock

Dalam sesi wawancara yang berlangsung secara virtual via Zoom pada Jumat (27/05/2022) lalu, dr. Felmond menjelaskan bahwa ambeien adalah gangguan hemorrhoids, yaitu jaringan bantalan pada anus yang isinya pembuluh darah dan otot-otot polos yang normal ada. Jadi, semua orang punya jaringan hemorrhoids tersebut.

"Karena beberapa sebab, hemorrhoids itu jadi terganggu yang menyebabkan kondisinya membesar dan penggantungnya jadi longgar. Sehingga prolaps atau keluar melalui anus. Itu yang menyebabkan munculnya benjolan di bagian bawah setelah BAB. Pembesaran hemorrhoids itu yang kita kenal dengan istilah ambeien atau wasir," terang dr. Felmond.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi pembengkakan hemorrhoids. dr. Felmond menjelaskan yang pertama adalah faktor genetik, namun jumlahnya sedikit. Faktor kedua adalah masalah diet dan gaya hidup.

"Kalau masalah diet itu orang-orang yang kurang makan serat, kurang minum air putih. Kalau dari gaya hidup itu orang-orang yang kurang olahraga, obesitas, lalu orang yang kalau BAB terlalu lama karena sambil baca koran atau main smartphone. Dia straining atau mengejan terus, lama-lama juga bisa ada gangguan hemorrhoids," lanjut dr. Felmond.

Faktor penyakit lain juga bisa menjadi penyebab ambeien, seperti mengidap tumor usus besar yang menyebabkan seseorang kesulitan dalam buang air besar.

Mengalami Gejala Ambeien, Apa yang Pertama Kali Harus Dilakukan?

Mengulik lebih jauh tentang ambeien, dr. Felmond memberikan penjelasan tentang beberapa gejala umum ambeien yang biasanya dirasakan oleh pasien.

“Kalau gejalanya pasien yang sering datang ke saya ada benjolan di anus saat BAB, teksturnya lunak, kalau dilihat biasanya berwarna merah. Ada juga yang mengeluh nyeri. Nyeri kalau ambeiennya udah keluar, membesar, dan terjepit di anus dan menimbulkan rasa sakit. Ada juga BAB berdarah yang jadi gejala ambeien ini, yaitu painless bleeding. Jadi buang air besar berdarah tanpa rasa sakit,” ungkap dr. Felmond menjelaskan.

Jika mengalami gejala ambeien, apa yang perlu dilakukan? Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan di rumah menurut dr. Felmond, yaitu dimulai dengan mengonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri akibat pembengkakan yang terjadi.

"Paracetamol atau Ibuprofen boleh diminum untuk mengurangi nyeri. Bisa juga beli obat antinyeri golongan lain yang bisa mengurangi nyeri dan bengkak. Ini untuk sementara. Lalu pasien juga bisa melakukan sitz bath, yaitu menyiapkan baskom berisi air hangat, kemudian pasien jongkok di baskom. Dilakukan secara rutin, sehari 2 kali pagi dan malam kira-kira durasinya 10-15 menit. Biasanya itu membantu," dr. Felmond memberikan penjelasannya.

Jangan Takut untuk Berkonsultasi dengan Dokter Spesialis

©Shutterstock

Biarpun gejala yang dialami sudah mereda setelah mengonsumsi obat pereda nyeri, tapi dr. Felmond menyarankan untuk tetap melakukan konsultasi ke dokter demi mengetahui seberapa jauh kondisi ambeien yang dialami.

Menurutnya, ambeien terbagi atas beberapa grade yang ditentukan oleh tingkat keparahannya. Dalam kondisi Grade 1 atau fase awal, pasien sudah mengalami kondisi bengkak di area anus, tapi belum ada benjolan yang keluar. Meningkat ke Grade 2 adalah kondisi yang sudah bengkak dan sudah muncul benjolan. Akan tetapi, benjolan ini bisa masuk sendiri setelah buang air besar.

Pada tahap Grade 3, pasien mengalami pembengkakan, benjolan sudah keluar, tapi harus didorong agar bisa masuk kembali. Grade 4 atau tingkat yang paling parah biasanya sudah menghitam, nyeri, bahkan benjolan sudah tidak bisa masuk lagi sekalipun didorong.

“Jadi, penanganan ambeien itu harus dilihat berdasarkan gradingnya. Kalau grade 1-2 itu bisa dicoba dengan obat-obatan dulu. Lalu grade 3-4 itu biasanya sudah disarankan untuk operasi,” jelasnya kemudian.

Ia bercerita, banyak pasien yang takut memeriksakan diri ke dokter bedah karena adanya anggapan pasti akan dilakukan operasi. Namun, dr. Felmond menekankan agar tidak perlu takut dengan hal tersebut. Stigma tersebut perlu diubah, karena jika memang tidak perlu operasi, maka dokter bedah pun tidak akan menyarankan operasi. Kasus hemorrhoids memang tergolong kasus bedah, tapi jika masih Grade 1-2 pasien bisa melakukan pengobatan terlebih dulu.

Selain itu, seiring berkembangnya dunia kedokteran, sekarang sudah banyak teknik operasi minimal invasif yang mematahkan anggapan bahwa operasi pasti sakit. Salah satunya adalah teknik HAL-RAR dalam penanganan ambeien, sehingga opsi operasi ambeien nggak perlu membuat pasien merasa was-was.

Mengenal Prosedur HAL-RAR yang Tersedia di RS EMC Cikarang & Pekayon

©RS EMC

Prosedur HAL-RAR menjadi sebuah inovasi dalam bidang kedokteran yang menghadirkan solusi lebih baik atas permasalahan ambeien yang dialami. Jika dibandingkan dengan operasi biasa, prosedur ini minim rasa sakit karena tanpa menggunakan pisau bedah sama sekali. Selain itu, HAL-RAR juga mempertahankan jaringan hemorrhoids agar tetap ada.

“Jika dibandingkan dengan operasi konvensional, dulu itu hemorrhoidsnya dipotong lalu dibuang. Risikonya juga terasa nyeri karena banyak ujung saraf di sekitar anus. Risiko perdarahan besar dan juga fungsi hemorrhoids akan hilang. Biasanya kalau pasien yang habis operasi itu sering keluar cairan dari anus," jelasnya.

Mempertahankan hemorrhoids tetap ada menjadi inti dari penerapan metode HAL-RAR mengingat hemorrhoids memiliki fungsi penting. Menurut dr. Felmond, hemorrhoids berperan sebagai bantalan anus sekaligus seal. Ibarat pintu, jika ada seal maka akan lebih rapat. Selanjutnya adalah fungsi sensasi yang membantu untuk merasakan apa yang akan keluar saat akan buang air besar, apakah itu udara atau cairan seperti diare.

Nama HAL-RAR itu sendiri sebenarnya adalah singkatan dari prosedur yang dijalankan. HAL (Hemorrhoid Arterial Ligation) adalah pengikatan pembuluh darah hemorrhoids. Pada saat pembuluh darah yang mengalirkan darah ke hemorrhoids ini diikat, pembengkakan yang terjadi secara perlahan akan mengecil. Diharapkan dalam 2-3 minggu sudah bisa kembali normal.

Sementara itu RAR (Recto Anal Repair) secara sederhana dijelaskan oleh dr. Felmond sebagai hemorrhoids yang keluar dari anus dan penggantungnya sudah longgar, akan diikat kembali di tempat yang seharusnya. Jadi, HAL-RAR mengatasi kedua masalah tersebut, mulai dari pembesaran dan prolaps atau benjolan yang keluar, sehingga hemorrhoids bisa kembali normal.

“Keuntungannya, teknik ini tidak membuang hemorrhoids, HAL-RAR ini tidak pakai pisau sama sekali, jadi kita hanya menjahit saja sehingga risiko perdarahannya sangat minimal, risiko nyerinya juga sangat minimal. Jadi pasien yang habis operasi, besoknya bisa kembali beraktivitas normal seperti biasa. Hal ini jauh lebih cepat dari metode konvensional, tindakannya pun cepat sekitar 30-45 menit bisa selesai,” lanjut dr. Felmond.

“Prosedurnya tentunya bisa langsung datang ke RS EMC Cikarang atau Pekayon, kita bikin registrasi. Datang ke dokter biasanya akan ada wawancara seperti keluhan apa, sudah berapa lama, dan sebagainya. Kemudian akan diperiksa oleh dokter, kita lihat apakah perlu pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, rontgen, dan sebagainya. Setelah itu kita diskusikan dengan pasien pilihan terbaiknya seperti apa. Kalau grade 1-2 kita berikan obat-obatan dulu sambil dilihat perkembangannya. Kalau sudah grade 3-4 kita sarankan operasi, tentunya dengan persetujuan pasien,” jelas dr. Felmond

Di akhir sesi interview, dr. Felmond mendorong kepada masyarakat yang memiliki riwayat ambeien agar tidak memandang sepele kondisi tersebut. Biarpun bukan termasuk penyakit yang berbahaya, tapi jika dibiarkan tentu akan membuat kondisinya makin parah.

“Sebaiknya kalau ada penyakit apapun itu, termasuk ambeien, langsung kontrol ke dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat, obat-obatan yang tepat. Jangan ditunggu sampai parah baru berobat. Kalau sudah parah kadang jadi sulit diobati, risikonya juga akan semakin besar,” pungkasnya.