Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nyeri pada Leher Jangan Dianggap Sepele, Kenali Lebih Jauh Yuk!

Nyeri pada Leher Jangan Dianggap Sepele, Kenali Lebih Jauh Yuk! Nyeri pada Leher Jangan Dianggap Sepele, Kenali Lebih Jauh Yuk!. ©Shutterstock

Merdeka.com - Bagi masyarakat urban masa kini, bekerja dalam jangka waktu yang lama di depan komputer atau laptop mungkin jadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan. Banyaknya deadline yang menumpuk membuat jam kerja from 9 to 5 serasa nggak cukup, sehingga harus sering lembur. Tapi, tahukah kamu kalau kebiasaan ini ternyata dapat memicu rasa nyeri dan kaku di leher yang kadang menjalar hingga ke bahu, lengan, hingga jari tangan?

Sering mengalami kondisi tersebut? Jangan disepelekan, karena ternyata ada dampak negatif untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine, spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang dari RS EMC Sentul memberikan penjelasan selengkapnya.

Sering Mengalami Nyeri Leher, Apa Penyebabnya Ya?

nyeri pada leher jangan dianggap sepele kenali lebih jauh yuk©Shutterstock

Kebiasaan bekerja terlalu lama di depan komputer memang jadi salah satu penyebab paling sering nyeri di area leher yang ditimbulkan dari spasme otot akibat posisi tubuh yang salah. Biarpun kondisinya bisa membaik dengan bantuan obat dan istirahat, tapi ada sekitar 10% keluhan yang dialami penderita berubah jadi kronis.

Leher secara anatomi memiliki struktur berupa tulang cervical dan jaringan lunak seperti otot, ligamen, dan diskus. Jika mengalami cedera atau penyakit tertentu di jaringan tersebut, hal yang dirasakan adalah sensasi nyeri pada leher.

Ada beberapa penyebab nyeri leher yang umum dialami. Yang pertama adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP) Cervical, atau terjadinya penekanan saraf akibat hernia diskus. Selanjutnya ada Cervical Osteoartitis, yaitu pengapuran atau radang sendi faset pada cervical. Terakhir adalah kondisi Cervical Stenosis, atau berkurangnya diameter canal pada cervical yang disebabkan perubahan secara degeneratif pada struktur jaringans ekitar, seperti osifikasi posterior ligamen atau penebalan ligamentum flavum.

Gejala Penyerta yang Umum Dirasakan

Nyeri leher biasanya juga diikuti dengan gejala penyerta lain yang khas. Umumnya penderita merasakan nyeri tumpul atau pegal. Bisa juga merasakan nyeri tajam dan menusuk. Selain itu, gejala nyeri yang diperberat oleh pergerakan leher sehingga leher menjadi kaku juga bisa dialami.

Nyeri menjalar yang biasanya terjadi adalah nyeri yang dirasakan seperti aliran listrik atau tersetrum yang menjalar dari bahu, lengan, sampai jari tangan. Penderita juga bisa mengalami gangguan fungsi saraf yang memiliki gejala kesemutan atau kebas di lengan dan jari tangan. Jika kondisinya berat, maka bisa mengalami kelemahan pada tungkai tangan atau kaki sehingga terasa berat saat beraktivitas.

Segera Periksakan Diri untuk Mendapatkan Diagnosa yang Tepat

nyeri pada leher jangan dianggap sepele kenali lebih jauh yuk©Shutterstock

Nggak perlu menunggu nyeri leher semakin parah. Sebaiknya segera periksakan agar bisa mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang lebih lanjut. Ketika mulai memeriksakan diri, proses yang akan dilalui adalah pemeriksaan fisik secara lengkap mulai dari leher, lengan, dan kaki. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui fleksibilitas dari pergerakan leher, jangkauannya, dan tanda iritasi pada cabang saraf leher yang dicurigai.

Selain itu, pasien juga akan melakukan pemetaan daerah pada tubuh yang dirasakan kesemutan, kebas, atau kelemahan sesuai area dermatoma dan motorik saraf. Pemeriksaan penunjang lainnya yang mungkin dibutuhkan adalah X-Ray Konvesional, CT Scan, dan MRI.

Rekomendasi Pilihan Terapi Nyeri Leher

Jika sudah mendapatkan diagnosis yang tepat tentang nyeri leher yang dialami, dokter biasanya akan menyarankan beberapa pilihan terapi yang bisa dilakukan. Ada 2 jenis terapi yang bisa jadi pilihan, yaitu terapi konservatif dan terapi pembedahan. Khusus terapi konservatif sendiri ada beberapa jenis, seperti fisioterapi, terapi dingin/es atau panas, injeksi cervical, obat-obatan, dan latihan fisik.

Namun, jika pengobatan secara konservatif tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, keluhan menetap/memburuk, tindakan yang bisa jadi pilihan selanjutnya adalah pembedahan. Ada berbagai macam pembedahan yang bisa dilakukan, tergantung penyebab dari nyeri leher. Jika mengalami saraf kejepit, bisa lakukan dekompresi saraf dengan berbagai pilihan teknik operasi seperti minimal invasif atau endoscopy.

Jadi, jangan sepelekan kondisi nyeri leher yang sering dialami, karerna bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Segera konsultasikan ke dokter yang ahli dan berpengalaman untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Misalnya saja dr. I Made Buddy Setiawan, M.Biomed, Sp.OT(K)Spine, spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang dari RS EMC Sentul.Yuk, waktunya sayangi diri lebih banyak!

(mdk/wri)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui

Penyebab Mata Lelah dan Cara Mengatasinya, Penting Diketahui

Gejala mata lelah termasuk mata kering, iritasi, sensasi terbakar, dan bahkan sakit kepala.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Penyebab Telinga Terasa Nyeri Hingga ke Dalam, Ketahui Cara Atasinya

Penyebab Telinga Terasa Nyeri Hingga ke Dalam, Ketahui Cara Atasinya

Beberapa penyebab telinga dalam terasa nyeri dan langkah-langkah mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung

Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung

Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun, kadang olahraga juga bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti nyeri dada.

Baca Selengkapnya
Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Sering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!

Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya
5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

Baca Selengkapnya
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Jangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.

Baca Selengkapnya
Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin

Penyakit yang Sebabkan Keringat Dingin, Bukan cuma Masuk Angin

Keringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.

Baca Selengkapnya