Merdeka.com - Anak dari wanita yang merokok saat hamil berkemungkinan lebih tinggi untuk memiliki masalah perilaku dibandingkan anak dari ibu yang tak merokok saat hamil, ungkap penelitian terbaru.

"Bukti ini menunjukkan bawha merokok saat hamil dan frekuensi merokok yang dilakukan ibu berkaitan dengan perkembangan anak setelah lahir," ungkap ketua peneliti Gordon harold dari University of Leicester, seperti dilansir oleh Reuters (24/07).

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan merokok saat hamil dengan masalah perilaku pada anak. Namun penelitian tersebut tak memperhitungkan faktor lain seperti genetik atau perilaku orang tua pada anak mereka.

Untuk penelitian terbaru ini peneliti mengambil data dari tiga penelitian di Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat. Mereka mengamati kebiasaan merokok ibu saat hamil dan perilaku anak di sekolah ketika berusia empat sampai 10 tahun. Analisis ini juga memperhitungkan faktor seperti cara membesarkan anak, genetis, dan apakah anak dibesarkan oleh ibu asuh atau ibu kandung.

Untuk membandingkannya, peneliti menetapkan skor masalah perilaku anak sebesar 100 poin. Angka yang lebih tinggi dari itu berarti semakin tingginya perilaku bermasalah pada anak. Hasilnya, anak yang dibesarkan oleh ibu kandung dan tak merokok saat hamil memiliki skor 99. Sementara anak yang dibesarkan oleh ibu yang merokok saat hamil memiliki skor 104.

Hasil yang sama juga ditemukan pada anak yang dibesarkan oleh ibu kandung. Harold menjelaskan kemungkinan bahwa perilaku bermasalah anak bisa dipengaruhi oleh dua hal, yaitu saat masih dalam kandungan dan ketika mereka telah lahir dan berkembang.

Kemungkinan anak yang lahir dari ibu yang merokok saat hamil mengalami kelainan pada perkembangan otak. Hal ini pun didukung oleh ahli lainnya. Peneliti berharap agar hasil penelitian ini membuat ibu lebih berhati-hati untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak mereka selama kehamilan.

Diharapkan agar ibu berhenti merokok atau menjauhi asap rokok dan lingkungan yang tak sehat selama kehamilan. Risiko yang ditanggung tak hanya selama kehamilan namun juga setelah anak lahir dan tumbuh besar.