Merdeka.com - Wanita China berisiko rendah terkena penyakit kardiovaskular jika mereka pertama kali menstruasi dan memasuki masa menopause lebih terlambat dari orang kebanyakan. Hal itu berdasarkan pada penelitian terbaru dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism (JCEM).

Selain itu, peneliti dari Fujian Medical University di China juga menemukan kalau wanita yang memasuki masa menopause terlalu cepat berisiko terkena osteoporosis.

"Dengan mengetahui risiko masalah kesehatan tersebut, setidaknya dokter dan ahli medis bisa memberi bantuan yang tepat dan para wanita bisa mencegah kondisi itu," tutur kepala penulis penelitian, Gang Chen, M.D., Ph.D., seperti yang dikutip dari Science Daily (07/03).

Menurut analisis dari peneliti, wanita yang mengalami menstruasi pertama kalinya pada usia 18 tahun atau lebih tua dari itu memiliki risiko kecil terkena penyakit kardiovaskular. Sebelumnya, memang ada penelitian yang menyebutkan masa pertama kali menstruasi berhubungan dengan BMI (body mass index) dan ukuran pinggang yang kemungkinan besar berkaitan dengan risiko penyakit tersebut.

Sebenarnya penelitian tentang usia wanita dalam pertama kali mengalami menstruasi dan memasuki menopause sudah pernah dilakukan di negara-negara Barat. Namun ini adalah penelitian pertama yang melibatkan populasi wanita Asia.

"Penelitian ini memberikan informasi penting tentang siapa saja yang berisiko mengalami masalah kesehatan tersebut. Sehingga tujuan berikutnya adalah berusaha meningkatkan kesehatan jantung dan tulang untuk mencegah penyakit itu," tandas Chen.

Baca juga:Pasien HIV lebih rentan kena serangan jantungInsomnia tingkatkan tiga kali lipat risiko gagal jantungIbu obesitas rentan lahirkan bayi berpenyakit jantungHari Perempuan Internasional, masihkah keadilan dipertanyakan?One Woman, lagu cinta untuk wanita seduniaEfek buruk merokok diturunkan hingga anak cucu