Lansia Penderita Demesia Bisa Mendapatkan Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia, Michael Dirk Roelof Maitimoe mengatakan jika orang lanjut usia (lansia) dengan demensia boleh vaksinasi COVID-19. Michael menjelaskan, demensia adalah penurunan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, emosi, pengambilan keputusan, dan fungsi otak lainnya.
Dilansir dari Liputan6.com, menurut Michael dalam webinar “Lansia dengan Alzheimer Boleh Divaksin?”, vaksinasi COVID-19 aman untuk lansia ODD atau orang dengan demensia,"Vaksinasi sangat disarankan untuk ODD." ujarnya.
Lebih jauh, Michael memberikan imbauan pada keluarga pasien ODD untuk memerhatikan riwayat penyakitnya. Jika ada penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi, maka hal tersebut perlu dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum vaksinasi COVID-19.
Tak lupa, Michael juga menyampaikan hal penting yang perlu dilakukan sebelum lansia dengan demensia mendapat suntikan vaksin COVID-19. Yakni, pertama, tingkat saturasi oksigen, tekanan darah, dan sebagainya, yang mana sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter atau dokter keluarga.
Karena itu Michael berharap gerakan vaksinasi, termasuk pada lansia bisa terus berjalan sehingga mampu menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia.
"Lansia rentan terhadap pandemi. Lansia paling banyak terjadi korban," ungkapnya pada Senin, 13 September 2021 lalu.
Disamping itu, pemerintah melalui Kemenkes RI mengupayakan peningkatan jumlah vaksinasi COVID-19 pada lansia. Hal ini berkaitan dengan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi yang mengatakan, cakupan vaksinasi COVID-19 lansia tergolong rendah. Meski secara keseluruhan Indonesia berada di peringkat enam vaksinasi COVID-19 secara global.
Adapun penyebab rendahnya tingkat vaksinasi pada lansia, diantaranya dikarenakan: keraguan akan vaksin dan kurangnya sosialisasi, keterbatasan fisik & finansial, belum paham sistem pendaftaran secara online dan lain sebagainya. Untuk itu berbagai pendekatan ataupun solusi diperlukan agar target vaksinasi dapat tercapai.
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendak Berpuasa, Pasien Diabetes Disarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Lebih Dahulu
Datangnya bulan Ramadan sudah dalam hitungan hari, persiapan untuk puasa penting dilakukan oleh siapa saja termasuk pada pasien diabetes.
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung
Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun, kadang olahraga juga bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti nyeri dada.
Baca SelengkapnyaDeretan Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Timbulkan Rasa Capek di Besok Hari
Kondisi lelah yang kita alami di hari ini bisa terjadi akibat hal yang kita lakukan kemarin malam.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaJangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan
Mandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?
Baca Selengkapnya