Merdeka.com - Sebanyak satu banding empat bayi di Inggris dilahirkan melalui operasi caesar selama tahun 2011. Kurang dari setengah proses kelahiran dilakukan secara operasi karena keadaan darurat, sementara sisanya memang sengaja memilih untuk melahirkan melalui operasi caesar.

Berkaitan dengan kasus kelahiran melalui operasi caesar, studi dari Harvard University dan Boston Children's Hospital menyebutkan bahwa bayi yang lahir dengan operasi caesar meningkatkan risiko obesitas sebesar dua kali lipat.

Di dalam penelitian ini, para ahli melibatkan 1.200 bayi yang 16% di antara mereka lahir melalui operasi caesar. Mereka semua lantas mengalami obesitas atau kelebihan berat badan di usia 3 tahun. Para ahli juga menemukan bahwa BMI (body mass index) bayi yang lahir melalui operasi caesar lebih besar di usia tersebut.

"Mayoritas caesar dilakukan untuk alasan medis tertentu, namun ada sebagian wanita yang entah karena takut melahirkan atau karena mereka merasa bahwa itu adalah cara mudah memiliki bayi, maka meminta dilakukan caesar," terang Sue McDonald dari Royal College of Midwives, seperti yang dikutip dari Daily Mail (07/06).

"Wanita itu sudah diberitahu oleh dokter risiko operasi caesar, yaitu infeksi, dampak jangka panjang, dan sakit pada jaringan perut. Penelitian ini memberikan kami kesempatan untuk menjelaskan operasi caesar juga berpotensi meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang bayi mereka," tambahnya.

Mengenai hubungan antara operasi caesar pada obesitas anak, para peneliti menduga bahwa bayi tidak mendapat pengaruh bakteri baik seperti melahirkan secara normal pada vagina ibu. Namun teori ini kurang begitu kuat. Ada pula yang menyebutkan bahwa bayi mengalami stres dan mempengaruhi pola makan mereka ketika beranjak dewasa.

Sementara itu, ada dugaan lain mengenai ibu yang cenderung tidak menyusui anak mereka yang lahir caesar. Sehingga susu untuk bayi kebanyakan dari susu formula yang mempengaruhi sistem pencernaan bayi dan pola makan mereka.

Apapun dugaan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menguak hubungan antara operasi caesar dan obesitas pada anak.